Mereka yang terlibat dalam pembuatan film ‘Hell’s Gate’
- keren989
- 0
JAKARTA, Indonesia —Film bergenre petualangan horor Publik sudah bisa menikmatinya pada 20 September mendatang, meski proses syutingnya sudah selesai dua tahun lalu.
(BACA JUGA: ‘Hell’s Gate’: Film horor yang menggabungkan teori fantasi dan konspirasi)
Alasannya adalah, Gerbang Neraka melalui proses pra produksi yang cukup lama karena memakan banyak waktu karena menggunakan banyak bantuan Gambar yang dihasilkan komputer (CGI).
Film ini dibuat oleh sutradara Rizal Mantovani dan diproduseri oleh Robert Ronny yang juga berperan sebagai penulis skenario.
Selain melalui proses CGI yang panjang, Gerbang Neraka juga melalui berbagai penelitian dan diskusi yang memakan waktu hingga 6 bulan. Penelitian ini dilakukan Rizal dan Ronny sebelum produksi film untuk mematangkan cerita dan karakter.
(BACA JUGA: Jelajahi proses panjang menuju ‘Gerbang Neraka’)
Kesuksesan sebuah film tidak lepas dari orang-orang yang bekerja di belakang layar. Mereka yang menilai film ini berbeda dengan film lainnya dan mampu menggugah minat penontonnya.
Diantaranya ada empat perwakilan Gerbang Neraka – Rizal Mantovani, Robert Ronny, Reza Rahadian dan Julie Estelle – hadir pada konferensi pers peluncuran cuplikan yang berlangsung pada Senin 21 Agustus di Espresso Bar XXI, Plaza Indonesia, Jakarta Pusat.
Berikut profil singkat mereka:
Rizal Mantovani
Pria kelahiran 12 Agustus 1967 ini mengawali karirnya dengan menyutradarai beberapa video musik seperti video. Saya ingin Kembali oleh Iwa K dan Hanya imajinasi oleh Oppie Andaresta.
Ia kemudian melebarkan sayapnya ke dunia perfilman Indonesia. Beberapa film unggulannya adalah: 5 cm (2012)Supernova (2014)Anda (2015), Dan penjarangkung (2017).
Rizal mengaku senang membuat film Gerbang Neraka karena itu genre film yang sangat disukainya yaitu unsur fantasi dan film yang mempunyai teori konspirasi. Ia menambahkan, semua hal tersebut membuatnya semakin semangat untuk menggarap film ini.
“Juga, film ini tidak didasarkan pada legenda urban, tapi pada sesuatu yang benar-benar ada apa Situs Gunung Padang,” imbuhnya.
Bagi Rizal, unsur faktual tersebut juga menjadi salah satu yang membuatnya tertarik untuk merealisasikan skenario karya Robert Ronny.
Reza Rahadian
Aktor kenamaan Indonesia ini sudah dikenal lewat perannya di beberapa film layar lebar. Namanya sudah dikenal masyarakat Indonesia dengan reputasinya sebagai aktor papan atas.
Di dalam film Gerbang Neraka, Reza berperan sebagai Tomo Gunadi, seorang jurnalis tabloid mistis yang ditugaskan untuk meliput piramida Gunung Padang. Di mata masyarakat umum, Reza lebih dikenal sebagai sosok yang kerap bermain di film komedi atau romansa seperti film. Bosku yang bodoh (2016), Habibie & Ainun (2012), Perahu Kertas (2012), dan Kapan menikah? (2015). Sehingga agak aneh melihatnya berakting di film dengan genre berbeda.
“Saya rehat dari pembuatan film horor selama 9 tahun sejak tahun 2007, dua film pertama saya adalah film horor dan saya sedikit trauma dengan pembuatan film horor,” jelas Reza sambil tertawa.
Lanjutnya, Robert Ronny berhasil meyakinkan dirinya untuk mengambil film ini karena ceritanya merupakan perpaduan antara fantasi dan horor, dan bagi Reza menarik karena belum pernah dilakukan sebelumnya.
Reza sendiri telah meraih beberapa prestasi di bidang akting seperti film Bosku yang bodoh yang berhasil menjadikannya sebagai pemenang Pemeran Utama Pria Terbaik Festival Film Indonesia 2016, pemenang aktor utama pria paling terpuji di Festival Film Bandung 2016, dan pemenang Aktor Terbaik Piala Maya 2016.
Julie Estelle
Adik perempuan Cathy Sharon ini memulai karirnya sebagai model. Julie kemudian mulai dikenal publik setelah ia membintangi sebuah film Aleksandria (2005).
Julie disebut-sebut lebih punya pengalaman berakting di film bergenre serupa Gerbang Neraka. Misalnya seperti film Kuntilanak (2006), dan Rumah Perawan (2010).
Namun tantangannya, di film ini ia harus memerankan karakter yang mempunyai latar belakang sebagai ilmuwan. “Di sini Arni, tokoh yang saya perankan, adalah seorang arkeolog terkenal. “Tentunya sebelum saya melakukan proses syuting, saya melakukan riset untuk memperdalam karakternya,” jelas dara keturunan Perancis ini.
Julie menambahkan, dalam penelitian yang dilakukannya, ia sering membaca buku tentang situs Piramida Gunung Padang dan berbicara dengan berbagai arkeolog untuk lebih memahami pola pikir mereka.
Robert Ronny
Robert Ronny dikenal sebagai produser dan penulis skenario beberapa film blockbuster di layar lebar diantaranya Kartini (2017), Peri kritis (2017), dan Ada apa dengan cinta 2 (2016).
Meski dilihat dari rekam jejakPria yang akrab disapa Ronny ini tidak selalu memproduksi film bergenre horor, ia yakin demikian Gerbang Neraka merupakan film horor yang menawarkan sesuatu yang baru.
“Ide film ini pertama kali kita lahirkan saat ngobrol dengan Mas Rizal, kita mau memecahkan rumusnya dari rumah horor berhantu,” kata Ronny, siapa salah satu pendiri Gambar warisan.
Menurutnya, film horor masa kini memiliki rumusan yang sama, yakni ada rumah, hantu, dan tokoh utama yang diteror. Ia dan Rizal mempunyai visi untuk membuat film horor baru dan segar, jangan melakukan pengulangan lagi dengan rumus yang sama.
(BACA JUGA: Rekomendasi 5 Film yang Wajib Ditonton di Bulan September 2017)
Ronny menambahkan, Gerbang Neraka merupakan salah satu film horor termahal di Indonesia karena membutuhkan mengatur yang merupakan CGI yang cukup besar dan luas.
—Rappler.com