• November 28, 2024
Menlu Retno akan bertemu Suu Kyi di Myanmar untuk membahas masalah Rohingya

Menlu Retno akan bertemu Suu Kyi di Myanmar untuk membahas masalah Rohingya

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Puluhan Muslim Rohingya terbunuh dan lebih dari 1.000 rumah terbakar akibat konflik di negara bagian Rakhine.

JAKARTA, Indonesia – Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi akan memenuhi undangan Menteri Luar Negeri Myanmar Aung San Suu Kyi pada Selasa, 6 Desember untuk membahas perkembangan terkini di kalangan Muslim Rohingya di Negara Bagian Rakhine.

Saya akan bertemu dengan Daw Aung San Suu Kyi, Penasihat Negara Myanmar, untuk membahas perkembangan di Negara Bagian Rakhine, kata Retno di Jakarta sebelum bertolak ke Naypyidaw, ibu kota negara, pada Selasa pagi.

Pertemuan yang akan digelar pada Selasa malam ini merupakan bagian dari rangkaian intensif yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk membantu menyelesaikan masalah kemanusiaan di Rakhine.

(BACA: HRW: Ribuan Rumah Muslim Rohingya Terbakar Akibat Konflik Rakhine)

Lebih dari 1.000 rumah warga Muslim Rohingya di Rakhine terbakar akibat serangan tentara Myanmar pada Oktober-November lalu. 30 ribu orang kehilangan tempat tinggal akibat konflik berkepanjangan ini.

Sementara itu, jumlah korban tewas mencapai sekitar 70 orang dan lebih dari 400 warga Rohingya telah ditahan oleh otoritas setempat.

Laporan Human Rights Watch Ratusan warga Rohingya berusaha melarikan diri dari pertempuran dengan menyeberang ke Bangladesh. Menurut saksi mata dan aktivis, tentara memperkosa, merampok dan membakar rumah warga Rohingya.

Pemerintah Myanmar juga diduga menolak masuknya pengamat internasional dan jurnalis asing ke wilayah tersebut.

(BACA: 70 Orang Rohingya Myanmar Tewas di Rakhine)

Pertemuan dengan Penasihat Negara Myanmar diharapkan dapat meningkatkan situasi kemanusiaan dan stabilitas seluruh masyarakat, khususnya komunitas Muslim di Rakhine State, kata Retno.

Sebelumnya, pada Sabtu, 3 Desember pekan lalu, Retno juga sempat berbincang melalui telepon dengan mantan Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Koffi Anan, yang kini menjabat Ketua Komite Penasihat penyelesaian masalah di Rakhine.

Menurut Retno, mesin diplomasi Indonesia tidak pernah berhenti bekerja, mencermati memburuknya situasi keamanan dan jatuhnya korban jiwa di Rakhine pasca serangan yang dimulai pada Oktober 2016.

(BACA: LIHAT FAKTA: Siapakah Rohingya dan Mengapa Mereka Dipinggirkan?)

Ia mengatakan, komunikasi intensif dengan pemerintah Myanmar terus dilakukan, baik dengan Naypyidaw maupun melalui duta besar Myanmar di Jakarta.

Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Myanmar merupakan satu dari tujuh duta besar asing dan satu-satunya duta besar ASEAN yang mengunjungi Rakhine pada 3-6 November 2016 untuk melihat situasi dan mendapatkan informasi langsung di lapangan. —Rappler.com

lagutogel