• November 22, 2024

Misinya adalah menghabisi tuan rumah yang lemah

Banyaknya pemain cedera di kubu Setan Merah membuat diragukan mampu mengatasi Arsenal yang sedang mengejar hasil positif di liga domestik.

JAKARTA, Indonesia – Dua laga terakhir Arsenal kurang memuaskan. Mereka ditahan imbang Hull City di Piala FA dan kalah 0-2 dari Barcelona di Liga Champions. Namun tren negatif tersebut justru menuntut kompensasi yang lebih baik di Liga Inggris.

Dan tidak ada momen nyata selain mengalahkan musuh lama mereka: Manchester United.

Nama panggilan tim Penembak Mereka bertandang ke Old Trafford, kandang United, pada Minggu 28 Februari pukul 21.00 WIB. Target mereka jelas. Terus mengimbangi Leicester City yang kini memimpin klasemen celah lima angka.

Memang klub asal London Utara itu lebih diunggulkan ketimbang Setan Merah—julukan Manchester United. Salah satu alasannya adalah pemain utama United akan absen pada laga kali ini. Sekitar 12 pemain kemungkinan akan absen pada pertandingan ini.

Yang terakhir, pembom Wayne Rooney keluar berdiri dalam barisan karena cedera lutut. Ia menyusul rekan-rekan lainnya seperti Ashley Young, Phil Jones, Bastian Schweinsteiger, Antonio Valencia, dan Luke Shaw. Kondisi striker Anthony Martial pun terus dipantau menyusul permasalahan yang dialaminya melumpuhkan pemain Perancis itu.

Memang benar, badai cedera yang dialami United bukanlah hal baru dalam seminggu terakhir. Manajer Louis van Gaal berhasil mengatasi hal tersebut. Pak Pria berusia 64 tahun itu mengantarkan Rooney dan kawan-kawan lolos ke babak 16 besar Liga Europa. Setelah kalah 1-2 di kandang dari klub Denmark Midtjylland, mereka membalasnya dengan skor 5-1 di Old Trafford.

Van Gaal melakukannya dengan pemain muda. Ia menurunkan Joe Riley yang masih berusia 19 tahun, Marcus Rashford (18 tahun), Guillermo Varela (22 tahun), dan kiper kedua Sergio Romero yang baru bermain dalam empat pertandingan Liga Inggris.

Rashford yang menjadi pencetak gol terbanyak pada laga itu bahkan mencetak dua gol.

Masalahnya, Midtjylland jelas tidak berada di level Arsenal. Bahkan mungkin tidak setingkat tim-tim di lima besar klasemen Liga Inggris. Performa serupa akan sangat sulit terulang saat menghadapi pasukan Arsene Wenger.

Momen penting Arsenal di Premier League

Melawan United, Wenger memiliki skuad yang nyaris lengkap. Semua pemain sudah siap starter melawan Barcelona, ​​23 Februari lalu, kali ini bisa dibawa ke lapangan. Tim utama Arsenal jelas mencari pelampiasan usai kalah di Emirates Stadium.

“Ini adalah momen yang menentukan. Kami terus bekerja sepanjang musim untuk mengantisipasi situasi saat ini. “Ini adalah saat kami benar-benar diuji dan menunjukkan apakah Anda mempunyai kualitas,” kata Wenger dikutip oleh BBC.

Ya, sangat jarang Arsenal bisa sedekat itu dengan puncak klasemen. Apalagi saat liga hanya menyisakan belasan pertandingan lagi. Jika menang, selisihnya dengan Leicester hanya dua poin. “Semua tim bisa kehilangan poin kapan saja,” dia berkata.

Lagipula, Arsenal kini realistis hanya punya dua gelar yang masih bisa mereka kejar. Dengan peluang di Liga Champions yang hampir pasti hilang, potensi gelar juara di Piala FA dan Liga Inggris masih terbuka lebar.

Mental Per Mertesacker dan kawan-kawan pun sedang naik daun. Di babak pertama liga, mereka melumat United dengan tiga gol tanpa balas. Dan untuk mencetak ketiga gol tersebut, Arsenal hanya membutuhkan waktu 20 menit. Semua melalui skema serangan balik.

Arsenal menghukum skema permainan penguasaan bola United yang membosankan. Penguasaan bola United yang tak punya banyak alternatif umpan penetrasi dihukum dengan permainan efektif Arsenal.

Maka jika Van Gaal terus memainkan skema yang sama, mereka terancam mengulangi hasil pahit.

Para pemain Arsenal akan memanfaatkan sektor sayap United. Bek kiri Cameron Borthwick-Jackson dan bek kanan Varela akan diincar Alexis Sanchez dan Theo Walcott. Belum termasuk dua bek sayap Arsenal yang terkenal kecepatannya, seperti Hector Bellerin di kanan dan Nacho Monreal di kiri.

Situasi United semakin mengkhawatirkan akibat absennya batsmen di lini depan. Jika Rooney dan Martial absen total, Van Gaal akan mengandalkan Memphis Depay dan Jesse Lingard secara eksklusif. Depay bisa ditempatkan sebagai striker utama atau pemain sayap dengan Rashford sebagai sasaran.

Dengan situasi seperti itu, Van Gaal tahu timnya sedang berada dalam tekanan. Yang bisa ia lakukan hanyalah membesarkan mental anak asuhnya. Apalagi, situasi di ruang ganti juga positif pasca kemenangan besar di Liga Europa.

“Saya belum pernah menemukan suasana yang sangat membahagiakan di antara para pemain. Para pemain muda, pemain cadangan, dan pemain utama semuanya senang. Kondisi ini sudah lama tidak terjadi, ujarnya dikutip dari Penjaga.—Rappler.com

BACA JUGA:

Data Sydney