Maafkan tahanan tua dan sakit untuk Natal
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Presiden Rodrigo Duterte sebelumnya mengatakan dia sedang mempertimbangkan untuk memberikan amnesti kepada tahanan yang memenuhi syarat pada saat liburan.
MANILA, Filipina – Senator Ralph Recto pada Minggu, 20 November, mengimbau Presiden Rodrigo Duterte untuk memberikan amnesti kepada “tahanan tua, sakit, dan lemah”.
“Presiden memberikan pembebasan bersyarat atau pengampunan kepada tahanan atas dasar kemanusiaan harus diberlakukan kembali sebagai tradisi Natal Malacañang,” kata Recto dalam pernyataan yang dirilis kepada media.
Pernyataan itu juga mengatakan bahwa “tradisi presiden untuk melepaskan tahanan selama liburan harus diperluas ke lembaga-lembaga yang mengarahkan untuk mengatur pembebasan tahanan yang sedang menunggu hukuman tetapi telah menjalani hukuman lebih dari waktu maksimum mereka di penjara.”
Senator, yang saat ini menjabat sebagai Pemimpin Minoritas Senat, mengatakan Duterte dapat menggunakan “pola yang sama” dalam memberikan amnesti penuh kepada Robin Padilla dalam membebaskan tahanan yang memenuhi syarat untuk mendapatkan amnesti.
Duterte sebelumnya mengatakan dia sedang mempertimbangkan untuk memberikan amnesti kepada tahanan yang memenuhi syarat pada saat liburan.
“Saya kira, mereka mempersiapkannya, yang sakit-sakitan, rematik, tidak bisa lari lagi. Kalau mereka mau dan ada tempat untuk pulang, saya permisi dulu supaya bisa pulang,” ujarnya.
Recto, seorang anggota Partai Liberal (LP), menyatakan bahwa pemberian amnesti kepada tahanan yang memenuhi syarat jarang dilakukan pada pemerintahan sebelumnya “meskipun dokumen mengenai kasus penerima yang direkomendasikan telah diselesaikan.” Mantan Presiden Benigno Aquino III adalah anggota LP.
Presiden Filipina mempunyai wewenang untuk mengampuni atau meringankan hukuman seseorang yang dihukum karena melakukan kejahatan.
Malacañang secara tradisional mengumumkan daftar penjahat yang akan menerima pengampunan ini selama liburan Natal.
Pada bulan Januari 2015, Aquino tidak merilis daftar tahanan lanjut usia dan sakit yang akan diampuni pada waktunya untuk kunjungan kenegaraan dan kunjungan pastoral Paus Fransiskus. Pemerintah kemudian menjelaskan bahwa mereka tidak ingin terburu-buru dalam membuat daftar tersebut.
Recto berargumentasi bahwa pembebasan narapidana yang layak bisa menjadi “perbaikan cepat” terhadap permasalahan penjara yang penuh sesak di negara ini. Senator tersebut baru-baru ini mensponsori resolusi Senat yang menyerukan “kondisi yang memburuk” di penjara-penjara negara tersebut. – Rappler.com