• September 27, 2024
Obama dan Xi Mengutuk Pengepungan Sandera di Mali

Obama dan Xi Mengutuk Pengepungan Sandera di Mali

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Presiden AS Barack Obama menyebut serangan itu ‘mengerikan’, sementara Presiden Tiongkok Xi Jinping ‘mengutuk keras’ pengepungan di Mali

KUALA LUMPUR, Malaysia – Presiden AS Barack Obama dan Presiden Tiongkok Xi Jinping pada Sabtu, 21 November, mengutuk pengepungan sandera jihadis di Mali yang menyebabkan sedikitnya 27 orang tewas.

Obama menyebut serangan di Mali “mengerikan”. Serangan itu menewaskan seorang warga Amerika.

“Kebiadaban ini hanya memperkuat tekad kami untuk menghadapi tantangan ini,” katanya saat berkunjung ke Malaysia, mengacu pada ancaman global kekerasan ekstremis.

Presiden Tiongkok Xi Jinping, pada bagiannya, “mengutuk keras” serangan yang menyebabkan 3 warga Tiongkok tewas, televisi pemerintah melaporkan.

“Tiongkok akan memperkuat kerja sama dengan masyarakat internasional untuk secara tegas memerangi aktivitas teroris dengan kekerasan yang melukai nyawa orang tak berdosa, untuk menjaga perdamaian dan ketenangan dunia,” kata Xi yang dikutip China Central Television.

Pada saat yang sama, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dari Malaysia yang mayoritas penduduknya Muslim berbicara menentang ideologi yang diklaim oleh militan Islam.

“Pelaku tindakan pengecut dan biadab ini tidak mewakili ras, agama atau keyakinan,” katanya kepada para pemimpin Asia Tenggara. “Mereka adalah teroris.”

Terkait dengan Al Qaeda

Hal ini terjadi setelah kelompok jihad bersenjata menyandera lebih dari 100 orang selama sekitar 9 jam di sebuah hotel ternama di ibu kota Mali, Bamako, pada Jumat, 20 November.

Sumber keamanan Mali mengatakan sedikitnya 27 sandera tewas.

Serangan itu diklaim dilakukan oleh kelompok Al-Murabitoun, afiliasi al-Qaeda yang dipimpin oleh militan terkenal bermata satu asal Aljazair, Mokhtar Belmokhtar.

Insiden tersebut meningkatkan kekhawatiran tentang ancaman jihad global seminggu setelah serangan dahsyat di Paris yang menewaskan 130 orang dan diklaim dilakukan oleh kelompok ISIS.

Pasukan khusus melakukan serangan dramatis dari lantai ke lantai untuk mengakhiri pengepungan Mali setelah sekitar 9 jam.

Berbicara di sela-sela KTT Asia-Pasifik di Kuala Lumpur, Obama mengatakan “para teroris mulai membunuh orang tanpa ampun dan menyandera” di hotel Bamako.

“Atas nama rakyat Amerika, saya ingin menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada masyarakat Mali dan keluarga para korban, termasuk setidaknya satu warga Amerika,” katanya.

“Mereka adalah orang-orang tak berdosa yang memiliki segalanya untuk hidup.” – dengan laporan dari Agence France-Presse/Rappler.com

SDY Prize