Leonardo DiCaprio bertemu orangutan dan gajah sumatera di Aceh
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Leonardo DiCaprio dan Adrien Brody mengunjungi Taman Nasional Gunung Leuser
JAKARTA, Indonesia – Aktor Hollywood Leonardo DiCaprio menginjakkan kaki di Taman Nasional Gunung Leuser di Kabupaten Aceh Tenggara, Nangroe Aceh Darussalam pada Minggu, 27 Maret.
DiCaprio bersama aktor Hollywood lainnya, Adrien Brody, aktor Pianismelihat langsung keanekaragaman hayati di Stasiun Penelitian Ketambe dimana ia bertemu dengan tiga orangutan sumatera dewasa tidak jauh dari lokasi penelitian.
Belum ada konfirmasi dari DiCaprio mengenai kunjungannya ke Indonesia, namun menurut Website resmi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Kunjungan Leo – julukan aktor terbaik Academy Awards tahun ini – adalah untuk melihat langsung stasiun penelitian orangutan sumatera tertua di Indonesia.
“TNGL Center mendukung pihak-pihak yang mempunyai niat baik untuk membantu konservasi Leuser. “Kami juga mengapresiasi para aktivis lingkungan hidup yang mengkampanyekan pelestarian alam, termasuk Leonardo DiCaprio dan rekan-rekannya,” kata Kepala Balai TNGL Andi Basrul seperti dikutip dari situs TNGL.
“Yang penting siapapun yang memasuki kawasan konservasi tetap mengikuti prosedur dengan mengurus izin sesuai ketentuan yang berlaku,” kata Andi.
DiCaprio dikabarkan menghabiskan waktu hingga 2 jam mengamati tingkah laku orangutan sumatera (Pongo abelii), hewan liar yang genetiknya 97 persen mirip dengan manusia.
Selain orangutan, DiCaprio juga mengunggah foto bersama gajah sumatera. Leo mengatakan dalam laman Facebooknya, keberadaan perkebunan kelapa sawit di Sumatera berdekatan dengan jalur migrasi gajah.
“Keberadaan taman-taman tersebut membuat keluarga gajah sulit berpindah ke tempat mencari makan dan minum,” tulisnya.
Leonardo DiCaprio merupakan aktor dan aktivis lingkungan hidup yang aktif mengkampanyekan perubahan iklim. Oleh Yayasan Leonardo DiCaprio, ia aktif mendukung kegiatan konservasi di seluruh dunia. Di Indonesia, yayasan ini membantu konservasi di Taman Nasional Bukit Tigapuluh dan hutan Aceh.
Indonesia merupakan tempat yang penting bagi mereka karena memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Tak heran jika kebakaran hutan yang menghancurkan sekitar 2 juta hektar lahan pada tahun lalu mengejutkannya.
DiCaprio pernah mengkritisi keserakahan sektor korporasi yang berujung pada perusakan alam saat berbicara pada forum tahunan World Economic Forum (WEF) 2016 di Davos, Swiss pada 21 Januari 2016.
“Kita tidak bisa membiarkan keserakahan perusahaan-perusahaan di industri minyak, batu bara, dan gas menentukan masa depan umat manusia,” kata DiCaprio.
“Sepanjang tahun 2015, kebakaran besar di Sumatera menghasilkan lebih banyak emisi karbon setiap harinya dibandingkan emisi karbon yang dihasilkan oleh aktivitas ekonomi di Amerika Serikat,” ujarnya.
Bekerja sama dengan Rainforest Action Network, ia mengungkapkan bahwa Leonardo DiCaprio Foundation telah melaksanakan inisiatif untuk melestarikan lebih dari 2,5 juta hektar hutan hujan di Sumatera, terutama mengingat pertumbuhan industri kelapa sawit.
DiCaprio juga berbicara tentang perubahan iklim dalam pidato kemenangannya setelah memenangkan Oscar 2016 untuk perannya dalam film tersebut Yang Revenant.
“Yang Revenant adalah film tentang hubungan antara manusia dan alam. “Pada tahun 2015, bumi kita mencapai suhu terpanas sepanjang sejarah,” kata Leo membuka penjelasannya mengenai perubahan iklim.
“Proses produksi Yang Revenant harus pindah ke wilayah selatan bumi hanya untuk mencari salju. Perubahan iklim benar-benar terjadi saat ini. Perubahan iklim benar-benar merupakan ancaman bagi semua spesies, dan kita harus bekerja sama untuk mencegahnya. Kita harus mendukung para pemimpin di seluruh dunia yang tidak menyuarakan pendapat mereka yang menyebabkan polusi, melainkan para pemimpin yang menyuarakan kepentingan kemanusiaan dan masyarakat adat di seluruh dunia, serta miliaran orang tak berdaya yang terkena dampak perubahan iklim. Untuk anak cucu kita, dan untuk mereka yang dibungkam oleh keserakahan politik. Saya bersyukur atas penghargaan malam ini.”
Leo mengakhiri pidatonya dengan serangkaian kalimat kuat.
“Jangan kita anggap remeh planet ini. Saya tidak menerima begitu saja. Terima kasih banyak. (Jangan anggap remeh planet ini. Saya tidak menganggap remeh masalah ini. Terima kasih).”
—Rappler.com
BACA JUGA: