• September 26, 2024
Mana yang lebih hemat, beli sepeda motor atau naik ojek?

Mana yang lebih hemat, beli sepeda motor atau naik ojek?

Kapan sebaiknya Anda membeli sepeda motor? Atau lebih hemat menggunakan jasa ojek?

Kemacetan di Jakarta bisa membuat siapa pun enggan melakukan perjalanan, bahkan di dalam kota sekalipun. Mengingat jarak dan waktu, tak heran jika sepeda motor kini menjadi alternatif favorit bagi mereka yang tinggal atau bekerja di Jakarta.

Yang paling mencolok adalah pesatnya perkembangan bisnis transportasi sesuai permintaan semacam Go-Jek atau GrabBike yang memudahkan penggunanya telepon pintar untuk memesan ojek dari aplikasi telepon pintar mereka.

Meski menurut Anda membeli sepeda motor bisa menghemat waktu dan uang, tidak ada salahnya membandingkan untung ruginya menggunakan jasa ojek online.

Gunakan sepeda motor Anda sendiri

Rizky (30 tahun) setiap hari menggunakan sepeda motor Yamaha V-ixion untuk berangkat ke kantornya yang terletak di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

Meski hanya berjarak sekitar 2,1 kilometer dari tempat tinggalnya, kemacetan membuat waktu tempuh dari rumah ke kantor menjadi 20 menit. Sepulang kerja, pria asal Palembang ini biasa pergi ke pusat kebugaran di kawasan Jakarta Pusat.

Rizky mengaku setiap bulannya bisa mengeluarkan uang sekitar Rp700.000 untuk transportasi, termasuk bensin Rp200.000, atau biaya perawatan Rp120.000 setiap dua bulan.

Dalam setahun, ia menyisihkan Rp 219.000 untuk perpanjangan STNK serta dana darurat untuk pekerjaan perbaikan pesanan sebesar Rp 300.000. Kemudian, untuk menjaga kebersihan sepeda motornya, Rizky membayar Rp 55.000 per bulan untuk cuci sepeda motor dan dua buah helm.

“Pengeluaran paling besar untuk parkir karena saya ke gym dua kali sehari di mall,” kata Rizky sambil menghitung biaya parkir yang mencapai Rp 360.000 per bulan.

Lain halnya dengan Andri (30). Pria yang bekerja di Tangsel ini hanya menggunakan sepeda motornya saat bekerja dan beraktivitas di kawasan sekitar Tangerang. Karena kantornya hanya berjarak lima menit dari tempat tinggalnya, Andri mengaku menggunakan sepeda motor merupakan pilihan tepat baginya.

Rata-rata dalam sebulan, ia menghabiskan Rp120.000 untuk bensin dan Rp24.000 untuk biaya cuci sepeda motor. Ia cukup menghemat biaya parkir karena mendapat fasilitas gratis di kantornya. Biaya perawatan sepeda motor matic miliknya bisa mencapai Rp 300.000 per tiga bulan.

Selain itu, Andri juga harus menyisihkan dana untuk pajak tahunan sebesar Rp120.000, biaya perpanjangan plat sepeda motor lima tahun sekali sebesar Rp450.000, dan dana darurat untuk perbaikan sepeda motor sebesar Rp200.000 per bulan.

Totalnya, Andri mengeluarkan sekitar Rp460.000 per bulan untuk biaya transportasi.

Gunakan layanan seperti Go-Jek atau GrabBike

Novita (25) mengaku lebih memilih menggunakan jasa ojek dibandingkan sepeda motor sendiri. Pasalnya, pekerjaannya mengharuskannya berpindah-pindah, dan angin malam kerap membuatnya mual saat mengendarai sepeda motor sendiri setiap pulang kerja.

“Layanan Go-Jek atau GrabBike lebih murah dibandingkan ojek biasa. “Misalnya di kawasan CBD tarif ojek reguler bisa sampai Rp 48.000, sedangkan Go-Jek hanya Rp 25.000,” kata Novita.

Go-Jek dan GrabBike dapat menurunkan biaya menjadi sekitar Rp15.000 selama masa promosi, sedangkan tarif normalnya mencapai Rp25.000 untuk 6 kilometer pertama dan Rp4.000 untuk setiap kilometer berikutnya.

Novita juga menambahkan, keuntungan menggunakan ojek adalah tidak perlu khawatir mengenai tempat parkir dan biaya parkir itu sendiri. “Saya (bekerja) banyak di kawasan CBD, jadi tarif (parkir) sepeda motor bisa sangat mahal meski hanya beberapa jam,” ujarnya.

Andri pun mengaku terkadang menggunakan jasa ojek saat hari libur dan ingin ke Jakarta. “Saya naik kereta api lalu dilanjutkan dengan ojek,” ujarnya.

Menurutnya, menggunakan Go-Jek lebih murah jika mempertimbangkan kebutuhan tenaga dan konsentrasi.

Biaya transportasi dengan ojek setidaknya bisa menghabiskan biaya Rp 1,1 juta per bulan.

Dengan berbagai pertimbangan di atas, ada beberapa hal yang mungkin menjadi indikasi sebaiknya Anda memiliki sepeda motor sendiri atau menggunakan jasa ojek online:

Kapan sebaiknya Anda membeli sepeda motor?

  • Jika tempat tinggal anda sulit diakses atau jauh dari transportasi umum, hal ini jelas akan menyulitkan jika anda harus lembur kerja atau pulang larut malam.
  • Jika lokasi rumah dan kantor tidak terlalu jauh dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dari satu jam pada jam sibuk
  • Jika Anda membutuhkan sepeda motor untuk pengiriman jarak dekat dan sering, misalnya mengantar anak ke dan dari sekolah, berbelanja ke pasar, dll.
  • Jika total hutang dan pembayaran Anda sampai saat ini tidak melebihi 30% dari penghasilan Anda

Kapan sebaiknya memilih ojek?

  • Jika jarak antara rumah dan kantor Anda lebih dari 25 kilometer, atau memakan waktu lebih dari satu setengah jam jika bepergian pada jam sibuk
  • Jika Anda sudah mempunyai hutang dan pembayarannya lebih dari 30% penghasilan Anda. Cicilan sepeda motor pasti akan semakin membebani keuangan Anda
  • Jika Anda belum terlalu memahami kondisi lalu lintas atau rute jalan di Jakarta
  • Jika Anda baru memiliki SIM kurang dari 2 tahun yang lalu.

—Rappler.com

Tips di atas berasal dari Zaitun Langsungsebuah website yang membekali perempuan Indonesia dengan pengelolaan keuangan pribadi.

BACA JUGA:

Pengeluaran Sidney