• April 20, 2025

Mulai dari minimnya akses internet hingga listrik ‘byar-pret’

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

“Banyak daerah yang belum melaksanakan ujian nasional berbasis komputer. Jadi masih menggunakan pensil.”

PIDIE, Indonesia — Hari pertama Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMA Negeri 1 Keumala, Kabupaten Pidie, Aceh, baru setengah jam berlalu, seorang siswi berteriak, “Pak, komputer saya mati sendiri! ”

Siswa itu langsung panik. Keringat membasahi keningnya. Ujian penentuan akhir yang dia ambil tiba-tiba dianggap selesai setelah dia keluar. Walaupun dia tidak menjawab semua pertanyaannya. Mata seluruh ruang Lab Komputer tempat diadakannya UNBK di sekolah tiba-tiba tertuju padanya.

“Tenang, jangan panik dulu. Hal ini terjadi karena jaringan internet sedang melambat, kata Pengawas SMA Negeri 1 Keumala, Iskandar, Senin, 10 April 2017.

Iskandar kemudian meminta siswa tersebut untuk login kembali dengan cara login nama belakang Dan kata sandi. Namun belum lama ini, hal serupa terjadi pada siswa lain.

Tidak hanya sekali. Akun siswa yang tiba-tiba keluar dan dianggap selesai ujian terjadi hingga lima kali saat ujian masih berlangsung di hari pertama.

Iskandar menjelaskan, hal itu terjadi karena koneksi internet yang lambat. Jadi ketika komputer tiba-tiba terputus koneksi internetnya, server membaca bahwa akun siswa untuk ujian di komputer itu telah berakhir, kata Iskandar.

Permasalahan ini disebabkan oleh kurangnya kualitas jaringan internet di sekolah. Sebab menurut Iskandar, koneksi jaringan internet UNBK di sekolahnya hanya mengandalkan modem.

“Dengan 40 komputer, modem tidak mampu menghubungkan koneksi internet komputer ke server secara bersamaan,” kata Iskandar.

Iskandar melaporkan masalah ini ke penyedia jaringan Internet. “Hal ini kami laporkan ke Telkom,” kata Iskandar. Untungnya permasalahan serupa tidak terulang kembali pada UNBK hari kedua dan ketiga.

Namun jaringan internet bukan satu-satunya kendala UNBK di Aceh. Sebab ada kendala lain yakni pemadaman listrik. Akibatnya komputer tidak bisa dioperasikan. Hal ini antara lain dialami siswa SMA Negeri 1 Kuta Makmur, Aceh Utara.

UNBK di sekolah tersebut terhenti tiba-tiba pada sesi ketiga karena listrik padam. Akibatnya ujian terpaksa tertunda satu jam. Masalah pemadaman listrik teratasi setelah pihak sekolah mencari genset.

Hal serupa juga terjadi di SMA Negeri 1 Sawang, Aceh Utara. Padahal, listrik sudah padam sebelum UNBK dimulai. Untungnya, sekolah menyediakan generator untuk menyuplai ini.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh Laisani mengatakan UNBK di Provinsi Aceh tahun ini dilaksanakan di 397 sekolah atau 56,3 persen dari seluruh sekolah SMA/MA di sana, total 705 unit.

Beberapa kabupaten bahkan sudah melaksanakan UNBK 100 persen, yakni Kota Sabang (4 sekolah), Subulussalam (19 sekolah), Kota Lhokseumawe (18 sekolah), Bener Meriah (31 sekolah), Aceh Tamiang (34 sekolah), Nagan Raya (20 sekolah) dan Abdya (19 sekolah).

Di sisi lain, masih ada daerah yang belum bisa melaksanakan UNBK karena sejumlah kendala, seperti terbatasnya akses internet dan pasokan listrik yang terputus, salah satunya SMA Negeri I Keumala.

“Masih banyak daerah yang belum melaksanakan ujian nasional berbasis komputer. Jadi tetap pakai pensil,” kata Laisani saat meninjau pelaksanaan UNBK di Kota Banda Aceh, Senin, 10 April 2017. —Rappler.com

Pengeluaran HK