Leg kedua semifinal AFF 2016 akan berlangsung sangat alot
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan buatan AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteks, selalu merujuk ke artikel lengkap.
Tidak ada yang perlu dirayakan dalam kemenangan 2-1 atas Vietnam. Pasalnya, pasukan Garuda sebenarnya tidak mencapai apa-apa.
Jakarta, Indonesia – Sayap Timnas Indonesia Andik Vermansah tak mau kalah dalam euforia kemenangan 2-1 atas Vietnam di semifinal pertama Piala AFF 2016 di Stadion Pakansari, Bogor, Sabtu 3 Desember.
Eks pemain Persebaya Surabaya yang kini memperkuat tim Malaysia Selangor FC itu meminta rekan-rekannya untuk segera mengalihkan fokus ke leg kedua yang akan digelar pada 7 Desember mendatang.
“Jangan berpuas diri dulu, karena leg kedua di sana akan sangat sulit,” kata Andik usai pertandingan melawan Vietnam.
Peluang Vietnam untuk lolos ke babak selanjutnya masih terbuka. Dan mereka tidak membutuhkan banyak gol. Berdasarkan aturan gol tandang, gol yang mereka cetak ke gawang Kunia Meiga di Pakansari akan memberikan bekal yang berharga.
Pasukan Nguyen Huru Thang hanya butuh kemenangan 1-0 untuk melaju ke final. “Insya Allah kalau kita bekerja keras seperti dulu, kita bisa lolos ke final,” kata Andik.
Andik mengakui Vietnam adalah tim yang sangat kuat. Lini pertahanan mereka solid. Gelandang juga mengontrol jantung serangan.
dominasi tim julukan Bintang Emas Hal itu membuat pasukan Garuda harus bermain dengan banyak umpan lambung karena serangan darat sering mengenai kaki lawan. “Pertandingan tadi sangat melelahkan, tapi kemenangan ini sangat penting,” katanya.
Laga melawan Vietnam menjadi momen spesial bagi Andik. Untuk pertama kalinya dalam sejarah keikutsertaannya di tim Merah Putih, ia mengenakan ban kapten.
Kapten kepala Boaz Solossa memberikan keyakinan itu saat pemain Persipura Jayapura itu ditarik oleh pelatih Alfred Riedl untuk digantikan Evan Dimas Darmono.
Namun Andik tak mau bereaksi berlebihan. Baginya, momen yang lebih menentukan adalah membawa Indonesia ke babak final AFF 2016. “Menjadi kapten atau tidak itu yang penting Indonesia menang,” katanya.
Andik pun mengajak rekan-rekannya dan suporter timnas untuk berpartisipasi pindah permainan kasar dan tangguh Vietnam. Begitu juga dengan kepemimpinan wasit yang dinilai berat sebelah.
Diakuinya, tekel keras Nguyen Trong Hoang membuatnya mendapat kartu merah. Pelanggaran yang dilakukan Benny Wahyudi dalam penalti juga terlalu berlebihan jika tim dihukum dengan tendangan penalti.
“Permainan yang cukup sulit. Tapi seharusnya ada kartu merah. Namun, saya tidak ingin mengomentari wasit. Tapi tolong lebih hati-hati,” katanya.—Rappler.com