Malacañang mendorong masyarakat Filipina untuk mematikan lampu selama Earth Hour 2018
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
“Malam ini selama satu jam, dari pukul 20.30 hingga 21.30, mari kita semua mematikan lampu di rumah atau di tempat kerja kita untuk melambangkan komitmen kita untuk menyelamatkan Ibu Pertiwi,” kata Malacañang.
MANILA, Filipina – Malacañang pada hari Sabtu, 24 Maret mendorong masyarakat Filipina untuk berpartisipasi dalam Earth Hour tahun ini “untuk melambangkan komitmen kami untuk menyelamatkan Ibu Pertiwi.”
“Perubahan iklim adalah isu yang relevan bagi Filipina. Negara kita telah diidentifikasi sebagai salah satu negara yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim. Presiden menyadari hal ini dan menjadikan perlindungan lingkungan sebagai prioritas dalam pidato kenegaraannya,” Harry Roque, juru bicara kepresidenan, mengatakan dalam sebuah pernyataan beberapa jam sebelum Earth Hour.
Roque mengatakan bahwa “dengan menjadi gelap”, acara global tahunan ini akan menyoroti “pentingnya aksi iklim.”
“Malam ini selama satu jam, pukul 20.30 hingga 21.30 waktu setempat, mari kita semua mematikan lampu di rumah atau di tempat kerja kita sebagai simbol komitmen kita menyelamatkan Ibu Pertiwi,” imbuhnya.
Earth Hour merupakan gerakan lingkungan hidup global yang diselenggarakan oleh World Wide Fund for Nature (WWF) yang dimulai pada tahun 2007 sebagai lampu simbolik bahkan di Sydney, Australia.
Earth Hour tahun ini bertujuan untuk membangun dukungan terhadap keanekaragaman hayati dengan berfokus pada konservasi hutan, lautan, dan satwa liar.
WWF di Filipina akan merayakan Earth Hour pada hari Sabtu, mulai pukul 19.00, di CCP Open Grounds.
Menurut WWF Filipina, fokus utama Earth Hour tahun ini adalah #Connect2Earth, kampanye global organisasi yang bertujuan untuk terhubung dengan ratusan juta orang dan berbagai organisasi untuk memicu perbincangan tentang keanekaragaman hayati.
Pada hari Kamis, 22 Maret, Menteri Lingkungan Hidup Roy Cimatu mendesak masyarakat Filipina untuk tidak hanya mematikan lampu selama satu jam, tetapi juga membiasakan diri menggunakan lebih sedikit energi dan mengadopsi langkah-langkah ramah lingkungan lainnya untuk mengurangi dampak mitigasi perubahan iklim.
“Di antara (tindakan) tersebut adalah car pool; mengurangi konsumsi barang-barang yang menghasilkan emisi karbon dalam jumlah besar untuk diproduksi, dikemas, diangkut dan dipasarkan; beralih ke peralatan dan perangkat hemat energi; transisi ke energi terbarukan; dan memperluas lebih banyak hutan untuk dijadikan penyerap karbon,” tambahnya. – dengan laporan dari Agence France-Presse/Rappler.com