Liverpool vs Manchester City, kejar gelar sayonara
- keren989
- 0
Liverpool siap mengulangi kemenangan besarnya atas City di Liga Inggris.
JAKARTA, Indonesia – Kiprah Manuel Pellegrini di Manchester City tidaklah lama. Akhir musim, manajer yang bertanggung jawab Masyarakat sejak dua musim lalu ia harus angkat koper untuk memberi ruang bagi Josep “Pep” Guardiola.
Itu sebabnya juru taktik Chile mengincar gelar. Tujuannya adalah meninggalkan Stadion Etihad, markas City, dengan kepala tegak.
Peluang untuk memenangkan gelar pertama Anda tinggal selangkah lagi. Vincent Kompany dan kawan-kawan ditantang Liverpool pada laga final Piala Liga di Stadion Wembley, Minggu 28 Februari pukul 23:30 WIB. Di stadion yang diklaim warga Inggris sebagai “Mekahnya sepak bola”, satu kemenangan akan mengabadikan nama Pellegrini.
Memang benar, turnamen ini dianggap sebagai gelaran kasta kedua bagi tim-tim Liga Inggris. Pamor kompetisi domestik jelas lebih berat di Premier League.
Masalahnya, City terpaut cukup jauh dari pemuncak klasemen, Leicteser City, sembilan poin. Mereka juga berpeluang berlaga di dua kompetisi lainnya, Piala FA dan Liga Champions. Apalagi setelah rival sekota Manchester United baru saja mengalahkan wakil Ukraina Dynamo Kyiv 3-1 di leg pertama babak 16 besar.
Dari ketiga pertandingan tersebut, hampir mustahil bagi City untuk memenangkan semuanya. Apalagi di Liga Inggris dan Liga Champions yang persaingannya cukup ketat. Itu sebabnya Piala Liga adalah yang paling realistis sebelum membicarakan gelar lainnya.
‘Permainan counter-pressing versus passing’
Namun, upaya Pellegrini akan menentang tradisi kuat Liverpool di Piala Liga. Setelah tahun 2000, Liverpool menjadi raja Piala Liga. Mereka menjuarai tiga edisi pada 2000-2001, 2002-2003, 2011-2012. Sebaliknya, City hanya melakukannya sekali pada 2013-2014.
Selain itu, Jurgen Klopp juga tak mau kehilangan ambisinya meraih gelar juara. Manajer asal Jerman itu berpeluang langsung meraih trofi pada debutnya di sepak bola Inggris. Selain Piala Liga, mereka juga mempertahankan peluangnya di Liga Europa.
Rekor pertemuan di Liga Inggris musim ini antara kedua tim juga tidak berpihak pada City. Pada babak pertama, Liverpool mengalahkan City 4-1 di hadapan pendukungnya di Stadion Etihad. Andai Pellegrini tak bisa membeberkan strateginya tekanan balik Gaya Klopp pasukannya terancam dibantai lagi.
Apalagi sejak kedatangan Klopp, Liverpool selalu sulit dikalahkan oleh tim-tim besar. Mereka mengalahkan Chelsea 3-1, Arsenal 3-3, Tottenham Hotspur 0-0, dan City 4-1. Manchester United hanya mampu mengalahkan Jordan Henderson dengan kemenangan tipis 1-0.
Salah satu kunci kemenangan ini adalah agresivitas anak asuh Klopp di lini tengah. Gelandang Liverpool adalah perebut bola yang ganas. Tim dengan karakter permainan lewat yang kuat sering kali membunuh kutu.
Dalam laga melawan Arsenal misalnya. Skuad Liverpool memaksa Arsenal tak banyak memainkan bola di lini tengah. Alhasil, mereka kehilangan kendali dan kemenangan 2-3 pun batal di tangan Joe Allen.
Karakter permainan City mirip dengan Arsenal dari segi permainan lewat dapat menyebabkan masalah. Apalagi, Liverpool cukup mahir menghancurkan dominasi penguasaan bola. Selain itu, tekanan Mulai tertahan di area lawan akan membuat para pemain City ketar-ketir.
Dua gol Liverpool ke gawang City dalam kemenangan 4-1 juga bermula dari skema ini. Para pemain Orang Komunis—julukan Liverpool— mengambil bola meski City baru membangun serangan dari pertahanan.
Krisis bek Liverpool
Lantas bagaimana strategi Klopp menjinakkan City nanti?
Mantan pelatih Borussia Dortmund itu merahasiakannya. “Saya pikir di Manchester mereka juga punya televisi,” katanya dikutip oleh BBC.
Liverpool punya cukup masalah di lini belakang. Kedua bek mereka belum pulih sepenuhnya. Bek tengah Martin Skrtel telah kembali berlatih dari cedera melumpuhkantapi dia mungkin belum siap untuk pertarungan malam ini.
Begitu pula Dejan Lovren yang baru sembuh dari sakitnya.
Klopp pun harus mengatasi kekurangan bek tengah di timnya. Gelandang bertahan Lucas Leiva mungkin harus berkorban untuk menjadi bek tengah, bersama Mamadou Sakho.
Lucas tidak akan terkejut dengan posisi barunya. Sebab, ia juga bermain sebagai bek tengah saat Liverpool menyingkirkan Augsburg di Liga Europa.
Beberapa pemain City juga telah kembali dari cedera. Striker Wilfried Bony bisa kembali menggantikan Sergio Aguero. Begitu juga sayap Jesus Navas bisa langsung mengisi posisi yang ditinggalkan Kevin de Bruyne di sayap kanan.
Pertahanan City akan semakin kokoh dengan kembalinya kapten Vincent Kompany dan bek kanan Bacary Sagna. Selain itu, Kompany sukses menjaga gawangnya ke gawang Bomber Dynamo Kyiv di Liga Champions Kamis, 24 Februari lalu.
Satu-satunya masalah City adalah kebugaran. Masa pemulihan kebugaran mereka jelas dipersingkat karena harus melakukan perjalanan dari Kiev untuk kembali ke Manchester.
Meski demikian, Klopp menilai hal tersebut bukan menjadi faktor penentu. “Ini adalah pertandingan terakhir. Mereka harus bugar, begitu pula kami. Di final tidak ada yang peduli di mana Anda terakhir bermain.” dia berkata.—Rappler.com
BACA JUGA: