• November 27, 2024

MMDA mengajukan pengaduan terhadap Maria Isabel Lopez atas pelanggaran jalur ASEAN

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

MMDA meminta LTO untuk mencabut SIM Lopez dan mendenda aktris tersebut karena melanggar Undang-Undang Anti-Distraksi Mengemudi.

MANILA, Filipina – Otoritas Pembangunan Metro Manila (MMDA) pada Senin secara resmi mengajukan pengaduan terhadap aktris Maria Isabel Lopez karena menggunakan jalur ASEAN.

MMDA meminta kepala Kantor Transportasi Darat (LTO) Edgar Galvante untuk mencabut SIM Lopez dan mengenakan denda kepada aktris tersebut karena melanggar Undang-Undang Anti-Distraksi Mengemudi.

“Dengan ini kami mengajukan pengaduan terhadap Lopez dan kepada kantor baik Anda atas pencabutan SIMnya, pengenaan denda, dan meminta keringanan lebih lanjut, secara adil dan merata, sebagaimana dijamin oleh keadaan dan dalam yurisdiksi. dari kantor Anda,” kata Direktur MMDA Victor Pable Trinidad dalam sebuah surat.

MMDA mencatat bahwa mengemudi adalah hak istimewa yang diberikan oleh negara, mengutip Undang-Undang Republik No. 4136 atau Kode Angkutan Darat dan Lalu Lintas:

“Sebagai hak istimewa yang diberikan oleh negara, maka didoakan, sesuai dengan Pasal 27 (a), Pasal I, Bab II RA 4136, agar SIM Lopez dicabut untuk selamanya, dan agar ia dilarang untuk selamanya. untuk melamar. untuk atau mendapatkan hal yang sama,” kata Trinidad.

“Demikian pula, Lopez harus didenda karena melanggar Pasal 4 RA 10913 atau Undang-Undang Anti-Gangguan Mengemudi,” tambahnya.

Lopez digugat oleh LTO karena melakukan pelanggaran berikut:

  • Mengabaikan rambu lalu lintas
  • Pelanggaran UU Anti-Gangguan Mengemudi
  • Mengemudi sembarangan

Di sebuah kiriman Facebook Pada Sabtu, 11 November, Lopez sesumbar telah mencopot kerucut pembatas yang memisahkan jalur ASEAN dengan jalur yang dibuka untuk umum. Dia kemudian meminta maaf atas perilakunya dan mengatakan dia “hanya manusia biasa”.

Meskipun telah meminta maaf, petugas transportasi tetap berpegang pada rekomendasi mereka dan berjanji tidak akan membiarkan insiden tersebut berlalu begitu saja. (BACA: Apa Jadinya Jika Melanggar Jalur ASEAN?)

“Perilaku yang tidak tahu malu dan melanggar protokol keamanan selama acara internasional di negara kita menjadikannya ‘orang yang tidak layak mengemudikan kendaraan bermotor’ yang dapat membahayakan masyarakat,” kata Trinidad.

Berikut salinan pengaduannya:

– Rappler.com

Singapore Prize