• November 24, 2024
Malaysia Tangkap 1 WNI Terduga Teroris yang Akan Menyerang Raja Salman?

Malaysia Tangkap 1 WNI Terduga Teroris yang Akan Menyerang Raja Salman?

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, WNI mendapat perintah dari Mohamad Wanndy Mohamad Jedi untuk melakukan penyerangan dengan alat peledak yang dirakit dan ditempatkan di dalam mobil.

JAKARTA, Indonesia – Polisi Malaysia mengungkapkan bahwa mereka berhasil menangkap tujuh terduga teroris pada akhir Februari menjelang kedatangan Raja Salman bin Abdulaziz di negara tetangga. Dua di antaranya berencana melakukan penyerangan besar-besaran dengan menggunakan bahan peledak rakitan yang ditanam di dalam mobil.

Menurut Kepala Polisi Malaysia Irjen Khalid Abu Bakar, ketujuh orang ini merupakan bagian dari jaringan Negara Islam Irak Suriah (ISIS) di negara Jiran. Faktanya, satu dari tujuh orang merupakan warga negara Indonesia.

“Mereka berencana menyerang rombongan Raja Arab Saudi saat mengunjungi Kuala Lumpur. “Kami berhasil menangkapnya dalam waktu singkat,” kata Khalid pada Selasa, 7 Maret seperti dikutip kantor berita tersebut Reuters.

Ketujuh orang tersebut ditangkap pada 21-26 Februari oleh divisi polisi khusus karena menangani terorisme di wilayah Selangor dan Kuala Lumpur. WNI yang diketahui berjenis kelamin laki-laki tersebut ditangkap pada 21 Februari bersama seorang warga negara Malaysia.

Warga negara Indonesia berusia 28 tahun ini dideportasi dari Turki pada Juni 2016 setelah ditahan karena diduga mencoba memasuki Suriah secara ilegal untuk bergabung dengan kelompok ISIS. Keduanya ditangkap di Kepong, Kuala Lumpur dan masing-masing bekerja sebagai teknisi pabrik dan petani.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, keduanya mendapat perintah dari Mohamad Wanndy Mohamad Jedi untuk melakukan penyerangan dengan alat peledak yang dirakit dan ditempatkan di dalam mobil. Kemudian mereka melarikan diri ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

Tersangka ketiga ditahan oleh pria asal Asia Timur. Dia berusia 37 tahun dan ditangkap pada 23 Februari di Petaling Jaya, Selangor.

Pria tersebut diduga merupakan anggota kelompok teroris di Asia Timur yang kerap menjadikan Malaysia sebagai tempat transit dan persembunyian. Dia memasuki Malaysia pada tahun 2011 dengan kartu pelajar yang diyakini palsu.

Berdasarkan penyelidikan awal, tersangka mengonfirmasi bahwa ia memiliki hubungan dengan anggota kelompok teroris Asia Timur lainnya. Kelompok ini juga diduga terlibat mengatur perjalanan mereka dari Malaysia ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

Empat tersangka lainnya berasal dari Yaman dan ditangkap pada 26 Februari di Serdang dan Cyberjaya. Mereka diduga merupakan bagian dari pemberontak di Yaman.

Hasil pemeriksaan awal menunjukkan mereka juga terlibat sindikat pemalsuan surat perjalanan. Dalam operasi tersebut, aparat menyita beberapa paspor internasional dan uang tunai senilai 270 ribu ringgit atau setara Rp. dalam berbagai denominasi mata uang. Uang tersebut diyakini disalurkan kepada kelompok pemberontak di Yaman.

Ketujuh orang tersebut ditahan karena dicurigai melakukan kejahatan teroris dan akan diselidiki berdasarkan undang-undang keamanan yang disahkan pada tahun 2012. Satu tersangka lainnya ditahan menggunakan hukum imigrasi.

Raja Salman memulai kunjungan kerja ke Malaysia dari 26 Februari hingga 1 Maret. Pemimpin berusia 81 tahun itu kemudian berangkat ke Jakarta untuk kunjungan kerja dan liburan. – Rappler.com

lagu togel