Mantan kekasihnya ditandai sebagai dalang pembunuhan polisi wanita Cebu
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Tersangka Felix Pastorfide Taytayan ingin menghidupkan kembali hubungannya dengan kekasih universitas PO1 Mae Feguis Sasing, tetapi yang terakhir menolak, kata penyelidik
CEBU, Filipina – Pada hari Senin, 6 November, polisi mengajukan tuntutan pembunuhan terhadap tersangka utama pembunuhan seorang polisi wanita, yang ditembak mati dalam perjalanan pulang tanggal 31 Oktober lalu di Barangay Basak, Kota Mandaue. (BACA: Polisi wanita yang mengamankan pemakaman Cebu ditembak mati)
Ternyata tersangka dalang, Felix Pastorfide Taytayan, adalah mantan pacar PO1 Mae Feguis Sasing.
Dia ditangkap oleh Badan Investigasi Kriminal dan Cabang Intelijen dan Manajemen Detektif MCPO di Barangay Kaungkod di kota Madridejos di Pulau Bantayan Jumat lalu, 3 November, sekitar pukul 10 pagi.
Inspektur Senior Roberto Alanas, direktur Kantor Polisi Kota Mandaue (MCPO), mengatakan Taytayan tampaknya marah karena petugas polisi wanita itu menolak menghidupkan kembali hubungan mereka.
Alanas mengatakan kepada wartawan, tersangka pernah menjalin hubungan dengan polwan tersebut saat masih kuliah dan sama-sama mengambil jurusan kriminologi. Namun, keduanya mengakhiri hubungan mereka pada tahun 2007.
Inspektur Bernouli Abalos, kepala unit yang menangkap Taytayan, menganggap pembunuhan terhadap polisi wanita tersebut sebagai kejahatan nafsu.
“Dia ingin menikahinya, tapi dia sudah punya pasangan yang tinggal serumah,” kata Abalos kepada wartawan, Senin. Sasing dijadwalkan menikahi pasangan tinggalnya pada bulan Desember.
Alanas mengatakan polisi memiliki tuntutan kuat terhadap Taytayan. Dia mengatakan, mereka telah berbicara dengan beberapa saksi yang menjelaskan pembunuhan korban.
Salah satu saksi diduga melihat Taytayan mengunjungi Sasing di Polsek Lapu-Lapu beberapa jam sebelum polwan tersebut ditembak mati. Namun Taytayan yang berurai air mata saat dihadirkan ke media membantah tudingan tersebut saat ditanya wartawan.
Alanas mengatakan, kini mereka sedang mencari pengemudi sepeda motor yang digunakan saat penembakan. Dia mengatakan para saksi menunjuk Taytayan sebagai pengendara belakang yang menembak petugas polisi tersebut.
MCPO secara resmi mendakwa Taytayan dengan pembunuhan di Kantor Kejaksaan Kota Mandaue pada hari Senin.
Sasing sedang dalam perjalanan pulang dari shiftnya sebagai bagian dari tim keamanan yang bertugas mengamankan kuburan Kota Lapu-Lapu ketika dia ditembak oleh orang-orang bersenjata sekitar pukul 19.00 pada tanggal 31 Oktober. Dia meninggal di rumah sakit pada pukul 20:30.
Sasing yang bertugas di Kompi Keamanan Umum Polres Lapu-Lapu Kota mengalami sejumlah luka tembak di badan dan kepala bagian belakang.
Laporan awal menunjukkan bahwa para pengendara sepeda motor mengejarnya sejak dia meninggalkan Mapolres Lapu-Lapu sekitar pukul 19.00.
Di TKP, petugas Soco menemukan 3 selongsong peluru kosong dari pistol kaliber .45. – Rappler.com