
Mengapa Rachmat Gobel ingin menyelamatkan produsen jamu Nyonya Sir?
keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Rachmat Gobel akan terlibat dalam proses restrukturisasi utang PT Nyonya Sir
JAKARTA, Indonesia – Nasib produsen jamu PT Nyonya Sir mulai terkuak. Pengusaha Rachmat Gobel rupanya bersedia membantu perusahaan yang kini dipimpin Charles Saerang itu agar tidak bangkrut.
Rachmat mengaku kepada Rappler, dirinya bertemu dengan Direktur PT Nyonya Mr Charles Saerang di sebuah hotel di Jakarta pada Rabu, 9 Agustus. Rachmat mengatakan, ada kemungkinan menyelamatkan perusahaan yang sudah berusia lebih dari 100 tahun itu.
“Kami berbicara tentang cara-cara yang mungkin dilakukan untuk menyelamatkan perusahaan yang berusia lebih dari 100 tahun. Sayang sekali kalau ditutup atau dibeli untuk memproduksi jamu dengan merek lain, kata Gobel melalui telepon, Kamis pagi, 10 Agustus.
Rachmat sadar ada pihak asing, termasuk China, yang mungkin mengincar pembelian jamu PT Nyonya Mr. Diketahui, obat herbal produksi China saat ini mendominasi pangsa pasar internasional.
Mantan Menteri Perdagangan itu kemudian meminta Charles membeberkan secara transparan permasalahan keuangan yang terjadi di Nyonya Sir, sehingga ia bisa memikirkan bagaimana cara menyelamatkan aset negara tersebut. Setelahnya, dia akan terlibat dalam proses restrukturisasi utang perseroan.
Untuk menindaklanjuti hal tersebut, Rachmat akan mempertemukan tim keuangan dan hukum kedua belah pihak dalam waktu dekat.
Lalu kenapa Rachmat berniat membantu PT Nyonya Sir? Ia mengaku sudah lama aktif mengkampanyekan obat herbal. Itu masuk ke dalam peta jalan industri Indonesia pada tahun 2010 dengan target yang ingin dicapai pada tahun 2030.
“Salah satunya adalah pengembangan industri berbasis budaya antara lain jamu, tekstil nasional seperti tenun songket dan batik. “Indonesia mempunyai potensi yang besar dan industri ini menyerap banyak tenaga kerja,” ujarnya lagi.
Jadi, kata Rachmat, industri ini penting untuk dikembangkan. Selain itu, industri jamu juga melibatkan para petani, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
Dari sisi pariwisata, jamu juga dapat dimanfaatkan untuk memperluas sektor tersebut.
Pengadilan Niaga Semarang menyatakan PT Nyonya Tuan pailit pada Kamis, 3 Agustus. Berdasarkan putusan pengadilan pada tahun 2015, total utang Nyonya Meneer mencapai Rp 110 miliar.
Penyedia kredit, Hendrianto Bambang Santoso, meminjam dana tersebut lima tahun lalu. Namun hingga saat ini belum berhasil dikembalikan.
Untuk melunasi seluruh utangnya, Charles akhirnya menjual beberapa pabrik PT Nyonya Meneer. Rumahnya di Semarang juga disita bank. – Rappler.com
BACA JUGA: