Lihat sisi kemanusiaan dari perang
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Chris Hemsworth berperan sebagai Kapten Mitch Nelson, pemimpin kelompok pasukan khusus beranggotakan 12 orang yang dikirim ke Afghanistan beberapa hari setelah peristiwa 11 September.
JAKARTA, Indonesia – Satu lagi film Hollywood yang kembali bercerita tentang perang melawan terorisme. Dengan Chris Hemsworth, Michael Shannon dan Michael Pena, 12 Kuat bisa menjadi pilihan tontonan yang menarik.
Film berdurasi 130 menit ini merupakan adaptasi dari kisah nyata yang sebelumnya diangkat menjadi novel Prajurit kuda oleh Doug Stanton. Kisah yang disajikan merupakan kisah nyata pasukan khusus Amerika yang pergi tak lama setelah serangan 11 September 2001.
Film ini disutradarai oleh Nicolai Fuglsig, seorang jurnalis foto dan sutradara asal Denmark. Film 12 Kuat adalah film fitur pertamanyasetelah sebelumnya menyutradarai film dokumenter Kembali dari Pengasingan yang menerima Penghargaan Singa Emas di Festival Periklanan Internasional Cannes Lions. Ia juga menerima dua penghargaan DGA untuk kategori Prestasi Sutradara yang Luar Biasa dalam Periklanan.
Ringkasan cerita
12 Kuat menceritakan kisah 12 pasukan khusus Amerika Serikat yang dikirim ke Afghanistan beberapa hari setelah insiden teroris yang menghancurkan gedung World Trade Center pada 11 September 2001.
Film ini mencoba menghadirkan kisah drama yang kuat dengan memulai cerita dari dalam rumah, saat Kapten Mitch Nelson (Chris Hemsworth) sedang cuti dan bermain bersama anak dan istrinya. Dramatisnya, bahkan putri Mitch-lah yang pertama kali melihat insiden teroris yang terjadi di televisi.
Peristiwa ini mendorong Mitch untuk berperang, padahal sebelumnya ia sempat meminta pindah divisi karena ingin lebih banyak waktu bersama keluarganya. Mitch dan tim berangkat ke Afghanistan dalam misi mengalahkan Taliban dan Al Qaeda. Ia bertekad untuk pulang ke rumah karena janji yang diucapkannya kepada istrinya.
Film ini juga bercerita tentang keluarga dari berbagai pasukan di bawah kepemimpinan Mitch. Hal Spencer (Michael Shannon) harus pergi dengan kesedihan yang diungkapkan oleh anak dan istrinya. Sementara itu di rumah Sam Diller (Michael Pena), istrinya berusaha tampil tegar di hadapan suaminya.
Ketika mereka tiba di pangkalan militer Amerika di Uzbekistan, pasukan tersebut diminta untuk bekerja sama dengan Jenderal Dostum (Navid Negahban), salah satu jenderal Aliansi Utara. Tidak mudah, Mitch harus menghilangkan rasa curiga di antara mereka agar bisa bekerja sama. Apalagi jumlah pasukan yang mereka miliki jauh lebih sedikit dibandingkan Taliban dan Al Qaeda.
Dengan keterbatasan yang ada, Mitch dan Dostum harus mengalahkan pasukan Al Qaeda dan Taliban yang dilengkapi dengan berbagai senjata perang canggih, termasuk tank besar dan rudal. Awalnya pasukan Mitch dibantu dengan serangan udara dari US Army, namun pada saat kritis serangan udara tidak dapat lagi dilancarkan.
Terakhir, pasukan Mitch yang hanya berjumlah 12 orang, dan pasukan Jenderal Dostum yang hanya memiliki ratusan penunggang kuda dan perlengkapan perang yang minim, mengandalkan keberaniannya untuk menyerbu ke zona perang dan langsung menghabisi musuh-musuhnya.
Tanda
Terlihat film ini lebih mengutamakan unsur drama untuk dieksplorasi lebih dalam. Menarik melihat perubahan-perubahan yang dialami seorang kapten militer yang biasanya tampil tangguh dalam segala kondisi. Menarik juga untuk melihat betapa beratnya hati keluarga yang ditinggalkan saat pasukan berangkat ke medan perang.
Elemen sekalipun tindakan Di film ini juga cukup banyak bagiannya. Ketegangan demi ketegangan bisa dirasakan ketika beberapa serangan udara gagal, atau ketika musuh yang seharusnya menyerah justru meledakkan bom bunuh diri.
Kelemahan
Sebagai film perang, samping tindakan di dalam 12 Kuat cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan bagian drama. Terlalu banyak adegan dan dialog sedih yang mungkin membosankan bagi sebagian orang.
Karakter Kapten Mitch Nelson yang diperankan oleh Chris Hemsworth kurang dieksplorasi karena latar belakangnya. Tidak diceritakan kenapa Mitch begitu dipercaya oleh anak buahnya, padahal itu cukup penting dalam jalan cerita.
Selain Hal Spencer dan Sam Diller, sembilan tim lainnya tak mendapat porsi cukup. Cukup disayangkan karena jika melihat dari judul filmnya 12 Kuatcalon penonton pasti penasaran dengan masing-masing karakternya, siapa saja, apa latar belakangnya, dan apa perannya dalam tim.
Hal ini bisa menjadi kelemahan klasik film yang diangkat dari novel, yaitu ketidakmampuan menyajikan latar belakang karakter secara lengkap.
Penilaian
6/10
Rekomendasi kami
Film ini akan lebih cocok bagi mereka yang suka menonton film bersama genre drama daripada tindakan. Anda mungkin akan terhanyut dalam kisah perjuangan 12 tentara yang ingin pulang dengan selamat agar bisa berkumpul kembali dengan keluarganya. Namun jika Anda tidak terlalu menyukai drama, film ini mungkin akan membosankan.
Film 12 Kuat dirilis di Amerika mulai 19 Januari 2018. Sedangkan jadwal tayang di Indonesia diperkirakan dua minggu lagi.
—Rappler.com