Mencegah penggunaan kuota haji negara lain, imigrasi memperketat penerbitan paspor
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Sulawesi Selatan mendapat kuota sebanyak 7.311 orang pada tahun ini.
MAKASSAR, Indonesia – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan, Abd Wahid Tahir berharap, tidak ada calon jemaah haji asal daerahnya yang tergiur menggunakan kuota haji negara lain. Sehingga, ibadah haji tahun ini bisa berjalan lancar tanpa kendala.
Pada penyelenggaraan ibadah haji tahun lalu, sebanyak 177 jemaah asal Indonesia ditahan di Filipina, karena kedapatan menggunakan kuota haji negara tersebut. Kuota haji yang digunakan tidak digunakan oleh umat Islam di Filipina. Hal ini membuat pemerintah harus bekerja keras untuk melakukan pendekatan kepada pemerintah Filipina.
“Setelah pada tahun lalu, setelah beberapa WNI ketahuan menggunakan kuota haji negara lain dan terjebak di Filipina, saya menghimbau kepada para calon jemaah haji untuk tidak melakukan pelanggaran lagi,” kata Wahid saat dikonfirmasi di Asrama Haji Makassar pada Selasa. Jumat, Juli. 28.
Tahun ini, kuota haji Provinsi Sulawesi Selatan mencapai 7.311 orang dan terbagi dalam 35 kloter. Sedangkan tahun lalu, kuota haji Sulsel hanya 5.777.
Pemberangkatan rombongan pertama berlangsung Jumat pagi lalu dengan total calon jamaah haji sebanyak 450 orang. Mereka didampingi lima petugas.
Rombongan haji gelombang pertama terdiri dari 158 laki-laki dan 297 perempuan. Mereka menaiki pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 1101.
Sementara itu, Kepala Bagian Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulsel Ramli HS mengatakan, untuk mengantisipasi warga yang menggunakan kuota haji negara lain, pihaknya sudah mulai melakukan pengawasan ketat di seluruh jalur pemberangkatan di Sultan. Hasanuddin punya. Bandara. Selain itu, pengawasan penerbitan paspor semakin diperketat agar kejadian calon jemaah haji asal Sulawesi Selatan tertahan di Filipina tidak terulang kembali.
Lalu bagaimana?
“Misalnya ada yang mau mengurus paspor karena ingin bepergian tapi tidak tahu kapan mudik, maka akan diperketat. Bisa jadi mereka menggunakan kuota haji negara lain seperti tahun lalu. Jika ingin menunaikan ibadah haji maka lakukanlah sesuai tata cara. Sebab, kalau tidak, akan mengganggu ibadah dan uangnya hilang, kata Ramli. – Rappler.com
BACA JUGA: