• November 24, 2024
Kuwait memanggil utusan PH atas dugaan penyelamatan OFW

Kuwait memanggil utusan PH atas dugaan penyelamatan OFW

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Duta Besar Filipina untuk Kuwait Renato Villa mengatakan Kedutaan Besar Filipina akan menyampaikan tanggapan resmi terhadap dua nota protes yang diserahkan Kuwait

MANILA, Filipina – Kementerian Luar Negeri Kuwait telah memanggil duta besar Filipina dan menyerahkan dua catatan protes, menyusul sebuah video yang diduga memperlihatkan pejabat kedutaan menyelamatkan pekerja rumah tangga Filipina dari rumah di Kuwait.

Menurut Kantor Berita Kuwait yang dikelola pemerintah, sumber kementerian mengatakan catatan itu “terkait dengan komentar beberapa pejabat Filipina baru-baru ini” yang melanggar “norma diplomatik.”

Kementerian tersebut dilaporkan “menyatakan penyesalan atas praktik-praktik seperti itu yang dapat merusak persahabatan antara kedua negara.”

Duta Besar Filipina untuk Kuwait Renato Villa mengatakan Kedutaan Besar Filipina akan mengajukan tanggapan resmi.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerja sama pemerintah Negara Kuwait dalam mengatasi kekhawatiran pemerintah mengenai situasi pekerja rumah tangga kami. Kami berterima kasih kepada pemerintah Kuwait karena memperluas program amnesti bagi warga negara asing yang tidak memiliki dokumen, termasuk warga Filipina. Hasilnya, kami dapat memulangkan dan menyatukan kembali sekitar 5.000 pekerja kami di Filipina,” kata Villa, seperti dikutip dalam a artikel ABS-CBN.

Dia menambahkan bahwa kedutaan selalu berkoordinasi dengan pihak berwenang Kuwait setiap kali menanggapi permintaan bantuan dari pekerja Filipina di luar negeri (OFWs).

Surat kabar Arab dilaporkan mengutip dia yang mengatakan bahwa bantuan Kuwait tidak diperlukan, namun Villa membantah memberikan komentar tersebut.

“Saya ingin menekankan bahwa semua upaya kami untuk membantu warga kami di Kuwait tidak akan mungkin terjadi tanpa dukungan pemerintah Kuwait. Saya ingin memastikan bahwa semua tindakan yang diambil oleh kedutaan dimaksudkan untuk mendukung upaya kita bersama dalam mencari solusi atas masalah yang kita hadapi dengan pekerja kita,” tambahnya.

Departemen Luar Negeri (DFA) mengatakan Kedutaan Besar Filipina di Kuwait bekerja lembur untuk menahan sedikitnya 200 warga Filipina yang menunggu penyelamatan.

Hubungan antar negara terpengaruh setelah Presiden Rodrigo Duterte memberlakukan larangan penempatan di Kuwait, dengan alasan pelecehan yang dialami oleh OFW di negara Teluk tersebut.

Larangan itu terjadi setelah jenazah OFW Joanna Demafelis ditemukan di lemari es di rumah majikannya. Majikannya kemudian dijatuhi hukuman mati secara inabstia. (BACA: Filipina menyambut hukuman mati terhadap pembunuh Demafelis) – Rappler.com

game slot gacor