• September 30, 2024

Novel Baswedan dibawa kembali ke Bengkulu

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Menurut salah satu rekan Novel, ada upaya pengucilan penyidik ​​senior Jakarta dan dukungan masyarakat

JAKARTA, Indonesia — Penyidik ​​Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan telah kembali ke Bengkulu untuk menjalani tahap kedua kasus yang menjeratnya. Pemindahan barang bukti dan tersangka dari Polda Bengkulu ke Kejaksaan Negeri Bengkulu.

Delegasi tersebut dibenarkan oleh Muji Kartika Rahayu alias Kanti, anggota Konsorsium Reformasi Hukum Nasional yang mendampingi Roman. Tapi belum jelas apakah akan dilimpahkan ke kejaksaan atau kejaksaan tinggi, ujarnya, Kamis, 10 Desember.

Meski kabar pemindahan tersebut masih simpang siur, kali ini Novel mengaku akan menuruti segala saran penyidik ​​polisi.

“Saya bergabung dengan penyelidik, kami ikuti saja,” katanya kepada Rappler. Lebih lanjut, dia belum bisa berkomentar lebih jauh. “Saya pikir-pikir dulu, kalau sudah selesai baru saya komentar,” ujarnya.

Ini bukan kali pertama Roman dibawa ke Bengkulu. Pada 1 Mei, usai dijemput dari rumahnya, Novel dibawa ke Bengkulu untuk olah TKP.

Pada 4 Desember, Novel Baswedan dikabarkan sedang dalam penerbangan menuju Bengkulu.

Jaksa meminta agar Novel ditahan

Setelah menempuh perjalanan selama lima jam, Novel dan tim tiba di Bengkulu dan langsung menuju kantor kejaksaan. Sesampainya di sana, Novel langsung diterima di ruangan Kepala Divisi Kriminal Umum Kejaksaan Negeri Bengkulu.

Menurut Kanti, “Kejaksaan meminta agar ditahan demi mempercepat persidangan,” kata Kanti.

Kasus apa yang saat ini melibatkan Roman?

Berdasarkan surat perintah penangkapan, Novel diduga melakukan tindak pidana penganiayaan. Kasus yang menjerat Novel bermula pada tahun 2004 saat ia menjabat Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bengkulu Kota.

Dia didakwa melakukan penyerangan terhadap pencuri sarang burung walet. Tempat kejadian berada di Pantai Panjang Ujung, Kota Bengkulu, 18 Februari.

Dalam kasus itu, anak buah Novel melakukan tindakan di luar hukum sehingga menimbulkan korban jiwa. Roman kemudian mengambil alih tanggung jawab bawahannya dan dia mendapat teguran keras.

Pihak yang melaporkannya adalah Yogi Hariyanto. Dalam laporan tersebut disebutkan Novel menembak dan menganiaya pencuri tersebut. Kasus ini telah diproses oleh otoritas setempat.

Pada tahun 2012, persoalan ini kembali mengemuka ketika hubungan KPK dan Polri memanas karena Irjen Pol Djoko Susilo ditetapkan sebagai tersangka korupsi pengadaan alat simulasi roda dua atau empat dari Lalu Lintas. Korps ( Korlantas) ) untuk tahun anggaran 2011.

Saat itu penyidiknya adalah Novel.

Jaksa: Kejaksaan dan Kejaksaan Agung kurang koordinasi

Sementara Bahrain, salah satu pengacara Novel yang juga direktur pengacara Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, mengatakan ada komunikasi yang buruk antara Kejaksaan Negeri Bengkulu dan Kejaksaan Agung.

Seharusnya kasus Novel dilimpahkan ke Kejaksaan Agung agar penyidik ​​senior tidak perlu bolak-balik Jakarta-Bengkulu.

“Kami ingin melimpahkannya ke Kejaksaan Agung, tapi tidak jadi karena kurang koordinasi. “Karena tidak ada yang mengajukan ke Kejaksaan Agung,” ujarnya.

Demikianlah nasib delegasi tersebut bolak-balik. “Saya ingin menyerahkannya berkali-kali, tapi tidak jadi,” ujarnya.

Mengapa pengacara ingin kasus Novel dilimpahkan ke Kejaksaan Agung?

Kanti mengungkapkan tiga alasan:

  • Dari delegasi pada Kamis, 4 Desember, saat Novel dibawa ke Bengkulu, ternyata tidak ada delegasi dan terbukti membuang-buang anggaran. “Banyak kasus baru yang ditangani. Sekali jalan ke Bengkulu saja tidak cukup Rp 50 juta. “Belum termasuk yang naik pesawat khusus,” ujarnya.
  • Secara hukum, bisa saja dilimpahkan dari Mabes Polri ke Kejaksaan Agung, tidak perlu keluar kota. Sebab, kasus Novel Baswedan dilimpahkan dari Polda Bengkulu ke Mabes Polri.
  • Menurut Kanti, desakan polisi memindahkan perkara Novel ke Bengkulu patut diduga sebagai upaya menjauhkan Novel dari KPK dan dukungan masyarakat.

Benarkah ini upaya pihak tertentu untuk mengasingkan Roman dari Jakarta?—Rappler.com

BACA JUGA

Sdy pools