Kotak hitam Batik Air dan Trans Nusa sedang diselidiki KNKT
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Pesawat Batik Air jatuh di Maskapai Trans Nusa saat hendak lepas landas menuju Ujung Pandang
JAKARTA, Indonesia — Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Surjanto Tjahjono mengaku sibuk mendata terkait insiden tabrakan antara Batik Air dan Trans Nusa Airlines yang terjadi di Bandara Halim Perdanakusuma pada Senin malam, 4 April.
Soerjanto mengatakan KNKT mengambil kotak hitam dari kedua pesawat tersebut dan diunduh datanya untuk mendapatkan data penerbangan.
Meski demikian, KNKT belum mau terburu-buru memastikan penyebab kecelakaan tersebut. Untuk itu, tim KNKT akan kembali ke Bandara Halim dan melakukan pendataan di menara pengawas.
Mereka juga akan meminta staf Menara Pengawal untuk melengkapi hasil penelitian tersebut.
“Kami masih melakukan pendataan dan masih terlalu dini untuk menyebutkan penyebab kecelakaan tersebut,” kata Soerjanto.
Sejauh ini, tim KNKT telah memperoleh data flight recording (FDR) yang merekam komunikasi antara menara kendali dengan pesawat. Data yang terekam akan dibuka dan didengarkan untuk mengetahui letak kesalahan pada kecelakaan tersebut.
“Kami akan melakukan investigasi mendalam dan sudah bertemu dengan pejabat tower tapi kami belum bisa bertanya lebih lanjut. “Kemungkinan akan dimintai keterangan lebih lanjut pada Selasa nanti,” ujarnya.
Penelusuran yang dilakukan KNKT tersebut sesuai dengan instruksi yang diberikan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan pada Senin malam.
Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Keterbukaan Informasi Publik Hadi M. Djuraid mengatakan, pemeriksaan akan dilakukan terhadap berbagai pihak, termasuk petugas menara pengatur lalu lintas udara (ATC) lembaga penyelenggara Pelayanan Navigasi Udara Indonesia. , perusahaan. penanganan tanah, dan PT Angkasa Pura II.
Izin operasional perusahaan penanganan tanah, kata Hadi, dibekukan hingga ada rekomendasi dari KNKT. Selain itu, pesawat yang terlibat dalam kecelakaan itu akan ditahan untuk penyelidikan lebih lanjut.
Menhub juga menegur Direktur Utama AP II karena sudah hampir dua minggu Bandara Halim tidak ada kepala bandara setelah dipindahkan ke Bandara Kualanamu, ujarnya.
Bandara Halim telah dibuka kembali
Sementara itu, Bandara Halim Perdanakusuma sudah dibuka kembali untuk penerbangan sejak pukul 24.00 tadi malam. Bandara ditutup setelah terjadi kecelakaan antara Batik Air yang menabrak pesawat Trans Nusa pada pukul 19.55 WIB.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan JA Barata mengatakan penutupan tersebut sejalan dengan kebijakan tersebut pemberitahuan kepada penerbang (Catatan) Nomor A1004. Akibat kecelakaan tersebut, ujung sayap kiri Batik Air patah.
Maskapai Trans Nusa juga mengalami kerusakan yakni patah pada bagian ekor horizontal dan ujung sayap kiri.
Saat itu, Batik Air yang hendak lepas landas menabrak Trans Nusa yang sedang ditarik ke hanggar. Saat ditarik, pesawat ATR registrasi PK-TNJ itu dalam keadaan kosong.
Pesawat Batik Air rute Jakarta-Ujung Pandang itu memuat 49 penumpang. Namun penumpang dan awak Batik Air selamat dan tidak mengalami luka-luka. —Melalui laporan ANTARA/Rappler.com
BACA JUGA: