• September 11, 2025

Misi mengulangi kenangan Piala Dunia 1998

JAKARTA, Indonesia – Ada masanya dunia olahraga dihebohkan dengan atlet asal Kroasia. Pada Piala Dunia 1998, Davor Suker dan kawan-kawan mengancam perebutan gelar juara negara-negara mapan.

Dalam turnamen 4 tahunan ini, Kroasia lolos dari babak penyisihan grup dan terus melaju. Kemajuan mereka terhenti di semifinal oleh Prancis. Kroasia berakhir di peringkat ketiga setelah mengalahkan Belanda dan kemudian Prancis menjadi juara.

Kejutan serupa juga diraih atlet Kroasia di lapangan tenis. Iva Majoli tentu saja mengejutkan para penggemar tenis dunia ketika ia memenangkannya Grand SlamPrancis Terbuka 1997.

Namun Kroasia tak bisa berkomentar banyak setelahnya. Mereka segera menghilang. Oleh karena itu, banyak orang menjuluki Kroasia dengan lelucon yang agak meresahkan: mudah datang mudah pergi.

Sindiran itu terutama ditujukan pada sepak bola Kroasia. Sebab di tenis mereka bisa terus menjaga nama baik negaranya di level tersebut Grand Slamempat kejuaraan tenis paling bergengsi.

Ivanisevic memenangkan Wimbledon pada tahun 2001 sementara Marin Cilic memenangkan Amerika Serikat Terbuka 2014. Jangkauannya bisa sangat jauh. Namun kini Kroasia sudah mengoleksi total 3 kemenangan Grand Slam.

Sementara itu, sepak bola Kroasia kini mulai menemukan kebangkitannya. Era Davor Suker yang kian menghilang digantikan era Ivan Rakitic, Ivan Perisic, Luka Modric, Mateo Kovacic, Mari Mandzukic, dan Andrej Kramaric.

Kroasia telah kembali ke levelnya dalam sepakbola. Mereka mampu lolos dari grup yang berisi tim-tim kuat. Bahkan, pasukan Ante Cacic tampil sebagai juara grup setelah menyingkirkan juara bertahan Spanyol 2-1.

Tak salah jika banyak yang mengira tim tersebut mempunyai julukan Garang itu akan menjadi kuda hitam Euro 2016.

Melawan Portugal pada Minggu 26 Juni pukul 02:00 WIB dini hari di Stadion Bollaert-Delelis, Lens, sebagai lawan di babak 16 besar, pasukan Kroasia harus mengulangi performa yang sama saat menghancurkan Spanyol.

Apalagi Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan bahkan belum pernah meraih kemenangan di Euro 2016. Mereka lolos ke putaran kedua Piala Eropa dengan hanya 3 kali seri.

Sayangnya, dua pemain Kroasia di laga kali ini masih diragukan penampilannya. Mereka adalah Luka Modric dan bomber Mario Mandzukic. Namun bukan berarti Kroasia kekurangan talenta.

Posisi ujung tombak yang ditinggalkan Mandzukic bisa saja digantikan oleh striker Fiorentina Nikola Kalinic. Di Serie A, pemain berusia 28 tahun itu mencetak 12 gol.

Gol Spanyol menjadi korban Kalinic karena ia menyumbang satu dari dua gol ke gawang David De Gea.

Posisi gelandang bertahan bisa diisi oleh Milan Baelj dan Marko Rog. Duet kedua pemain tersebut mampu menekan Cesc Fabregas dan Andres Iniesta.

Apalagi, absennya Modric dan Mandzukic tidak mengganggu performa Kroasia. Mereka mampu mengalahkan Spanyol 2-1 tanpa bantuan kedua pemain tersebut.

Cacic menyebut timnya belum puas hanya lolos ke babak 16 besar. Mereka ingin melangkah sejauh mungkin. Mereka memiliki kesadaran yang sama untuk mengulangi prestasi para legenda di Piala Dunia 1998.

Apalagi Euro 2016 kali ini digelar di negara yang sama: Prancis.

“Setelah sekian lama akhirnya suasana kebersamaan seperti ini bisa kita rasakan kembali di Kroasia. Semua orang melihat kami di televisi. Semua merasakan perjuangan kami,” ungkapnya sebagai berikut dikutip UEFA.com

Portugal mendominasi, Kroasia efisien

Meski Portugal belum pernah meraih kemenangan di Euro 2016, Cacic tetap harus mewaspadai pasukan Fernando Santos. Mereka bisa menjadi tim yang sangat agresif ketika berada dalam situasi sulit. Hal itu terbukti saat mereka bermain imbang 3-3 melawan Austria.

Apalagi mereka bahkan bermain sangat baik melawan Austria langsung dan melakukan serangan balik cepat, Portugal justru lebih memilih bermain penguasaan bola. Hal ini terlihat dari statistik penguasaan bola mereka, termasuk tertinggi kedua bersama Spanyol (61 persen).

Mereka juga punya akurasi passing yang tinggi. Pemain Portugal menduduki peringkat ke-4 pengumpan paling akurat di Euro 2016 dengan tingkat akurasi 89 persen. Mereka antara lain Spanyol (93 persen), Jerman (91 persen), dan Swiss (91 persen).

“Mereka adalah tim dengan talenta individu terbaik. Mereka tidak tampil impresif di babak penyisihan grup. Tapi sebenarnya mereka bermain sangat baik. Ingat, Portugal selalu bermain dominan dan menciptakan banyak peluang, kata Cacic.

Portugal memang menciptakan banyak peluang. Sepanjang putaran pertama Euro 2016, mereka melepaskan 28 tembakan. Sebanyak 22 di antaranya tepat sasaran.

Bandingkan dengan Kroasia yang melepaskan 26 tembakan (16 tembakan). tepat sasaran).

Total percobaan (tembakan) yang dilakukan tim-tim Euro 2016.  Sumber: UEFA.com

Namun, Cacic mampu mengalahkan dadanya. Sebab, meski tak mampu menaklukkan lawannya dengan banyak tembakan, Kroasia lebih produktif. Mereka mencetak 5 gol. Persentase gol mereka jelas jauh lebih tinggi dibandingkan Portugal yang hanya mencetak 4 gol dari 28 percobaan.

Namun Fernando Santos, pelatih Portugal, tak sependapat dengan pandangan tersebut. Menurutnya, statistik tidak bisa menjelaskan kinerja secara keseluruhan.

“Statistik tidak ada artinya. Yang jelas kedua tim kuat ini akan saling bertarung. “Pertandingan akan sangat ketat, tapi kami yakin bisa mengalahkan mereka,” ujarnya Santos.

Salah satu masalah Portugal saat lolos ke babak penyisihan grup adalah pemilihan pemain. Mereka tidak punya banyak pilihan. Ricardo Carvalho yang berusia 38 tahun terpaksa kembali mengawal pertahanan.

Trio Nani, Ronaldo, dan Ricardo Quaresma sudah tidak bisa diganggu gugat lagi, karena sudah tidak ada orang lain.

Padahal, permainan Ronaldo jelas mudah dibaca kubu Kroasia. Sebab, di kubu mereka sudah ada “informan”: Luka Modric. Modric adalah rekan setim Ronaldo di Real Madrid.

Situasi semakin menguntungkan Kroasia karena punya waktu istirahat lebih banyak. Kroasia terakhir bermain pada Selasa 21 Juni. Sedangkan Portugal pada Rabu 22 Juni.

“Ya memang sangat menguntungkan mereka. Mau bagaimana lagi? “Nasinya menjadi lembek,” kata Santos.—Rappler.com

BACA JUGA:

Result SDY