Menyelesaikan masalah antar lembaga secara internal
keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Presiden juga meminta para menteri, Panglima TNI, dan Kapolri fokus pada tugasnya masing-masing
JAKARTA, Indonesia – Presiden Joko “Jokowi” Widodo meminta para menteri kabinet, Panglima TNI Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Tito Karnavian menyelesaikan permasalahan antarlembaga secara internal agar tidak menimbulkan kekhawatiran dan kebingungan masyarakat.
“Jangan bertindak atau mengucapkan kata-kata yang membuat orang khawatir dan bingung. Semuanya. Permasalahan antar lembaga dan antar kementerian diselesaikan secara kondusif. “Pembahasan di tingkat menko, di tingkat menko, belum selesai, di tingkat wakil presiden, belum selesai, bisa datang ke saya,” kata Presiden dalam rapat kabinet paripurna di Istana Negara. 2 Oktober 2017.
Tensi politik di tanah air memanas pada pekan lalu setelah Gatot Nurmantyo menyebut ada lembaga di luar TNI dan Polri yang membeli 5.000 pucuk senjata atas nama Presiden Jokowi.
Ia juga mengancam akan menyerang institusi tersebut dan Kepolisian Republik Indonesia jika menggunakan senjata “selundupan” tersebut untuk menyerang tank TNI.
Pernyataan tersebut dibantah Menteri Koordinator Politik, Hukum, Keamanan, dan Hak Asasi Manusia Wiranto yang menyebut Badan Intelijen Negara (BIN) memesan 500 pucuk senjata, bukan 5.000, ke perusahaan pelat merah PT Pindad untuk keperluan pelatihan intelijen. sekolah yang dikelola oleh lembaga tersebut.
Saat ini, sangat banyak 280 pucuk senjata dan 5.932 peluru buatan Bulgaria tertancap di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang. Senjata tersebut tiba akhir pekan lalu dan menurut rumor yang beredar di masyarakat Impor senjata tersebut belum diterima izin dari Panglima TNI Bais.
Polisi Indonesia mengakui bahwa mereka menyita senjata dan Bais memberi tahu TNI tentang rencana tersebut pada pertengahan September. Mereka juga menyebut pembelian senjata itu resmi karena dilakukan melalui tender terbuka dan dibayar dengan uang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) Tahun 2017.
Presiden meminta para menteri kabinet kerja, Panglima TNI, dan Kapolri fokus pada tugasnya masing-masing.
“Sebagai kepala pemerintahan, sebagai kepala negara, sebagai panglima angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara, saya ingin berpesan kepada Bapak dan Ibu agar fokus pada tugas masing-masing,” kata Jokowi.
Presiden mengimbau para menteri dan pejabat setingkat menteri lainnya untuk fokus bekerja sama menjaga stabilitas politik.
“Teruslah bekerjasama, terus bersinergi, jaga stabilitas politik, jaga stabilitas perekonomian, tingkatkan kinerja kita. “Tingkatkan prestasi kita dalam mendukung seluruh program yang berkaitan dengan pembangunan negara kita,” tegas Presiden.
“Harus saya ingatkan, tahun 2018 sudah masuk tahun politik, ada pemilu daerah, ada tahapan pemilu legislatif (pilpres), ada tahapan pemilu presiden (pilpres) yang sudah masuk. Jadi sekali lagi, jangan melakukan hal-hal yang menimbulkan kegaduhan atau menimbulkan kontroversi. “Kami hanya akan bekerja, itu saja,” tegas Presiden.
Ia juga mengatakan, jika para menteri merasa ragu akan suatu hal, mereka bisa membawa permasalahan tersebut ke tingkat rapat tertutup.
“Sekali lagi. Kita ingin terus menjaga keteduhan, kedamaian, ketentraman, persatuan di antara kita dan juga masyarakat,” kata Presiden. – dengan laporan Antara/Rappler.