• October 3, 2024
Maulid Nabi dan Natal berdekatan, saatnya saling menghormati

Maulid Nabi dan Natal berdekatan, saatnya saling menghormati

Maulid Nabi merupakan momen refleksi bagi umat Islam untuk mengoreksi diri apakah mereka beragama seperti yang diajarkan Nabi

JAKARTA, Indonesia – Tahun ini hari lahir Nabi Muhammad SAW jatuh pada tanggal 24 Desember, hanya berbeda satu hari dengan hari lahir Yesus Kristus atau Natal yang diperingati setiap tanggal 25 Desember. Peristiwa seperti ini jarang terjadi.

Maulid merupakan peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang biasa diperingati oleh umat Islam menurut penanggalan Hijriah atau setiap tanggal 12 Rabiul Awwal.

Sedangkan Natal merupakan perayaan umat Kristiani untuk memperingati kelahiran Yesus Kristus yang dirayakan setiap tanggal 25 Desember menurut kalender Masehi.

Perayaan hari suci yang nyaris bersamaan ini tak hanya menyita perhatian netizen, tapi juga tokoh agama dan masyarakat Tanah Air.

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj, misalnya. Ia mensyukuri terjadinya dua perayaan agama berbeda, Maulid Nabi Muhammad SAW dan Natal yang terjadi hampir bersamaan, sehingga mampu menciptakan toleransi antar umat beragama.

“Kita sangat bersyukur di penghujung tahun 2015 ini ada dua peristiwa besar yang patut kita syukuri, yaitu Maulid Nabi dan Natal,” kata Said, Rabu 23 Desember, seperti dikutip. Di antara.

Ia berharap kerukunan dan toleransi antar umat beragama semakin meningkat. “Kita semua harus menghindari intoleransi beragama,” kata Said.

Tokoh perempuan Nahdlatul Ulama yang juga aktif dalam gerakan Gusdurian, Alissa Wahid pun menyambut baik perayaan dua hari raya besar keagamaan di Indonesia tersebut.

“Bagi penganut kedua agama tersebut, setiap hari raya ini sangat berharga. Sebagai sebuah bangsa, sudah waktunya untuk mengambil pelajaran. “Bukan sekedar bersenang-senang, tapi memikirkan makna di balik hari besar ini,” kata Alissa kepada Rappler, Kamis, 24 Desember.

Menurutnya, sebagai warga negara Indonesia, sudah saatnya kita menjalin persaudaraan antar warga negara dengan cara saling menghargai kebahagiaan antar saudara yang berbeda agama.

“Bagi umat Islam, momen ini adalah saatnya mendalami ajaran KH Ahmad Siddiq, yaitu Islam Rahmatan malam Alamin (menghormati seluruh alam) di Indonesia akan terjalin jika kita bertiga mengamalkan persaudaraan (nilai persaudaraan) sekaligus,” kata Alissa.

Ajaran yang dimaksud adalah persaudaraan Islam (sesama Muslim), ukhuwah wathaniyah (rekan senegaranya), ukhuwah basaria (sesama manusia).

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar turut menyambut kedatangan Maulid Nabi Muhammad SAW yang hampir bersamaan dengan perayaan Natal.

“Bagi umat Islam, sosoknya adalah Nabi Muhammad SAW tidak apa-apa utama (contoh). Maulid Nabi tidak hanya dirayakan secara simbolik saja, namun yang terpenting adalah bagaimana meneladani seluruh perilaku Nabi dan bersikap Islami sesuai tuntutan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW,” kata Dahnil.

Menurutnya, Maulid Nabi merupakan momen refleksi bagi umat Islam untuk mengoreksi diri apakah mereka menganut agama yang diajarkan Nabi, ataukah umatnya berperilaku sebagaimana yang diajarkan Nabi.

“Akhlak Nabi yang utama adalah akhlak dan akhlak yang tinggi dimana kejujuran menjadi sikap yang utama. “Saya rasa Natal juga sama, bagi umat Kristiani adalah momen refleksi, sosok yang diagungkan oleh umat Kristiani yang juga mengajarkan keagungan kejujuran moral yang terasa aneh di dunia kita saat ini,” ujarnya.

Dahnil memandang tanggal 24 dan 25 Desember sebagai momentum positif bagi kedua umat beragama ini untuk kembali pada nilai-nilai moral dasar ajaran, yakni penyampaian akhlak yang jujur, akhlak yang menciptakan kemanusiaan dan perdamaian.

Namun, berbeda dengan tokoh NU dan Muhammadiyah, alih-alih merayakan momen langka tersebut, mereka malah merayakannya. Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma’ruf Amin mengatakan peringatan dua tahun hari besar keagamaan ini bukanlah sesuatu yang istimewa.

“Ini adalah perayaan normal setiap tahun. Ini libur panjang, umat beragama Selamat bahagia Hanya. Ada yang merayakan Maulid, ada pula yang merayakan Natal. “Selama tidak ada yang mengganggu satu sama lain,” kata Maruf kepada Rappler.

Akankah Ma’ruf ikut mengucapkan Selamat Natal kepada umat Kristiani tahun ini? “Tidak, saya Muslim,” katanya.—Rappler.com

BACA JUGA

Angka Sdy