blog.ur-doc.com

Tim audit menemukan menara kendali dan fasilitasnya tidak patuh, dengan peralatan yang ketinggalan jaman atau rusak

Manila, Filipina – Bandara Internasional Clark di Pampanga, yang dianggap sebagai bandara terkemuka berikutnya di negara ini, sangat membutuhkan rehabilitasi gedung dan fasilitas menara kendali, kata Komisi Audit (COA) pada Kamis, 6 Oktober.

Pernyataan tersebut, bagian dari audit Value for Money yang dirilis pada Kamis, menjelaskan hasil pemeriksaan teknis yang dilakukan tim audit negara yang selesai pada 7 Januari.

Salinan audit sebelumnya disampaikan kepada dewan Clark International Airport Corporation. (CIAC).

Tim audit menemukan bahwa menara kendali dan fasilitasnya tidak mematuhi peraturan, dengan peralatan yang ketinggalan jaman atau rusak.

“Memburuknya kondisi Menara Pengendali Lalu Lintas Aerodome menempatkan operasional bandara dalam risiko yang disebabkan oleh fasilitas yang sudah ketinggalan zaman dan tidak memenuhi standar internasional, sehingga menghambat pencapaian tujuan menjadikan bandara ini sebagai bandara internasional utama Filipina sehingga menghambat pembangunan,” tulis COA.

Kekhawatiran paling mendesak yang muncul dari audit ini adalah inefisiensi tangga berjalan. Lift dimaksudkan untuk membawa orang dan barang naik turun 11 lantai menara.

Personil Otoritas Penerbangan Sipil Filipina (CAAP) yang bekerja di sana sebagai pengatur lalu lintas udara mengatakan mereka harus menggunakan tangga setiap hari untuk mencapai tempat kerja mereka.

“Masuknya perempuan sebagai pengatur lalu lintas Aerodome menimbulkan isu sensitif gender, terutama bagi ibu hamil yang tidak bisa menaiki lebih dari seratus anak tangga. Selain itu, faktor manusia seperti pingsan dapat menyebabkan keterbatasan tenaga kerja untuk menaiki menara 11 lantai tersebut atau lebih buruk lagi dapat mengakibatkan kecelakaan,” jelas COA.

Auditor menambahkan kurangnya lift yang berfungsi dapat membahayakan operasional bandara jika terjadi keadaan darurat.

Di antara fungsi krusial staf menara kendali berdasarkan Peraturan Udara Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), Standar Internasional, adalah:

• Untuk mengeluarkan informasi dan izin kepada pesawat untuk memastikan arus lalu lintas yang aman, tertib dan cepat
• Untuk memberikan informasi dan dukungan lainnya kepada pilot
• Mengatur lalu lintas udara antara pesawat yang terbang dalam wilayah tanggung jawab menara kendali yang ditentukan, termasuk pesawat yang mendarat dan lepas landas, serta kendaraan darat yang beroperasi di bandar udara.

Selain lift, tim audit melaporkan adanya retakan pada jendela kaca menara kendali dan memburuknya jarak pandang sehingga menyulitkan untuk melihat objek berukuran sangat kecil.

Kondisi pencahayaan yang buruk di dalam menara juga terlihat, termasuk visibilitas yang buruk di malam hari. Pencahayaan yang buruk dapat mempengaruhi efisiensi pembacaan dan transmisi informasi penting, seperti instruksi tunggu sebentar, jarak lepas landas dan pendaratan, serta perubahan frekuensi.

Kekhawatiran lain yang dicatat termasuk kabel listrik dan komponen yang terbuka yang dianggap berbahaya bagi kebakaran, cat dinding interior yang retak, peralatan yang terbengkalai di ruangan kosong, dan kekacauan di teras menara.

Wawancara dengan kepala CAAP di menara kendali mengungkapkan bahwa kekhawatiran ini telah disampaikan dalam laporan bulanan kepada CIAC sejak tahun 2000. Namun, tidak ada tindakan yang diambil.

“Kami merekomendasikan (agar) presiden dan CEO (CIAC) memprioritaskan rehabilitasi gedung dan fasilitas Menara Kontrol Lalu Lintas Aerodome untuk memenuhi standar dan persyaratan internasional ICAO,” kata COA.

Dalam exit conference dengan tim audit, para pihak sepakat bahwa CAAP akan membiayai dan melaksanakan pemasangan elevator di menara kendali serta pembangunan kantor administrasi CAAP di dalam bandara. – Rappler.com