
Nuansa politik persidangan Ahok
keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Netralitas saksi dipertanyakan
JAKARTA, Indonesia – Sidang keempat kasus penodaan agama yang melibatkan terdakwa Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama digelar pada Selasa, 3 Januari 2017 di Gedung Kementerian Pertanian.
Dalam persidangan ini, Jaksa Penuntut Umum menghadirkan 4 orang saksi untuk diperiksa. Keempatnya adalah Novel Bamukmin, Gus Joy Setiawan, Muchsin dan Syamsu Hilal.
Sementara 2 orang saksi lainnya yang semula akan dihadirkan yakni Muh Burhanudin dan Nandi Naksabandi tak hadir. Burhanudin membatalkan kehadirannya karena sakit. Sedangkan Nandi meninggal pada 7 Desember.
Dalam sidang kali ini, terungkap beberapa fakta mengejutkan yakni terkait hubungan Gus Joy Setiawan dengan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Gus Joy, menurut tim kuasa hukum Ahok, pernah menyatakan dukungannya terhadap Agus Harimurti-Sylviana Murni yang akan maju di Pilkada DKI Jakarta 2017.
Pernyataan Gus Joy tersebut diketahui dari rekaman video yang diunggah ke YouTube pada 30 September 2016. Gus Joy juga dikenal sebagai Koordinator Koalisi Advokat Rakyat pendukung Agus-Sylvi.
Status Gus Joy sebagai pendukung duet Agus-Sylvi membuat tim kuasa hukum Ahok mempertanyakan netralitas dan objektivitas kesaksiannya. Sebab, seperti diketahui, Agus-Sylvi merupakan rival Ahok di Pilgub dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Tim kuasa hukum Ahok Fifi Lety Indra pun menduga ada motif lain di balik kasus ini. Motifnya diketahui menghalangi Pak Ahok menang, kata Fifi seperti dikutip dari mediaSelasa, 3 Januari 2017.
Selain Gus Joy, saksi lain yang disorot tim kuasa hukum Ahok adalah Novel Chaidir Bamukmin. Humphrey Djemat, salah satu kuasa hukum Ahok, mengatakan Novel terlibat dengan Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) yang terafiliasi dengan Partai Gerindra.
“Dia (Roman) mengaku ACTA, tapi netral dalam politik. Sebab pengurus ACTA Habiburokhman merupakan kader afiliasi politik Gerindra Prabowo. Mungkin secara langsung TIDAK tapi kelompoknya,” tanya Humphrey.
Partai Gerindra merupakan partai pengusung utama pasangan Anies Baswedan-Saniaga Uno yang juga maju pada pemilu 2017 sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Humphrey mengatakan, saksi pendukung salah satu calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta akan kesulitan memberikan keterangan netral dan obyektif. “Kalau ada kepentingan mendukung pasangan calon (paslon) tertentu, sulit untuk menjadi saksi,” ujarnya.
Meski demikian, Gus Joy memastikan keterangan yang diberikannya kepada majelis hakim dalam persidangan kasus penodaan agama ini tetap objektif. (Saya) yakin saya masih bisa obyektif dan obyektif sekali karena ini soal agama yang saya anut,” kata Gus Joy. —Rappler.com