• November 24, 2024
Lima wisatawan terseret ombak di Malang, dua meninggal

Lima wisatawan terseret ombak di Malang, dua meninggal

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Tiga turis belum ditemukan

MALANG, Indonesia — Lima wisatawan terseret ombak saat berlibur di dua pantai berbeda di kawasan Kabupaten Malang, Jumat 1 Januari 2016. Dua wisatawan ditemukan tewas setelah hilang, sedangkan tiga wisatawan lainnya belum diketahui keberadaannya. belum pernah. ditemukan.

Tim SAR gabungan melakukan operasi maksimal tujuh hari untuk mencari tiga wisatawan yang hilang tersebut.

Terseret ombak saat berfoto di laut

Peristiwa pertama terjadi di Pantai Bajul Mati, Desa Gedangan, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang. Delapan wisatawan berfoto dengan latar belakang ombak tinggi menghadap pantai. “Satu orang memegang kamera sementara tujuh orang lainnya berpose dengan latar belakang ombak. “Mereka tidak sadar ketika gelombang besar menghanyutkan mereka,” kata Kasatpolair Kabupaten Malang, AKP. Gelar Nyoto, Jumat 1 Januari 2016.

Petugas SAR yang bertugas di pantai langsung memberikan bantuan. Seorang wisatawan bernama Soni Angga Kusuma (25), warga Jalan Kolonel Sugiono Gang 6, Cipto Mulyo, Mergosono, Kota Malang, berhasil diselamatkan oleh perahu nelayan, sedangkan seorang wisatawan lainnya bernama Slamet (35), warga Jalan Kolonel Sugiono Gang 6, Cipto Mulyo, Mergosono, Kota Malang, ditemukan tewas.

“Ketiga wisatawan lainnya belum ditemukan, kami masih melakukan operasi pencarian dengan SAR gabungan selama tujuh hari ke depan,” ujarnya.

Tersapu ombak saat Anda mandi

Peristiwa kedua terjadi di Pantai Perawan Desa, Kecamatan Sidoasri, Bantur, Kabupaten Malang. Korban bernama M Najibul Walid (19), mahasiswi salah satu universitas di Malang, meninggal dunia setelah terseret ombak saat mandi, Jumat 1 Januari 2016 pukul 09.00 WIB.

Pelajar asal Sidoarjo itu hilang diterjang ombak selama 25 menit sebelum ditemukan tewas. Teman korban, Arif Firmansyah mengatakan, korban bersama delapan rekannya lainnya tiba di Pantai Perawan pada Kamis, 31 Desember 2015 malam dan mendirikan tenda untuk bermalam. Rombongan berjumlah 9 orang meninggalkan Kota Malang dengan kendaraan bermotor roda dua.

“Biasanya saya mau cari pantai baru. Katanya di sana masih bagus,” kata Arif, Jumat 1 Januari 2016. Sesampainya di pantai, mereka mendirikan tenda dan bermalam di pantai tersebut. dan tujuh rekannya sedang mandi di laut pantai selatan pada Jumat 1 Januari 2016. Selama 30 menit mereka berendam di ombak. “Ombaknya besar, sampai 9 meter,” ujarnya.

Korban terlihat berenang tak jauh bersama tiga rekannya lainnya. Tiba-tiba ombak besar menerjang korban dan dua rekannya lainnya. “Keduanya selamat, tapi Najib tidak terlihat,” ujarnya. Korban diperkirakan menghilang sekitar 25 menit sebelum jasadnya ditemukan di pantai tak jauh dari lokasi tenggelamnya.

“Sudah lama tidak terlihat, saya berlari ke tempat parkir untuk meminta bantuan. “Sekitar 25 menit kemudian, almarhum muncul sendirian di pinggir pantai,” lanjutnya. Jenazah korban langsung dikembalikan ke Sidoarjo oleh kerabat korban.

Mujiutomo, Kepala Subbagian Penanggulangan Bencana PMI Kabupaten Malang, mengimbau wisatawan untuk tidak mandi air laut di Pantai Selatan. “Bulan ini ombaknya tinggi, wisatawan harus menaati rambu-rambu di laut dan larangan mandi di laut,” ujarnya.

Kabupaten Malang populer sebagai destinasi wisata pantai. Saat ini diketahui terdapat 19 pantai yang dikembangkan sebagai destinasi wisata dan pelabuhan kecil bagi nelayan lokal di Kabupaten Malang. — Rappler.com

BACA JUGA

Angka Sdy