• January 5, 2025

Literasi keuangan Indonesia meningkat menjadi 29,66 persen pada tahun 2016

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Provinsi DKI Jakarta masih menjadi provinsi tertinggi dalam hal tingkat literasi dan inklusi keuangan. Papua Barat tertinggal jauh

JAKARTA, Indonesia – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis hasil survei nasional tingkat literasi dan inklusi keuangan tahun 2016. Survei tersebut dilakukan pada tahun 2016, setelah survei pertama pada tahun 2013. Hasilnya, indeks literasi keuangan Indonesia pada tahun 2016 mencapai 29,66 persen, meningkat dibandingkan tahun 2013 sebesar 21,84 persen. Indeks inklusi keuangan Indonesia pada tahun 2016 mencapai 67,82 persen, meningkat dibandingkan survei sebelumnya. menjadi 59,74 persen pada tahun 2013.

Menurut Anggota Dewan Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Kusumaningtuti S Soetiono, indeks literasi keuangan yang tinggi masih didominasi oleh provinsi di wilayah Jawa dan Bali. Hal serupa juga terjadi pada indeks inklusi keuangan. Survei ini melibatkan seluruh provinsi yaitu 34 provinsi, sedangkan survei pertama pada tahun 2013 dilakukan di 20 provinsi, kata Kusumaningtuti kepada media di Jakarta, Selasa, 24 Januari 2017.

Sedangkan untuk jumlah kota juga meningkat dari 40 kota pada tahun 2013 menjadi 64 kota dan kabupaten pada tahun 2016. Survei terbaru juga melibatkan lebih banyak responden yaitu 9.680 dibandingkan 8.000 pada tahun 2013. “Kali ini kita juga mendapat tambahan inklusi keuangan. . pendekatan yang digunakan oleh OECD dan Bank Dunia,” kata Kusumaningtuti.

Indeks literasi keuangan tertinggi terjadi di DKI Jakarta yang mencapai 40 persen, disusul Jawa Barat 38,70 persen, Daerah Istimewa Yogyakarta 38,55 persen, Banten 38,18 persen, dan Bali 37,45 persen. Indeks literasi keuangan terendah terjadi di Papua Barat sebesar 19,27 persen, Nusa Tenggara Barat (NTB) 21,45 persen, Papua 22,18 persen, Sulawesi Tengah 22,55 persen, serta Kalimantan Selatan dan Gorontalo sebesar 23,27 persen.

Tabel Indeks Literasi Keuangan Per Provinsi Tahun 2016

Untuk indeks inklusi keuangan, skor tertinggi juga diraih DKI Jakarta sebesar 78,18 persen, disusul Daerah Istimewa Yogyakarta 76,73 persen, Bali 76 persen, Sumatera Utara 75,27 persen, dan Kalimantan Timur 74,91 persen. Indeks inklusi keuangan terendah terjadi di Papua Barat yakni 58,55 persen, Kalimantan Selatan 59,27 persen, Kalimantan Tengah 60,36 persen, Papua 61,45 persen, dan Kalimantan Utara 61,45 persen.

Tabel Indeks Inklusi Keuangan Per Provinsi Tahun 2016

Kusumaningtuti mengatakan, tujuan OJK sejak 2013 adalah meningkatkan tingkat literasi dan inklusi keuangan rata-rata 2 persen per tahun. “Ternyata hasilnya melebihi target. “Survei ini sebaiknya dilakukan untuk melihat efektivitas pelaksanaan program yang dilaksanakan OJK dan pemerintah,” kata Kusumaningtuti.

Melakukan survei adalah satu-satunya cara untuk mengukur tingkat literasi keuangan. Sedangkan untuk tingkat inklusi keuangan, terdapat parameter lain yang dapat dijadikan pembanding, yaitu jumlah penambahan rekening pengguna jasa keuangan. —Rappler.com

uni togel