• September 30, 2024
Menteri fokus kerja, jangan sibuk jadi komentator

Menteri fokus kerja, jangan sibuk jadi komentator

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Jokowi memerintahkan para menteri kabinet kerja untuk tancap gas pada tahun 2016

BOGOR, Indonesia — Menjelang akhir tahun 2015, Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengenang tahun lalu. Ia pun meminta para menterinya bekerja lebih keras lagi.

Menteri fokus kerja, jangan sibuk jadi komentator, kata Jokowi saat membuka sidang kabinet paripurna di Istana Bogor hari ini, Selasa 8 Desember.

Meski tak disebutkan, salah satu menteri di Kabinet Kerja Jokowi kerap punya pandangan berbeda dibandingkan pimpinan negara.

Salah satunya adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli. Rizal melakukannya Rini Soemarno, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mengkritik rencana pembelian 30 pesawat Airbus 350 untuk maskapai Garuda Indonesia.

Ia juga meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengevaluasi program pengembangan listrik 35.000 megawatt.

Sementara itu, rapat kabinet hari ini mempunyai empat agenda, yaitu Penyederhanaan nomenklatur anggaran; Program Prioritas dan Penggunaan Anggaran Tahun 2016; Permasalahan yang belum terselesaikan pada tahun 2015; dan Memberikan permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan pilkada serentak.

Jokowi mengaku mendengar ada 42.000 peraturan di Indonesia baik berupa keputusan presiden, PP, maupun peraturan menteri.

Jokowi juga menyerukan peraturan-peraturan yang tidak perlu, menghalangi, dan tidak fleksibel untuk dihapuskan setidaknya setengah tahun depan.

Tahun depan, perintahnya, minimal separuhnya harus hilang di semua kementerian.

Aturan yang rumit membuat kita terbelenggu, tidak fleksibel, tidak mampu melompat, ujarnya.

Ia memerintahkan agar seluruh peraturan pemerintah dikumpulkan dan bila perlu Peraturan Presiden (Perpres) yang tidak diperlukan dihapuskan.

“Jadi sekali lagi orientasi kita adalah orientasi hasil, bukan prosedur. “Orientasi kita adalah sasaran, jangan sampai terbalik,” ujarnya.

Sejak Januari 2016, Jokowi menginstruksikan para menterinya untuk berlari cepat.

Dia tidak ingin semua orang terjebak dalam rutinitas bisnis seperti biasa monoton, namun harus menghadirkan tradisi baru, pola baru, dan cara baru.

“Yang pertama soal orientasi, setiap orang harus berani membalikkan bahwa orientasi kita bukan prosedur, tapi orientasi hasil, mengikuti prosedur. “Semuanya harus dibalik sepenuhnya,” katanya. —Rappler.com

BACA JUGA:

Result Sydney