Kuliah Felix Siauw di Malang telah dibubarkan
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Kapolres Malang Kota mengatakan, acara pengajian yang digelar Felix Siauw tidak mendapat izin.
MALANG, Indonesia – Ustadz Felix Siauw menginformasikan kepada masyarakat melalui akun media sosialnya bahwa acara pengajian yang diadakan di Malang dibubarkan oleh polisi. Pembubaran acara tersebut ia jelaskan dalam video berdurasi 11 menit 46 detik yang diunggah pada Minggu, 30 April.
Dijelaskannya, kedatangannya di Malang sejak Sabtu, 29 April, dan pada Minggu, 30 April, akan menggelar acara kajian yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang.
“Tiba-tiba tanggal 29 April dibatalkan oleh rektor. “Belum ada penjelasan alasan pembatalan tersebut,” kata Felix melalui video.
Namun, ia mengaku memiliki bukti dan pembicaraan dari orang-orang tertentu yang mempengaruhi kebijakan kampus. Setelah dibatalkan, panitia yang terdiri dari mahasiswa mencari alternatif tempat.
Ruang belajar Felix bertajuk “Cinta Mulia” kemudian dipindahkan ke sebuah hotel di Malang. Kajian tersebut, kata dia, merupakan panduan sosial bagi remaja. Tujuannya agar ketika mereka masih remaja, mereka memanfaatkan waktunya secara positif dan melawan kemerosotan moral, perzinahan dan perkelahian.
“Menurut buku yang saya tulis, judulnya ‘Putuskan Saja’,” ujarnya.
Acara dimulai pada pukul 08:00 WIB dan Felix memberikan ceramah selama satu jam. Namun tiba-tiba pihak manajemen hotel meminta agar studi tersebut dibubarkan. Alasannya, dia tidak mendapat izin dari polisi.
“Ada sekitar 10 sampai 20 personel (polisi) yang datang untuk membubarkan. “Panitia meminta saya memimpin doa untuk menutup acara, namun polisi meminta tidak perlu ada doa dan langsung dibubarkan,” ujarnya.
Felix mendampingi panitia yang diperiksa polisi di Mapolrestabes Malang Kota.
Polisi mendapat tekanan dari ormas ternama yang kerap membubarkan kajian agama dan terlibat penodaan agama, kata Felix.
Ia kemudian bertanya tentang hukum yang berlaku di Indonesia. Seolah-olah, kata dia, Indonesia bukan negara hukum. Sebenarnya hukum rimba seolah-olah berlaku.
“Siapa yang kuat dan siapa yang banyak, bisa mengendalikan segalanya. Tidak ada kelompok yang boleh memaksakan diri pada kelompok lain. “Ini menjadi preseden buruk,” katanya.
Dalam video tersebut, Felix juga menjelaskan bahwa dirinya tidak mungkin melakukan tindakan kekerasan karena ia mencintai perdamaian dan tidak ingin ada perkelahian.
“Tidak mungkin melawan pihak berwenang. “Hukum harus di atas segalanya,” ujarnya.
Ia menegaskan akan terus berdakwah. Dakwah tidak akan pernah surut dan tidak akan berhenti.
Berikut video penjelasan lengkap Felix:
Tidak punya izin
Sementara itu, Kapolres Malang Kota AKB Hoiruddin Hasibuan menegaskan, polisi tidak membubarkan kajian tersebut. Namun, mereka hanya menyerahkan kepada manajemen hotel perizinan yang harus dipenuhi untuk berkumpul masyarakat.
“Pertemuan (masyarakat) ada aturannya,” kata Hoiruddin.
Selain itu, polisi mendapat informasi akan ada pihak yang membubarkan acara yang sedianya digelar di Universitas Brawijaya Malang. Polisi, kata dia, memastikan tidak ada lagi permasalahan yang meluas.
“Pimpinan Intel ada di sana untuk menyampaikan aturan dan berdiskusi dengan pihak hotel,” ujarnya lagi.
Sementara itu, Rektor Universitas Brawijaya Malang Mohamad Bisri tidak menanggapi pesan singkat yang dikirimkan Rappler untuk meminta klarifikasi. Begitu pula dengan juru bicara Universitas Brawijaya Malang. – Rappler.com