• May 7, 2025
Mengapa Universitas Sebelas Maret Surakarta disingkat menjadi UNS?

Mengapa Universitas Sebelas Maret Surakarta disingkat menjadi UNS?

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Pada tahun 1982, nama dan singkatan Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret Surakarta (UNS Sebelas Maret) ditetapkan menjadi Universitas Sebelas Maret yang disingkat UNS.

JAKARTA, Indonesia — Universitas Sebelas Maret disingkat menjadi UNS. Mengapa? Seharusnya bukan USM, kan?

Sudahlah bagi anda sebagai pembaca, bahkan tidak sedikit pelajar dan mahasiswa sendiri yang masih kebingungan.

“Hah, bagaimana mungkin?”

“Tidak disingkat menjadi USM kan?”

“UNS itu singkatan dari Universitas Negeri Semarang ya?”

Ini adalah pertanyaan yang sering muncul. Namun sebenarnya ada sejarah kenapa UNS bisa menjadi singkatan dari Universitas Sebelas Maret.

Awalnya, pembangunan universitas di kota Solo sendiri direncanakan sejak tahun 1950an. Namun karena perang, penyatuan pemerintahan, kerusuhan politik dan buruknya perekonomian masyarakat saat itu, universitas negeri di Solo tidak dapat terwujud.

Pada tahun 1953 dibentuk panitia untuk mendirikan universitas di Solo dengan Mohammad Saleh (Walikota Solo saat itu) sebagai ketua panitia. Namun upaya ini gagal karena kurangnya sumber daya keuangan baik dari pemerintah daerah maupun pusat. Oleh karena itu, beberapa pihak memutuskan untuk mendirikan perguruan tinggi swasta secara mandiri, namun kurang mendapat simpati.

Hambatan dan pembangunan yang dilakukan di kota Solo membuat ide pendirian menjadi hilang, ditambah lagi adanya politik antar pihak yang berebut kekuasaan pemerintahan.

Pada tahun 1963, tepat 10 tahun kemudian, berdirilah Universitas Kota Praja Surakarta (UPKS) yang diprakarsai oleh pemerintah daerah dan dipimpin oleh Utomo Ramelan. Saat itu Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang booming dan beberapa pihak turut terdampak oleh situasi tersebut, termasuk UPKS.

Pengetahuan tentang sosialisme berkembang dalam dunia pendidikan universitas hingga terjadi Gerakan 30 September (G30S) pada tahun 1965. Universitas ini bubar karena segala sesuatu yang berhubungan dengan sosialisme/komunisme dilarang.

Pada tanggal 11 Januari 1968, muncul ide untuk mendirikan universitas di kota Solo. Walikota Solo saat itu, R. Kusnandar, membentuk panitia pendirian universitas tersebut. Namun upaya tersebut gagal seperti sebelumnya, karena alasan yang sama, yaitu pemerintah pusat dan daerah tidak mampu membiayai pendirian perguruan tinggi.

Pada tahun 1966, Universitas Nasional Saraswati mengusulkan untuk menjadi universitas negeri dan disetujui oleh menteri.

Kemudian bersama-sama dengan perguruan tinggi swasta dan kedinasan lainnya, kumpulan perguruan tinggi ini menjadi satu perguruan tinggi baru yang diberi nama Universitas Gabungan Surakarta (UGS). Kedelapan universitas yang tergabung dalam UGS ini resmi didirikan pada 1 Juni 1975.

Kedelapan universitas yang menjadi anggota UGS antara lain:

  1. STO Negeri Surakarta
  2. Veteran PTPN Surakarta
  3. UNTUK Saraswati
  4. Universitas Cokroaminoto
  5. Universitas Nasional Saraswati
  6. Universitas Islam Indonesia Cabang Surakarta
  7. Universitas 17 Agustus 1945 cabang Surakarta
  8. Institut Jurnalisme Indonesia Surakarta

UGS kemudian dilebur dengan perguruan tinggi negeri dan swasta lainnya menjadi universitas negeri di Solo. Universitas-universitas tersebut antara lain:

  1. Institut Pengajaran dan Pendidikan Negara
  2. Perguruan Tinggi Olahraga
  3. Akademi Administrasi Bisnis Negara (yang terintegrasi dengan Akademi Administrasi Bisnis Negara di Yogyakarta)
  4. Universitas Bersama Surakarta
  5. Fakultas Kedokteran Veteran PTPN Cabang Surakarta

Hingga akhirnya berdirilah 9 fakultas, yaitu:

  1. Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
  2. Fakultas Pendidikan
  3. Fakultas Sastra Budaya
  4. Fakultas Sosial Politik
  5. Fakultas Hukum
  6. Fakultas Ekonomi
  7. sekolah medis
  8. Fakultas Pertanian
  9. Fakultas Teknik

Akhirnya pada tanggal 11 Maret 1974 dibacakan Keputusan Presiden Republik Indonesia tentang pembukaan “Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret” sebagai nama universitas tersebut.

Sejak tahun 1977, UNS mempunyai kampus induk terpadu di Kentingan, Jebres, Surakarta seluas +60 ha yang diperoleh dari Walikota Surakarta berdasarkan Surat Keputusan Walikota Surakarta tanggal 18 Oktober 1976 nomor 238/Kep/T3/ 1976.

Dalam perkembangannya, pada tahun 1982 nama dan singkatan Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret Surakarta (UNS Sebelas Maret) ditetapkan menjadi Universitas Sebelas Maret disingkat UNS. Perubahan nama dan singkatan ini diresmikan melalui Keputusan Presiden No. 55 Tahun 1982.

Jadi, itulah ceritanya. Anda tidak bingung lagi kan? —Rappler.com

Artikel ini sebelumnya telah diterbitkan di idntimes.com

SGP hari Ini