• July 2, 2025
Lima bencana paling menakutkan di 2017

Lima bencana paling menakutkan di 2017

Jakarta, Indonesia-itu tidak salah jika Indonesia dinobatkan sebagai negara yang indah. Bahkan ada beberapa yang menyebutnya surga di bumi. Berlebihan? Tidak. Karena di negara ini, tempat -tempat yang indah dan fantastis yang tersebar.

Beberapa memiliki ‘Go International’ seperti Bali dan Raja Ampat, ada tempat wisata lain yang tidak terpapar. Tidak mengherankan bahwa kepentingan para pelancong datang ke negara ini tidak pernah menarik.

Namun, di balik keindahannya, di balik pesona yang mempesona, negara ini juga memiliki berbagai potensi bencana, mulai dari banjir bandang, tanah longsor, gempa bumi, hingga letusan gunung berapi.

Badan Nasional untuk Remaja Draw Bencana (BNPB) Catatan dari awal tahun hingga 4 Desember 2017, ada 2.175 insiden bencana Di Indonesia. Banjir adalah bencana yang paling umum dengan 737 kasus, diikuti oleh tornado (651 peristiwa), tanah longsor (577 peristiwa), kebakaran hutan dan tanah (96 peristiwa), banjir dan tanah longsor (67 peristiwa), kekeringan (19 peristiwa), gempa bumi (18 peristiwa), jaringan/gudang (8 peristiwa).

Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa sekitar 95 persen bencana alam disebabkan oleh hidrometeorologi.

“Yaitu bencana yang terkena dampak cuaca. (Seperti) tanah longsor, kekeringan, tornado, kebakaran hutan dan tanah dan cuaca ekstrem,” kata Sutopo pada hari Selasa, 5 Desember 2017.

Karena ratusan bencana, BNPB menewaskan sedikitnya 335 orang sementara korban yang terluka mencapai 969 orang. Para korban melarikan diri dan menderita tidak kurang dari 3,22 juta orang.

BNPB juga mencatat bahwa rumah -rumah yang rusak akibat bencana selama tahun ini mencapai 31.746 unit, 347.813 unit berada di bawah air, ribuan fasilitas kesehatan, pendidikan dan ibadah rusak.

Berikut adalah lima bencana terbesar yang terjadi selama 2017:

Banjir NTB

Banjir mencapai tujuh sub -distrik di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tanggara Barat (NTB), Sabtu, 11 Februari 2017. Akibatnya, tidak kurang dari 42 ribu orang mengungsi.

Badan Manajemen Bencana Nasional (BNPB) mengatakan banjir berasal Hujan Yang melanjutkan area selama lima hari berturut -turut, menyebabkan air mengalir di sejumlah sungai.

Limpahan air kemudian menghantam rumah -rumah penduduk di Labuan Badas, Empang, Terano, Sumbawa, Distrik Iwes, Moyo Utara dan Moyo Hilir.

Kondisi menjadi semakin mengkhawatirkan karena banjir juga membuat jalan akses ke tempat di mana para pengungsi terputus. Akibatnya, pengiriman bantuan telah menjadi stagnan.

Tanah longsor di Ponorogo

Salah satu bencana yang paling tegang selama 2017 adalah Lonsor di Ponorogo, Jawa Timur. Bencana mematikan ini terjadi pada 1 April 2017 di Hamlet Tingkil, Banaran, Pulung, Ponorogo.

Tanah Lonsoran mengubur setidaknya 30 rumah di dua RT. Lonsor juga memiliki bidang dengan panjang 800 meter dan ketinggian 20 meter. Tidak hanya itu, sebanyak 38 orang juga dimakamkan, 7 orang dilaporkan tewas.

Acara ini menjadikan pemerintahan provinsi Jawa Timur di kota Banaran, Pulung, Ponorogo sebagai zona merah di kota Banaran, Pulung, Ponorogo. Artinya, area ini dianggap berbahaya dan ada aktivitas yang dilarang.

Melayani kawah Sileri pecah

Bencana mengerikan lainnya yang terjadi pada tahun 2017 adalah letusannya Sileri -cater yang terletak pada hari Minggu, 2 Juli 2017, di pegunungan Ding.

Letusan itu disertai dengan lava dingin, lumpur dan asap naik untuk mencapai ketinggian 50 meter. Sebagai akibat dari letusan ini, sebanyak 17 wisatawan diduga terluka.

Gunung Agung pecah

Gunung Agung, yang biasanya tenang, tiba -tiba membentang. Gunung yang didirikan di Karang Breath, Bali, pecah pada hari Selasa, 21 November 2017 di 17.05 Wita.

Pusat vulkanologi dan pelunakan bencana geologis (PVMBG) mencatat bahwa letusan ini telah mengekspresikan abu -abu seperti ketinggian 700 meter di atas puncak.

Sebagai akibat dari letusan ini, sebanyak 29 ribu orang telah dipindahkan. Selain itu, letusan itu juga menyebabkan sejumlah maskapai penerbangan membatalkan penerbangan dari dan ke Bali.

Saya juga menutup Bandara Internasional I Gusti Nugrah Rai. Efek lain dari ledakan Gunung Agung adalah penurunan wisatawan yang mengunjungi Bali.

Cempaka dan Dahlia Cyclone mengamuk

Topan Cempaka dan Dahlia menghancurkan sejumlah wilayah pada bulan November tahun lalu. BNPB mencatat bahwa topan Cempaka menyebabkan tornado, banjir, tanah longsor di 28 Kabupaten/Kota di Jawa.

Bencana bencana ini menyebabkan 41 orang mati dan menghilang, dan terdiri dari 25 orang di Pacitan, 10 orang di Yogyakarta, empat orang di Wonogiri, dan satu orang di Wonosobo dan Purworejo.

Sementara jumlah penduduk yang melarikan diri karena amukan dari kedua topan ini mencapai 28,190 orang. Sebanyak 4.888 rumah juga rusak dan 3.212 lainnya di bawah air. Sementara sejumlah fasilitas publik, seperti jembatan dan bangunan sekolah, juga telah rusak.

—Rappler.com

slot online