Manchester City vs Liverpool: The Citizens wajib menang
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Jika kalah, posisi City di klasemen terancam kudeta. Masalahnya, mereka harus menghadapi Liverpool yang semakin tajam dengan kembalinya Daniel Sturridge
JAKARTA, Indonesia – Penyakit lama Manchester City terulang kembali musim lalu. Mereka tidak mampu mencapai hasil maksimal jika hal itu mudah dilakukan di atas kertas.
Pada laga Premier League dua pekan lalu, klub asuhan Manuel Pellegrini ditahan 0-0 oleh Aston Villa. Alhasil, Arsenal langsung tertahan di peringkat kedua dengan jumlah poin yang sama.
Alhasil, The Citizens -julukan City- kini punya target wajib menang saat melawan Liverpool dini hari Minggu 22 November. Jika tidak, Arsenal yang mengunjungi West Bromwich Albion mungkin akan melihat mereka beraksi.
Namun kali ini Vincent Kompany dkk lebih unggul. Mereka bertindak sebagai tuan rumah. Mereka juga diuji melawan tim dengan kemampuan teknis lebih baik.
Klub milik konglomerat Timur Tengah itu mampu mengalahkan Chelsea 3-0 dan menahan rival sekota Manchester United 0-0. Satu-satunya cacat mereka adalah ketika dikalahkan 1-4 di White Hart Lane oleh Tottenham Hotspur dan kalah 1-2 dari West Ham United di hadapan penonton.
Melawan Liverpool, Pellegrini akan lebih berhati-hati dalam menentukan strategi timnya. Selain itu, lawan mulai menganalisis bahwa performa raksasa baru sepak bola Inggris kerap lesu tanpa Sergio Aguero dan David Silva.
Secara kebetulan, dua bintang utama penonton Etihad Stadium itu absen pada laga melawan Liverpool.
Absennya Aguero membuat City sering mengalami kesulitan dalam produksi gol. Dalam 4 pertandingan terakhir tanpa pemain Argentina itu, hanya melawan AFC Bournemouth mereka mencetak lebih dari dua gol (5-1). Namun dalam 3 laga berikutnya, City hanya mencetak 2 gol. Dua pertandingan berakhir dengan skor 0-0.
Wilfried Bony yang digadang-gadang menggantikan mantan penyerang Atletico Madrid itu juga kurang meyakinkan. Oleh karena itu, Pellegrini kemungkinan besar akan menggunakan Raheem Sterling sebagai striker tunggal dalam formasi 4-2-3-1.
Sterling jarang mengisi posisi itu. Karena area kerjanya ada di dalam sayap kiri. Karena City punya stok sayap Banyak, sayap kiri dan kanan bisa diisi Jesus Navas dan Kevin De Bruyne. Yaya Toure yang biasa berposisi sebagai gelandang bertahan, bisa saja didorong ke depan sebagai gelandang serang.
Eksperimen tersebut bisa berhasil jika Sterling mampu mengeksplorasi keunggulannya dalam hal kecepatan. Namun, bergerak di sayap dan berperan sebagai striker utama sangatlah berbeda.
Di tengah, eks pemain Liverpool itu harus berada di tengah bek lawan. Ini tidak seperti sayap yang jumlah pelayannya minim. Kini ia harus menghadapi Dejan Lovren yang akan tampil setelah absennya Mamadou Sakho.
Pellegrini tak ingin absennya Aguero dan Silva membuat para pemainnya patah semangat. “Kami ingin menghadapi pertandingan ini dengan semangat yang sejuk, bukan hati yang dingin,” kata pelatih asal Chile itu. BBC.
Jika City sedang kebingungan memilih striker yang tepat, tidak demikian halnya dengan Liverpool. Pemain yang ditunggu-tunggu itu rupanya sudah pulih dari cedera. Dia adalah striker Daniel Sturridge. Manajer Liverpool Juergen Klopp membenarkan hal itu bugar. “Tapi belum 100 persen,” dia berkata.
Sturridge bisa menjadi solusi lini depan Liverpool yang kerap mati. Skema tekanan balik Gaya Klopp masih belum maksimal diterapkan oleh The Reds—julukan Liverpool. Mereka kerap lebih menekan namun kurang akurat dalam menembak ke gawang lawan.
“Bagi striker sekaliber Sturridge, tidak butuh waktu lama untuk membuat perbedaan dalam sebuah permainan. Cukup lima menit saja orang akan langsung tahu seperti apa kualitasnya. Kami ingin melihatnya kembali ke lapangan,” kata Klopp.
Akankah perkataan Klopp terbukti? Mari kita menantikannya. — Rappler.com
BACA JUGA: