
Menteri PUPR sedang mencari referensi Stadion Olimpiade di Jepang
keren989
- 0
Basuki Hadimuljono terinspirasi dari cara pengamanan jalan tol di Jepang
TOKYO, Jepang – Usai menerima International Lifetime Achievement Award 2017 dari Japan Society of Civil Engineers (JSCE) di hari kedua kunjungannya ke Jepang, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengumumkan lokasi melihat Olimpiade. dan infrastruktur Paralimpiade akan berlangsung di Tokyo pada tahun 2020.
Basuki mengunjungi Perkampungan Atlet Tokyo 2020 atau Perkampungan Atlet yang terletak di Distrik Harumi-5, Chome West, Tokyo. Di kawasan ini terdapat sejumlah venue olah raga yang terletak, dekat perairan, dan juga di pusat kota.
Pemerintah Jepang berharap dengan selesainya perhelatan Olimpiade dan Paralimpiade, Perkampungan Atlet Tokyo 2020 akan menjadi warisan bagi kota Tokyo, sebagai simbol keberagaman, keberlanjutan, dan gaya hidup sehat.
Wisma atlet terdiri dari 24 gedung yang terdiri dari 21 gedung mid-rise, 2 tower dan 1 fasilitas toko retail dengan total 5.682 unit. Pembangunannya menggunakan skema kerjasama antara pemerintah kota Tokyo dengan konsorsium perusahaan konstruksi Jepang yang ditunjuk oleh pemerintah kota.
Konsorsium kemudian membangun gedung dan berbagai fasilitas lainnya. Kemudian pada saat penyelenggaraan Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020, gedung wisma tersebut disewakan kepada Panitia Penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo (TOGOC). TOGOC telah melakukan perbaikan konstruksi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan standar Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Komite Paralimpiade Internasional (IPC).
Setelah Olimpiade, TOCOG akan kembali ke keadaan semula dan mengembalikannya ke konsorsium swasta yang kemudian akan menjual atau menyewakannya sebagai unit rumah. Setelah Tokyo 2020, TOGOC akan mengembalikannya ke konsorsium untuk disewakan atau dijual.
“Upaya yang dilakukan pemerintah Jepang sangat menarik. Hal ini dapat kita jadikan acuan dalam mengelola wisma atlet Kemayoran menuju ASEAN GAMES XVIII yang bermanfaat bagi semua pihak. Khususnya untuk memenuhi kebutuhan hunian di kota metropolitan seperti Jakarta dan Palembang. Selain itu, kita bisa belajar bagaimana kawasan yang kurang menarik bisa disulap menjadi kawasan bernilai tinggi berkat dukungan infrastruktur dan fasilitas yang berkualitas, kata Basuki dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 15 Juli 2017.
Menteri Basuki menjadi tokoh Indonesia pertama yang menerima penghargaan ini karena dinilai berhasil melaksanakan pemerataan pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia.
Menteri Basuki menjadi tokoh Indonesia pertama yang menerima penghargaan ini karena dinilai berhasil melaksanakan pemerataan pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia.
Duta Besar RI untuk Jepang Arifin Tasrif menyampaikan, penghargaan tersebut diserahkan oleh Deputy Minister MLIT Yosuke Tsuruho dan Vice President JSCE Daisuke Saito pada acara JSCE Awards Night, di Tokyo, Jepang, 14 Juli 2017.
(BA: Wawancara Menteri PU Humas Basuki Hadimuljono terkait Persiapan Mudik 2018)
Dalam sambutannya, Basuki menyampaikan terima kasih kepada JSCE Award Committee atas kepercayaannya menerima penghargaan tersebut. Menurutnya, penghargaan ini sangat istimewa karena diperoleh saat pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), bekerja keras dan berjuang membangun bangsa melalui infrastruktur PUPR, mengejar ketertinggalan dan Peradaban Indonesia yang lebih maju, makmur dan sejahtera.
100 kamera di jalan raya Jepang
Basuki dan rombongan melanjutkan kunjungannya melihat Traffic Control Center (TCC) jaringan tol Tokyo Metropolitan Expressway yang memiliki panjang 318 km. TCC merupakan ruang kendali untuk memantau pengelolaan dan pengoperasian jalan tol.
Salah satunya dengan melacak kecelakaan yang terjadi di jaringan jalan tol, sehingga bantuan bisa lebih cepat tersalurkan. TCC juga memantau kondisi kemacetan lalu lintas di jaringan jalan tol di Tokyo.
Pengemudi jalan tol di Jepang banyak menggunakan kamera CCTV. Setidaknya satu kamera ditempatkan setiap kilometer dan ada 1.000 kamera dipasang di jalan tol selain terowongan. Lebih banyak lagi kamera CCTV yang ditempatkan di terowongan, sehingga totalnya menjadi 1.400 kamera yang dipantau 24 jam sehari di TCC.
Dari data jumlah kejadian di jalan tol seperti kecelakaan, kendaraan mogok dan barang terjatuh yang berhasil dipantau TCC khususnya di Shutoko pada tahun 2016, terdapat 130 kejadian setiap harinya atau 1 kejadian setiap 11 menit yang harus segera ditangani. oleh pengemudi tol.
Kejadian yang paling banyak terjadi adalah barang terjatuh di jalan tol yakni sekitar 26.591 kali dalam setahun atau rata-rata 73 kali dalam sehari. Sedangkan kecelakaan terjadi 10.973 kali per tahun atau rata-rata 30 kali per hari dan kerusakan kendaraan terjadi 10.337 kali per tahun atau rata-rata 28 kali per hari.
“Jaringan jalan tol di Indonesia mencapai 780 kilometer pada akhir tahun 2014. Ditargetkan pada akhir tahun 2017 ada penambahan 568 km. “Meningkatnya panjang jalan tol menuntut badan usaha/pengelola jalan tol untuk lebih meningkatkan pelayanan pengawasan penggunaan jalan tol melalui ruang kendali yang modern, sehingga keamanan, keselamatan, kenyamanan dan kecepatan pelayanan dapat lebih ditingkatkan,” kata Basuki yang mengaku. dia mendapat inspirasi dari karyanya .TCC.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Basuki didampingi Irjen PUPR Rildo Ananda Anwar, Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Sri Hartoyo, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Z, sejumlah direksi BUMN Karya, Ketua Umum Teknik Indonesia Asosiasi Hermanto Dardak, Direktur Utama PT. Jasa Marga Desi Ariyani dan Utusan Khusus Presiden RI untuk Jepang, Rahmat Gobel. – Rappler.com