Mengenal Sejarah Kebudayaan Indonesia Lewat Film ‘Gerbang Neraka’
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Bersetting di lokasi Gunung Padang, Jawa Barat, film bergenre horor-petualangan ini mengajak penontonnya untuk tertarik mempelajari sejarah budaya Indonesia.
JAKARTA, Indonesia — Sekalipun fiksi, itu adalah film Gerbang Neraka Letaknya di tempat nyata yaitu Piramida Gunung Padang di Jawa Barat. Hal itu dilakukan untuk menjadi pemicu agar masyarakat semakin tertarik mencari tahu tentang situs kuno tersebut.
“Kami tidak hanya ingin membuat film sejarah, kami ingin masyarakat lebih mengetahui sejarah dan masa lalu kami,” harap sang produser dan penulis skenario. Gerbang Neraka, Robert Ronny, dalam konferensi pers yang digelar di XXI Epicentrum Walk, Jakarta Selatan, pada Rabu 13 September 2017.
Ronny berharap film ini tidak hanya dapat menghibur, namun juga dapat memberikan diskusi lebih lanjut mengenai sejarah dan budaya kuno Indonesia.
Selain itu, film yang disutradarai oleh Rizal Mantovani ini memiliki banyak elemen yang membedakannya dengan film horor pada umumnya. Ada nuansa fantasi, teori konspirasi, dan unsur petualangan Gerbang Neraka menarik untuk ditonton.
Yang tak kalah menariknya, film ini juga dianimasikan oleh beberapa nama beken di dunia perfilman seperti Reza Rahadian, Lukman Sardi, Ray Sahetapy, Julie Estelle, dan Dwi Sasono.
“Cerita film ini juga memiliki karakter yang kuat. Mereka bukan satu-satunya dua dimensi agar cerita bisa berlanjut sesuai bagiannya, tidak hanya mengandalkan saja merencanakan tapi juga mengandalkan kedalaman karakter masing-masing,” jelas Rizal.
Ronny menambahkan, tujuan pembuatan film ini adalah agar masyarakat mengetahui lebih jauh tentang situs Gunung Padang itu sendiri, mereka menginginkan filmnya Gerbang Neraka menjadi acuan inspirasi bagi penontonnya.
Karena Gerbang Neraka merupakan film fiksi, jadi bentuk piramida pada film ini merupakan hasil rekonstruksi dan imajinasi tim computer-generated imagery (CGI), sehingga proses pembuatan filmnya pun banyak sekali. layar hijau.
“Pengalaman ini berbeda bagi saya, karena di sini kami banyak menggunakan layar hijau, “Jadi para aktor lebih banyak bermain dengan imajinasinya,” kata salah satu aktor Gerbang Neraka, Julie Estelle.
BACA JUGA:
—Rappler.com