Menafsirkan Kembali Hari Kebangkitan Nasional
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Bagaimana relevansi Hari Kebangkitan Nasional dengan kondisi Indonesia saat ini?
JAKARTA, Indonesia — Sejak tahun 1948, Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional setiap tanggal 20 Mei. Dahulu hari itu disebut Hari Kebangkitan Nasional.
Bagaimana awalnya? Baca deskripsinya Buku skets Rapler Indonesia.
Pada tanggal 20 Mei 1908, Boedi Oetomo didirikan. Boedi Oetomo merupakan organisasi yang didirikan atas prakarsa kalangan terpelajar.
Diantaranya Soetomo dan sejumlah mahasiswa STOVIA seperti Soeradji, Goenawan Mangoenkoesomo, Soewarno, Goembreg, Mohammad Saleh dan Suelaeman. Stovia merupakan cikal bakal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Awalnya, organisasi ini aktif di bidang budaya, sosial dan ekonomi. Namun seiring berjalannya waktu, Boedi Oetomo turut berperan dalam pembebasan Indonesia.
Boedi Oetomo merupakan pionir perjuangan kemerdekaan bangsa tanpa menggunakan senjata dan memberikan pendidikan kepada bangsa Indonesia.
Bapak Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara mengatakan, Soekarno berinisiatif memperingati hari berdirinya Boedi Oetomo secara nasional.
Saat itu, tahun 1948, Indonesia belum genap 3 tahun merdeka, Belanda masih terus melakukan agresi. Soekarno dan tokoh bangsa lainnya sedang mencari simbol yang bisa mempersatukan bangsa.
Berbagai kalangan masyarakat pun sepakat untuk “menetapkan tanggal 20 Mei 1998 sebagai titik tolak kesatuan sikap dan tindakan program”.
Lalu bagaimana relevansi Hari Kebangkitan Nasional dengan kondisi Indonesia saat ini?
Indonesia diharapkan memiliki “manusia unggul, yang mempunyai mental dan karakter tangguh serta berperilaku positif dan konstruktif.”
Semangat nasionalisme tentu penting untuk dijalankan. Namun, jangan sampai kita menjadi ultra-nasionalis, atau seseorang yang memiliki rasa nasionalisme berlebihan yang menganggap negara kita lebih unggul dari negara lain.
Konsep ini dekat dengan xenophobia, yaitu kebencian atau prasangka buruk terhadap orang dari negara lain. Misalnya saja ketakutan terhadap TKA asal Tiongkok yang diduga menyerbu Indonesia dan mengambil pekerjaan dari WNI. Meski itu hanya berita palsu.
Mari di Hari Kebangkitan Nasional ini kita bergerak menuju Indonesia yang lebih baik. —Rappler.com
Sketchtorial adalah kolom mingguan Rappler tentang isu-isu penting yang dibahas menggunakan sketsa video, dan dibuat oleh Iwan Hikmawan. Ikuti Iwan di Twitter @Sketgram.