• April 22, 2025

Maskulinitas mengendalikan, bukan menundukkan, feminisme

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Ashraf Sinclair akan menjadi salah satu pembicara di Resonation, konferensi pemberdayaan perempuan, pada Sabtu 29 April.

JAKARTA, Indonesia – Ungkapan “Di balik pria sukses ada wanita hebat” tidak lagi berdiri sendiri. Wanita yang kariernya bersinar ini mengaku sangat terbantu dengan kehadiran pria yang menjadi pasangan hidupnya.

Contohnya adalah pasangan kondang Bunga Citra Lestari (BCL) dan Ashraf Sinclair.

Bunga dikenal di Indonesia sebagai aktris dan penyanyi. Sementara Ashraf yang mengawali karir sebagai aktor di Malaysia, kini sukses berakting di Indonesia. Pria yang mempunyai hobi melukis ini juga merambah dunia wirausaha dan investasi.

Keduanya mempunyai karir masing-masing. Bunga sebagai seorang istri dan ibu tidak sebatas hanya melakukan pekerjaan rumah tangga dan mengurus anak.

Konser karir Bunga sebagai penyanyi selama satu dekade yang digelar pada 1 Maret membuktikan bahwa Ashraf merupakan salah satu pendukung terbesar karir Bunga.

“Ashraf juga menyumbangkan pemikirannya, cintanya. “Saya juga sangat mendengarkan pendapatnya karena dia laki-laki saya dan tenaganya dijamin bisa mewujudkannya,” kata Bunga saat menggelar jumpa pers konser “It’s me BCL” pada 17 Januari lalu.

Ashraf yang saat ini menjabat sebagai mitra bisnis at 500 Startups menyadari bahwa pernikahan atau hubungan romantis lainnya tidak boleh menjadi hambatan bagi setiap individu untuk mengembangkan diri.

“Ayah saya mengibaratkan ibu saya dengan layang-layang dan ibu saya dengan seutas tali. Layang-layang tersebut dapat terbang setinggi-tingginya dan tidak terkoyak oleh kekuatan angin karena bantuan tali.”

“Ikatan pernikahan merupakan ekspresi dua insan yang sepakat menjalani hidup semaksimal mungkin. “Dua orang bersebelahan untuk berbagi momen, tapi masing-masing punya caranya sendiri,” kata Ashraf.

“Kamu bisa melihat dirimu yang sebenarnya di mata orang yang kamu cintai. Tantangan terbesar dan paling berharga adalah pengembangan pribadi yang dapat Anda lihat di mata orang yang Anda cintai.”

Ia kemudian menambahkan bahwa ayahnyalah yang mendorongnya untuk menjadi suami yang suportif.

“Ayah saya mengibaratkan ibu saya dengan layang-layang dan ibu saya dengan seutas tali. Keduanya bekerja sama dengan baik. “Layang-layang bisa terbang setinggi-tingginya dan tidak robek oleh kekuatan angin karena bantuan talinya,” ujar pria kelahiran 18 September 1979 ini.

Ayah Noah Sinclair punya perumpamaan tersendiri terkait feminisme. Baginya, semangat feminisme ibarat gelombang; bebas dan tidak dapat diprediksi.

Maskulinitas adalah pelaut yang berusaha mempelajari gerak, cuaca dan jiwa laut atau wanita. Laki-laki sebagai pelaut mengarungi lautan, menikmati pergerakan ombak sekaligus merasakan cinta darinya.

“Jiwa maskulin berusaha memahami dan mengontrol, bukan menundukkan jiwa feminis,” ujarnya.

Karena itulah Ashraf pun mengambil andil besar dalam menjaga Noah yang kini berusia 6 tahun. Ayah Ashraf kembali berpesan kepadanya bahwa ia harus selalu ada di setiap momen pertumbuhan anaknya.

“Ada jangka waktu yang seharusnya bisa kita manfaatkan untuk meniti karir, namun harus kita korbankan. Pengorbanan ini akan menjadi arah terbaik bagi pasangan dan anak Anda. “Saya akan melakukan apa saja untuk Noah, kecuali menyusui,” ujarnya.

Prinsip hidup Ashraf sebagai suami dan ayah inspiratif bisa kita dengar lebih detail pada Resonation, konferensi pemberdayaan perempuan yang digelar Sabtu, 29 April, di Kota Kasablanka, Jakarta.

Seminar dan sesi pendampingan kelompok Acara ini diharapkan dapat memberikan semangat bagi perempuan Indonesia untuk berani mengejar impian dan mengembangkan karirnya.

Ashraf akan hadir di Panel Laki-Laki pada pukul 17:15 WIB bersama laki-laki lain yang mendukung pemberdayaan perempuan.

Pembicara lain dalam panel tersebut adalah Johan Ekengård, seorang ayah di Swedia yang menggunakan program ini cuti sesuai di negara itu, dan Henry Manampingpenulis Panduan Gadis Alfa. Buku ini berisi panduan bagaimana menjadi wanita yang menginspirasi orang lain, memberikan pengaruh positif dan mampu menjadi pemimpin.

Siap menjadi wanita inspiratif? —Rappler.com

Dapatkan tiket masuk Resonansi di halaman ini. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.resonasie.id dan ikuti terus update terkini Instagram @Resonationid.

BACA JUGA:


Pengeluaran Hongkong