Menpora mengingatkan timnas U-22 untuk tetap menjaga emosi saat bertemu Malaysia
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
“Jangan emosi atau terprovokasi dengan bentuk-bentuk provokasi lawan. Saya ingin pemain tidak mudah mendapatkan kartu, kata Imam
JAKARTA, Indonesia – Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengingatkan para pemain timnas U-22 untuk menjaga emosi saat menghadapi Malaysia di semifinal SEA Games 2017. Laga tersebut akan digelar pada Sabtu, 26 Agustus pukul 19:45 WIB di Stadion Shah Alam, Selangor.
Imam meyakini Evan Dimas dan kawan-kawan akan mendapat tekanan bahkan provokasi dari pemain tuan rumah atau suporter. Sejak awal, Malaysia sebagai panitia telah membatasi suporter dari Indonesia dan memberikan lebih banyak tiket kepada suporter dari negara tetangga.
“Jangan emosi atau terprovokasi dengan bentuk-bentuk provokasi lawan. Saya ingin pemain tidak mendapatkan kartu dengan mudah. “Harus betul-betul menjaga diri, perasaan, mental, dan gangguan intimidasi dari tuan rumah,” kata Imam usai membuka Kejurnas Bulu Tangkis antar perguruan tinggi se-Indonesia, Jumat, 25 Agustus 2018.
Dijelaskannya, babak semifinal ini merupakan momentum yang tepat untuk bangkit dan meraih medali emas dari ajang olahraga terbesar se-Asia Tenggara tersebut. Imam pun mengingatkan para pemain U-22 agar tidak malu-malu untuk sukses melaju ke babak semifinal. Menurutnya, timnas masih perlu fokus dan kerja keras untuk meraih medali emas SEA Games 2017.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu pun meminta dukungan seluruh masyarakat Indonesia. Imam mengajak masyarakat Indonesia berdoa agar timnas U-22 bisa mengalahkan timnas Negeri Jiran dan melaju ke babak final.
“Ini (semifinal) adalah momentum yang sangat perlu dimanfaatkan. Fase ini harus kita lewati dan yang pasti kita harus bisa mengalahkan Malaysia, kata Imam.
Rawan provokasi
Sementara itu, beberapa ormas Indonesia di Malaysia meminta pendukung kedua negara tidak mudah terprovokasi sehingga bisa menimbulkan kericuhan di babak semifinal. Laga ini dibayangi kekhawatiran terulangnya keributan yang terjadi pada laga penyisihan grup Piala AFF 2012 di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur.
Saat itu banyak terjadi pengeroyokan sehingga banyak WNI dan tokoh masyarakat yang menjadi korban. Ketua I Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Malaysia Rizky Amrillah berharap rekan-rekan perwakilannya terus mendukung dan menyemangati timnas, namun tidak mudah terprovokasi.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Forum Komunikasi Umat Islam Indonesia (Forkommi) Kuala Lumpur Arip Darmawan, yang berharap suporter Indonesia berhati-hati. – dengan laporan ANTARA/Rappler.com