
Menjahit Perdamaian Lewat ‘Arab Fashion Week’
keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
AFW juga akan menampilkan busana muslimah hasil rancangan desainer asal Indonesia dan Malaysia
JAKARTA, Indonesia — Berorganisasi Pekan Mode Arab (AFW) 2016 dimulai pada Kamis 6 Oktober dan akan berlangsung selama lima hari.
Menurut Daline Eluar, juru bicara Arab Fashion Council (AFC), diadakannya AFW dimaksudkan untuk memperkuat peran Uni Emirat Arab (UEA) melalui Dubai menjadi salah satu dari lima kota pusatnya. mode dunia, bersama dengan New York, London, Paris dan Milan.
Eluar juga mengatakan minggu itu mode Hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kawasan Timur Tengah tidak hanya dikaitkan dengan “perang dan konflik”, tetapi juga memiliki kreativitas, seni dan keindahan.
Menurut perancang busana mode tinggi Maryam al-Shaibani, Dubai telah menarik perhatian wisatawan dan pecinta desainer mode.
“Dubai telah menjadi salah satu hub mode dunia,” katanya.
AFC ingin bekerja melalui perdamaian modedengan mempromosikan desainer Arab dan menarik perhatian merek Barat untuk membuat produknya di Timur Tengah.
Selama AFW, AFC juga akan mempromosikan pabrik asal Yordania yang dapat memproduksi barang material sesuai standar internasional.
Namun masih banyak yang harus dilakukan untuk memperbaikinya kesadaran komunitas global di seluruh dunia mode Arab, karena desainer Barat masih lebih banyak peminatnya.
Apapun yang datang dari Paris, dari Milan, lebih diapresiasi, kata ketua AFC Jacob Abrian.
Membanggakan busana siap pakai
AFW yang dibuka Kamis lalu bertujuan menjadikan Dubai sebagai tujuan utama para pecinta mode jenis busana siap pakai serta salah satu pusatnya mode dunia.
“Di Milan kami merayakan fesyen siap pakai kelas atas. Di Paris kami merayakannya mode tinggi “kelas atas,” kata Abrian.
Sementara di Dubai dan dunia Arab, “Kami ingin inovatif,” tambah Abrian. Penawaran Dubai mode tinggi standar adaptif.
Untuk pertama kalinya di AFW yang berlangsung selama lima hari, koleksi juga akan ditampilkan uniseks oleh Rad Hourani, seorang desainer Kanada-Yordania yang terkenal dengan desain pakaiannya yang netral gender.
AFW dibuka dengan peragaan busana busana siap pakai desain desainer Lamya Abedin yang mendapat tepuk tangan meriah dari para penonton.
Tahun ini merupakan AFW ketiga yang diselenggarakan sejak 2014. AFW 2016 bertujuan untuk menarik perhatian perempuan dari Timur Tengah, serta pembeli dari Rusia dan Tiongkok.
Maraknya trend fashion muslim di dunia
Desainer Maryam al-Shaibani pun mengungkapkan optimismenya terhadap masa depan fashion wanita muslim di dunia mode bahasa Arab pada umumnya.
Menurut Shaibani, desainer internasional kini mulai menaruh perhatian mode Timur Tengah dengan mulai memproduksi hijab dan abaya untuk wanita muslim.
Di awal tahun 2016, Dolce & Gabbana meluncurkan koleksi hijab dan abaya pertamanya untuk pelanggan di Timur Tengah.
AFW juga akan menampilkan busana muslimah hasil rancangan desainer asal Indonesia dan Malaysia.
“Kami percaya bahwa fashion muslim dan wanita muslimah sangat penting dan para desainer internasional juga menyasarnya,” kata Abrian. Menurutnya, belanja umat Islam meningkat mode bisa mencapai 500 juta miliar dolar per tahun pada tahun 2019. —Laporan AFP/Rappler.com