Menteri Perdagangan Enggar akan membahas bawang putih pada KTT APEC Hanoi
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Mendag Enggar ingin memastikan harga bawang putih di pasar tradisional terjangkau masyarakat.
Jakarta, Indonesia – Indonesia telah meluncurkan agenda pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan untuk mengatasi kesenjangan kekayaan di kawasan Asia-Pasifik. Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (PPI), Kementerian Perdagangan, Imam Pambagyo. Imam hadir di Hanoi, Vietnam, dalam pertemuan pejabat senior negara-negara anggota Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC), pada 17-18 Mei.
Keterbukaan perdagangan dan investasi di kawasan APEC diharapkan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat pedesaan, kata Imam Pambagyo dalam keterangan tertulis yang diterima Rappler, Kamis, 18 Mei.
Pertemuan para pejabat senior di Hanoi mengawali pertemuan tahunan para menteri perdagangan ekonomi negara-negara anggota APEC yang akan diselenggarakan pada 20-21 Mei. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita akan menghadiri pertemuan ke-23 tersebut, bersama 20 menteri perdagangan dan perekonomian negara anggota lainnya.
Pertemuan di Hanoi digelar di tengah meningkatnya kecenderungan proteksionisme di beberapa negara maju. Para menteri akan membahas strategi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang stabil, kelancaran perdagangan dan investasi di kawasan Asia-Pasifik. Vietnam yang menjadi tuan rumah pertemuan APEC tahun ini punya tema “Ciptakan dinamisme baru, dorong masa depan bersama”.
Tuan rumah Vietnam berharap pertemuan ini akan membahas prioritas peningkatan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, inklusif dan inovatif, integrasi ekonomi regional, penguatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), serta peningkatan ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan.
Diskusikan bawang putih dengan Tiongkok
Delegasi Indonesia akan mengadakan sejumlah pertemuan bilateral di Hanoi. “Saya akan bertemu dengan menteri ekonomi Tiongkok. Banyak persoalan yang akan kita bahas. Prinsipnya, saya ingin hubungan ekonomi dengan negara mitra dilakukan terutama untuk kepentingan rakyat Indonesia, kata Enggartiasto saat bertemu redaksi media massa di Kementerian Perdagangan di Jakarta, Kamis malam, 18 Mei.
Enggar tak memungkiri kasus impor bawang putih akan menjadi salah satu topik perbincangan. Indonesia mengimpor 90 persen bawang putih dan hampir seluruhnya dari Tiongkok.
Enggar ingin memastikan harga bawang putih di pasar tradisional dan pasar ritel modern terjangkau masyarakat dan tidak hanya menguntungkan importir dan pengusaha.
“Saya juga akan meminta mereka untuk mengimpor produk hortikultura Indonesia agar neraca perdagangan kita positif,” ujarnya.
Pada 16 Mei, penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri menggerebek dua gudang berisi 182 ton bawang putih milik PT TPI di Jalan Marunda, Jakarta Utara. Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Agung Setya melalui keterangan tertulis, Rabu pekan lalu, mengatakan hasil pemeriksaan sementara menunjukkan bawang tersebut diselundupkan dari China dan India.
Menurut Imam Pambagyo, APEC mempunyai daftar tugas yang cukup panjang. Tercapainya tujuan Bogor pada tahun 2020 yaitu perdagangan terbuka dan investasi di kawasan Asia-Pasifik adalah salah satunya.
“Agenda keterbukaan perdagangan dan investasi yang dimulai pada pertemuan APEC tahun 1994 di Bogor masih menyisakan banyak pekerjaan rumah. “Yang terpenting adalah bagaimana memastikan manfaat keberadaan APEC dapat dirasakan secara merata di seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.
Menurut Imam, beberapa hal yang perlu dibahas di APEC adalah konektivitas regional dan infrastruktur untuk kelancaran rantai pasok serta intensifikasi keterlibatan UMKM.
“UMKM selalu menjadi salah satu fokus utama APEC. Bagaimana infrastruktur dapat mendukung UMKM dalam rantai produksi global telah menjadi agenda permanen. Tujuannya agar manfaat dari keberadaan APEC dapat dirasakan secara merata di seluruh lapisan masyarakat, ujarnya. – Rappler.com