• April 20, 2025
Mari kita akhiri penderitaan para pengungsi

Mari kita akhiri penderitaan para pengungsi

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Kalla meminta dunia internasional bekerja sama untuk memastikan tragedi kemanusiaan ini dapat dicegah

JAKARTA, Indonesia – Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyerukan kerja sama internasional untuk menangani masalah pengungsi yang saat ini menjadi krisis global. Hal itu disampaikannya dalam Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat pada Senin 19 September waktu setempat (atau Selasa 20 September WIB).

“Tantangan ini terlalu besar untuk ditangani sendiri oleh negara atau wilayah mana pun. “Dibutuhkan kerja sama internasional yang lebih baik dan inklusif,” kata Kalla, seperti dikutip di website wapresri.go.id.

Menurutnya, banyaknya konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia menyebabkan permasalahan pengungsi menjadi krisis global. Penanggulangannya tidak bisa dilakukan oleh satu negara saja. Untuk itu diperlukan kerja sama internasional yang lebih baik dan inklusif.

Kalla mengatakan saat ini banyak masyarakat yang meninggalkan negaranya untuk mengungsi, karena konflik di negaranya. Namun, dalam perjalanannya mereka harus menghadapi tantangan yang bisa mengancam kehidupan mereka. Namun, ia menyayangkan masih banyak masyarakat dunia yang tidak peduli dengan masalah ini.

“Konflik, perang dan kerusuhan sosial, di banyak belahan dunia, telah memaksa orang meninggalkan rumah mereka, sementara komunitas internasional hanya berdiam diri ketika banyak migran tenggelam di Mediterania,” katanya.

Oleh karena itu, Kalla meminta dunia internasional bekerja sama untuk memastikan tragedi kemanusiaan tersebut dapat dicegah dan tidak terulang kembali di masa mendatang.

Menurut Kalla, meski tidak termasuk dalam konvensi tahun 1951, Indonesia tetap memberikan bantuan kemanusiaan kepada imigran yang membutuhkan. Saat ini jumlah pengungsi dan pencari suaka di Indonesia mencapai hampir 14.000 orang.

Dari sisi penanganan, Indonesia bekerja sama dengan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan International Organization for Migration (IOM) dalam penyediaan fasilitas dan tempat penampungan sementara, termasuk program repatriasi dan resettlement.

Terkait hal ini, jelasnya, Indonesia telah menginisiasi Bali Process yang merupakan pendekatan holistik dalam menanggulangi penyelundupan manusia, perdagangan manusia, dan kejahatan lintas batas.

Kalla menutup pidatonya dan berharap pertemuan yang dihadiri para kepala negara ini dapat menghasilkan perbaikan nyata dalam penanganan pengungsi.

“Untuk mencegah lebih banyak lagi pengungsi yang kehilangan nyawa dalam perjalanannya, untuk melindungi mereka yang membutuhkan bantuan kemanusiaan, dan untuk mengakhiri penderitaan jutaan pengungsi yang berada di berbagai tempat penampungan,” ujarnya. —Rappler.com

Data SDY