• November 26, 2024
Larang pengiriman bunga, matikan industri bunga

Larang pengiriman bunga, matikan industri bunga

Ini adalah ringkasan buatan AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteks, selalu merujuk ke artikel lengkap.

Bisnis penanaman bunga di Indonesia bernilai sekitar US$20 juta. Peluang masih besar

BOGOR, Indonesia – Profesor Sri Setyati Harjadi bangkit dari kursinya di barisan depan setelah mendengarkan pemateri pada seminar ilmiah Kebangkitan Florikultura 2017.

“Saya TIDAK ingin bertanya atau berkomentar. Karena ada pesta pemerintah di sini, saya akan meninggalkan satu aspek ‘menggunakan’, kebiasaan sosial. Menggunakan. Jangan larang mengirim bunga, seperti tren saat ini. Karangan bunga untuk orang mati kini didominasi oleh kertas. Dilarang mengirim bunga ke tamu pernikahan,” kata guru besar hortikultura Institut Pertanian Bogor itu.

Seminar yang diselenggarakan pada Jumat, 28 Juli 2017 di IPB International Convention Center ini merupakan rangkaian dari Floriculture Week 2017 yang dibuka secara resmi oleh Menteri Perekonomian Darmin Nasution di Jakarta awal pekan ini. (BA: Menko Darmin, jangan sibuk pameran saja)

Rektor IPB Profesor Herry Hardiyanto mengenang peluang yang terlihat, kecenderungan generasi milenial membuat objek cantik untuk selfie alias selfie. selfie.

“Ingat foto viral saat kebun Amaryllis di Yogya dirusak pengunjung selfie? Ini memiliki potensi untuk menciptakan taman bunga yang indah. Edukasi bagi pengunjung sangat diperlukan agar tidak merusaknya,” ujar Herry.

Membangkitkan kecintaan terhadap tanaman hias dinilai penting untuk menggairahkan industri bunga.

“Sebelum mau menggarap pasar ekspor, garap dulu pasar dalam negeri. Hotel, gedung perkantoran. Jangan dilarang,” kata Sri Setyati. Sementara itu, Rektor Herry menggarisbawahi hal tersebut dengan mengajak masyarakat Indonesia untuk menyampaikan apresiasinya dengan bunga atau tanaman hias.

“Ucapkan dengan penuh minat, itu harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Direktur Buah dan Hortikultura Kementerian Pertanian Sarwo Edhi mengatakan, dukungan pemerintah dari hulu hingga hilir. “Mulai dari riset, penciptaan pasar, promosi kelompok tani, hingga dukungan regulasi,” kata Sarwo.

Kepala Pusat Kajian Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi mengatakan, perwakilan Indonesia di luar negeri siap membantu pemasaran ekspor, termasuk mencari “intelijen pasar”.

“Hubungi saya dan teman-teman di Kementerian Perdagangan. Karena potensinya besar. Pangsa ekspor bunga masih kecil, di bawah 0,1% dari total nilai perdagangan kita,” kata Fajarini.

Sementara itu, nilai bisnis penanaman bunga saat ini berkisar antara $19-20 juta dolar.

Dekan Fakultas Pertanian IPB Agus Purwito meminta peran pemerintah daerah dan kota sangat penting dalam pengembangan usaha florikultura. Ini bisa berupa peraturan daerah seperti yang dilakukan di Tomohon, Sulawesi Utara, atau menyediakan tempat florikultura di daerah tersebut.

Pada Sabtu dan Minggu (29-30 Juli 2017) akan diselenggarakan pameran pertanian, pameran kuliner, lomba merangkai bunga dan karnaval yang dilaksanakan di Lapangan IPB Baranangsiang dan sekitar Kebon Raya Bogor. – Rappler.com

Result SGP