Mengapa Kantor BNNP Kaltim Dikerumuni?
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Massa menuntut penjelasan BNNP Kaltim atas tewasnya seorang pria diduga pengedar narkoba
SAMARINDA, Indonesia – Ratusan orang tiba-tiba mendatangi kantor Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Timur pada Kamis pagi, 29 Desember. Mereka berang karena anggota BNNP Kaltim diduga menjadi penyebab tewasnya Noviandi, pria yang sebelumnya ditangkap organisasi tersebut.
Noviandi ditangkap dalam operasi penyamaran yang dilakukan anggota BNNP Kaltim pada Minggu malam, 25 Desember. Anggota BNN menemukan 2 butir pil Inex dari tangan Noviandi.
Merasa kesal, massa kemudian melemparkan dan memecahkan kaca kantor di Jalan Rapak Indah.
“Saya tidak tahu penyebabnya (massa yang melempar jendela kantor). Tiba-tiba langsung masuk,” kata seorang pegawai Kantor BNNP Kaltim yang enggan disebutkan namanya saat ditemui Rappler, Kamis, 29 Desember.
Kapolres Samarinda Kompol Eriadi kemudian mendatangi kantor BNNP Kaltim bersama sejumlah tokoh masyarakat untuk menenangkan massa. Warga meminta penjelasan BNNP Kaltim soal penangkapan Noviandi yang dinilai melanggar prosedur. Anggota BNNP Kaltim melepaskan 3 tembakan ke arah Noviandi, mengenai kaki kanan dan kiri.
Namun nyawa Noviandi tak tertolong belakangan setelah ia dirawat di rumah sakit.
Massa ingin meminta kejelasan dan keadilan karena salah satu anggota keluarganya ditangkap (oleh petugas BNNP Kaltim) yang berujung pada meninggalnya yang bersangkutan, kata Eriadi kepada media, Kamis, 29 Desember.
Selain itu, massa menginginkan penegakan hukum karena anggota keluarganya meninggal. Eriadi menyarankan agar BNNP memberikan penjelasan kepada keluarga Noviandi terkait proses penangkapan yang terjadi Minggu kemarin. Tujuannya untuk mencegah munculnya tuduhan-tuduhan negatif.
“Sebenarnya tidak ada kesalahan prosedur dalam proses penangkapan karena yang bersangkutan diduga melakukan penusukan terhadap anggota BNNP Kaltim saat hendak ditangkap. Ini yang harus kami jelaskan kepada keluarga. Jika dia pelaku penusukan, pihak keluarga mungkin bisa menerima, kata Eriadi.
Ia berjanji Polresta Samarinda akan membantu BNNP untuk berkomunikasi dengan keluarga Noviandi.
Kronologi pengambilan gambar
Sementara itu, Kepala Bidang Resnarkoba BNNP Kaltim, Kompol Muhammad Daud membantah adanya kesalahan prosedur dalam penangkapan Noviandi. Bahkan, kata Daud, saat Noviandi hendak ditangkap anggota BNNP Kaltim karena kepemilikan narkoba, pria berusia 26 tahun itu melakukan perlawanan.
“Sebenarnya dia menusuk anggota kami sebanyak 4 kali sehingga harus dirawat di rumah sakit,” kata Daud saat memberikan keterangan pers di RS Abdul Wahab Syahranie, Samarinda, Kamis dini hari.
Selain didakwa tindak pidana narkoba, Noviandi juga dilaporkan ke polisi karena melukai petugas BNNP Kaltim.
“Kasus narkoba terus kami kembangkan, namun untuk tindak penganiayaan terhadap anggota kami juga laporkan ke Polsek Samarinda Ilir,” kata Daud.
Dia menjelaskan, peristiwa penembakan itu terjadi saat anggota BNNP Kaltim sedang mencari rekan Noviandi yang diyakini berada di kawasan Tenggarong. Noviandi pun didatangkan anggota BNN untuk memberikan keterangan.
Setelah dilakukan pencarian hingga Kamis dini hari, hasilnya nihil. Anggota BNN kemudian membawa Noviandi kembali ke Samarinda.
“Dalam perjalanan pulang ke Samarinda dia mencoba melompat keluar dari mobil lalu melawan. “Akhirnya kami menembak 3 kali di kaki kanan dan kiri,” ujarnya. – Rappler.com