• October 1, 2024
Menteri membantah klaim pemerasan, membela presiden

Menteri membantah klaim pemerasan, membela presiden

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Menteri Luhut Panjaitan mengatakan tuduhan bahwa ia meminta Ketua DPR Setya Novanto untuk menegosiasikan saham presiden sebagai imbalan atas perpanjangan kontrak perusahaan pertambangan AS, Freeport di Indonesia, tidak benar.

JAKARTA, Indonesia – Dalam skandal korupsi terbesar di Indonesia dalam sejarah baru-baru ini, seorang menteri senior membantah tuduhan bahwa pemerintah dan presiden terlibat dalam upaya pemerasan yang dilakukan oleh kubu Ketua DPR Setya Novanto. (BACA: Skandal Politik Ancam Kepresidenan Jokowi)

Luhut Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Indonesia dan kerabat Presiden Joko “Jokowi” Widodo, berada di kursi panas pada Senin 14 Desember di hadapan komite etik parlemen yang sedang menyelidiki masalah tersebut.

Panjaitan mengatakan tidak benar klaim bahwa Novanto mendapat persetujuan dari Panjaitan untuk memeras saham Freeport McMoran Inc senilai $1,8 miliar – sebagai imbalan atas perpanjangan kontrak bagi raksasa pertambangan Amerika itu untuk beroperasi di Indonesia. (MEMBACA: ANALISIS: Freeport menawarkan kemenangan untuk Jokowi)

“Hubungan saya dengan Novanto hanya sebatas pekerjaannya sebagai Ketua dan saya sebagai Menteri Koordinator,” ujarnya.

Dia mengatakan dia tidak “terlibat dalam bisnis apa pun” sejak menjabat sebagai pejabat publik, dan menyerukan diakhirinya politik, seraya menambahkan bahwa tuntutan tersebut menyebabkan “kerugian finansial” bagi Indonesia.

Skandal ini baru terungkap setelah Freeport mengungkap rekaman antara Maroef Sjamsuddin, Presiden Freeport Indonesia, dan Novanto.

Dalam rekaman tersebut, pria Novanto disebut didampingi pengusaha Muhamad Riza Chalid. Chalid terdengar menyebut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden saat menyampaikan tuntutannya, mengatakan Panjaitan menyetujui kesepakatan penyerahan saham dan meminta Novanto untuk bernegosiasi demi Presiden. (BACA: Ketua Indonesia Freeport: Anggota DPR Menginginkan Kepentingan, Upaya Pemerasan)

Panjaitan yang membangkang mengaku juga tidak ambil pusing dengan (survei) yang namanya diduga disebutkan sebanyak 66 kali.

“Saya bahkan tidak mendengar rekamannya,” katanya.

Novanto, dari Partai Golkar, juga membantah melakukan kesalahan, sementara Jokowi menyerukan penyelidikan yang adil dan transparan atas kasus tersebut.

Freeport-McMoRan mengoperasikan salah satu tambang emas dan tembaga terbesar di dunia di wilayah timur Indonesia, Papua. Perusahaan sedang melakukan pembicaraan dengan pemerintah mengenai perpanjangan kontraknya di Indonesia, yang akan berakhir pada tahun 2021.– dengan laporan dari Agence France-Presse/Rappler.com

BACA SELENGKAPNYA:

Data SDY