• December 5, 2024
Kronologi Salah Nama Pemimpin ISIS oleh “Republika Online”

Kronologi Salah Nama Pemimpin ISIS oleh “Republika Online”

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Republika mengambil kutipan dari akun Twitter @iyad_elbaghdadi yang diyakini milik pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi.

JAKARTA, Indonesia—Iyad El-Baghdadi, seorang aktivis hak asasi manusia memprotes berita tersebut Republika Daring yang menyebut dirinya pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Abu Bakr al-Baghdadi. El-Baghdadi mendesak Republik meminta maaf.

Ini bukan pernyataan pemimpin ISIS. Saya ingin pencabutan segera dan permintaan maaf (Ini bukan akun milik pemimpin ISIS. Saya ingin segera dicabut dan meminta maaf,” ujarnya seperti dikutip dari Independen.

El-Baghdadi juga menawarkan pelatihan kepada staf media sosial Republika agar kesalahan yang sama tidak terulang kembali.

Protes El Baghdadi dilontarkan setelah ia mengetahui dirinya disebutkan dalam artikel yang menyebut nama pemimpin ISIS al-Baghdadi menyerukan umat Islam untuk bangkit dan menggulingkan Israel dan negara-negara Barat.

Republik ambil kutipan dari akun twitter dia @iyad_elbaghdadi diyakini milik pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi.

Padahal, dalam kehidupan sehari-hari, kedua orang Baghdadi ini sangat berbeda. Iyad El-Baghdadi adalah seorang aktivis yang menyebut dirinya “libertarian Islam” dan berasal dari Arab Saudi.

El Baghdadi juga bukan anggota ISIS, ia merupakan aktivis yang terlibat dalam penelitian penyebab radikalisasi dan cara pencegahannya.

Dari situs web Menurutnya, ide dan pemikiran penelitiannya ia sampaikan pada konferensi di Universal Tolerance Organization di Norwegia.

Apa komentar editorialnya Republik tentang insiden yang mengambil keuntungan ini?

Maman Sudiaman, Redaktur Pelaksana Republika Daring mengatakan, pihaknya telah memperbaiki kesalahan tersebut dengan menyebutkan akun Twitter miliknya Iyad El-Baghdadi.

“Berita terkait sudah kami koreksi, sudah selesai menyebutkan,” ujarnya kepada Rappler, Kamis, 31 Desember 2015.

Diakui Maman, kutipan di akun Twitter aktivis tersebut merupakan kesalahan editorial.

Bagaimana hal itu terjadi?

Awalnya, kata Maman, netizen mengira begitu Iyad El-Baghdadi adalah Abu Bakar al-Baghdadi, pemimpin ISIS, termasuk. Republik.

Makanya banyak media yang mengutipnya, ujarnya.

Maman mengatakan para redaksi terkejut ketika Iyad El-Baghdadimenyebutkan Republika di Twitter. “Kami menjawab dan kami menyambutnya menyebutkandengan penjelasan yang benar,” katanya. —Rappler.com

BACA JUGA

SDy Hari Ini