NBI, CHR melakukan otopsi terhadap Reynaldo de Guzman yang berusia 14 tahun
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Carlomagno Yalung dari NBI mengatakan luka yang tumpang tindih di tubuh Reynaldo de Guzman membuat tim mereka sulit memastikan berapa kali remaja tersebut ditusuk.
MANILA, Filipina – Pemeriksa medis Biro Investigasi Nasional (NBI) Dr. Carlomagno Yalung belum memastikan penyebab kematian siswa kelas 5 Reynaldo de Guzman usai melakukan otopsi terhadap jenazah korban pada Kamis, 7 September di Pemakaman Dariz di Gapan, Nueva Ecija.
De Guzman (14) ditemukan tewas di sungai kecil di Gapan, Nueva Ecija pada Selasa, 5 September, sekitar 80 kilometer dari rumahnya di Cainta, Rizal.
Bocah itu ditemukan dengan kepala terbungkus plastik, selotip, dan kaus oblong. Dia mendapat beberapa luka tusukan di sekujur tubuhnya.
Yalung menjelaskan, luka bertumpuk di tubuh De Guzman membuat tim NBI kesulitan memastikan berapa kali remaja tersebut ditusuk. Lukanya juga “dimodifikasi” dengan jahitan dan pembalseman yang menyebabkan penundaan.
Yalung mengatakan, rilis temuan resmi ini akan memakan waktu setidaknya dua hingga 3 minggu tergantung hasil uji laboratorium yang akan dilakukan di kantor NBI di Manila.
“Mengungkapkan hasil segera akan merugikan korban,” katanya.
Di ruangan yang sama, Komisi Hak Asasi Manusia (CHR) melakukan otopsi terpisah dengan perwakilan Kepolisian Nasional Filipina dan agen kriminal.
Dr Joseph Jimenez, perwakilan medico-legal CHR, mengatakan luka tusuk di tubuh Reynaldo menembus jantung, rongga dada, dan paru-parunya.
Namun, dia belum bisa memastikan apakah korban ditusuk berkali-kali sebelum atau sesudah kematiannya.
Ia juga menceritakan kepada Eduardo Gabriel, ayah Reynaldo, bahwa setidaknya ditemukan 17 luka tusuk di tubuh putranya, namun hal tersebut belum dapat dikonfirmasi secara resmi. Polisi Gapan menyebutkan jumlah luka tusuk sebanyak 30 orang, berdasarkan penyelidikan awal.
De Guzman terakhir terlihat bersama Carl Angelo Arnaiz, yang dibunuh oleh polisi Caloocan dalam baku tembak setelah dia diduga merampok seorang sopir taksi pada 18 Agustus. Arnaiz ditemukan di kamar mayat pada 28 Agustus.
Kematian De Guzman adalah pembunuhan terbaru terhadap remaja dalam beberapa pekan terakhir yang memicu kemarahan publik, termasuk Kian delos Santos yang berusia 17 tahun. – Rappler.com