• November 22, 2024

Masyarakat Bali merayakan Galungan di tengah ancaman letusan Gunung Agung

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Warga yang semula tinggal di pengungsian kembali pulang untuk beribadah

JAKARTA, Indonesia – Umat ​​Hindu di seluruh Indonesia merayakan Hari Galungan pada hari Rabu, 1 November. Layaknya Idul Fitri bagi umat Islam, Galungan merupakan hari raya terbesar dimana keluarga berkumpul dan merayakannya dengan penuh suka cita dan semangat.

Galungan dihias warna-warni dengan penjor yang dipasang di pinggir jalan kawasan pemukiman umat Hindu. Penjor merupakan bambu yang dipasang dan dihias sedemikian rupa. Konsepnya hampir sama dengan spanduk.

Bagi umat Hindu, Galungan, yang dirayakan setiap enam bulan sekali, merupakan hari mulainya alam semesta. Kemudian warga merayakan dharma atau kemenangan melawan adharma atau kejahatan.

Di Bali, jalanan di seluruh kota Denpasar terkesan sepi dan santai. Hal ini tidak mengherankan karena seluruh perkantoran baik instansi pemerintah maupun swasta libur pada tanggal 31 Oktober hingga 2 November.

“Pada hari suci Galungan, umat Hindu wajib melakukan introspeksi diri, agar sadar dan mengetahui kebenaran yang sebenarnya. Kebenaran tetap harus dipertahankan, kata Direktur Program Doktor Kajian Keagamaan Pascasarjana Institut Hindu Dharma Negara Indonesia (IHDN) Denpasar, I Ketut Sumadi pada Rabu, 1 November.

Sama seperti perayaan umat Hindu lainnya, acara Galungan juga menarik perhatian wisatawan yang berada di Bali. Namun hal lain yang juga memprihatinkan adalah para pengungsi Gunung Agung merayakan Hari Raya Galungan.

Beberapa warga yang rumahnya berada di dekat puncak kawah Gunung Agung pun nekat kembali ke sana. Salah satunya Nengah Pondoh (60 tahun).

Warga Desa Sebudi ini mengaku pulang ke rumah yang hanya berjarak empat kilometer dari kawah Gunung Agung. Namun, bukan berarti dia tidak khawatir gunung tersebut akan meletus suatu saat nanti.

“Kalau itu terjadi, saya pasti akan kembali ke kamp pengungsian. Saya juga takut berada di rumah dalam waktu lama. Cari aman saja,” kata Pondoh sambil membuat penjor Galungan.

Memang PVBMG menurunkan status Gunung Agung dari waspada menjadi peringatan. Namun mereka tetap diminta menjauhi kawasan enam kilometer dari Gunung Agung.

Di bawah ini beberapa foto yang menggambarkan suasana perayaan Galungan di Bali dan daerah lain di Indonesia:

PERSIAPAN.  Seorang umat Hindu bersiap berdoa pada perayaan Hari Raya Galungan di Pura Luhur Dwijawarsa, Buring, Malang, Jawa Timur, Rabu, 1 November.  Foto oleh Ari Bowo Sucipto/ANTARA

UPACARA.  Seorang anak bergegas masuk ke dalam pura saat upacara Galungan hendak digelar di Pura Agung Wana Kertha Jagatnatha Palu, Sulawesi Tengah, Rabu, 1 November.  Foto oleh Basri Marzuki/ANTARA

DOA.  Umat ​​Hindu berdoa saat salat Hari Raya Galungan di Pura Indra Prasta, Mutihan, Solo, Jawa Tengah, Rabu, 1 November.  Foto oleh Mohammad Ayudha/ANTARA

TRADISI.  Umat ​​Hindu berkeliling kawasan desa dalam tradisi Ngerebeg saat Hari Raya Galungan di Desa Adat Penglipuran, Bangli, Bali, Rabu, 1 November.  Foto oleh Fikri Yusuf/ANTARA

PULANG KE RUMAH.  Sejumlah calon penumpang berjalan menuju kapal di Pelabuhan Adat Tribuana, Kusamba, Klungkung, Bali pada Selasa, 31 Oktober.  Foto oleh Fikri Yusuf/ANTARA

– dengan laporan ANTARA/Rappler.com