• November 26, 2024
OJK dan FinCoNet selenggarakan Seminar Perlindungan Konsumen Perbankan

OJK dan FinCoNet selenggarakan Seminar Perlindungan Konsumen Perbankan

Inovasi fintech yang meningkat pesat harus dibarengi dengan upaya perlindungan konsumen

JAKARTA, Indonesia – Saya masih ingat kasus yang memukau itu Melinda Dee Eksekutif senior Citibank ini harus menjalani hukuman penjara karena mencuri dana nasabah Citibank senilai miliaran rupiah. Dia melakukan ini jauh sebelum pelanggan yang dirugikan menjadi berpuas diri. Isu perlindungan konsumen lembaga keuangan, termasuk bank, kembali marak menyusul kegaduhan Bank Century. Sejak awal berdirinya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diberi kewenangan mengawasi perbankan telah menempatkan perlindungan konsumen sebagai program prioritas, selain edukasi dan literasi keuangan.

Minggu ini OJK menjadi tuan rumah pertemuan tahunan ketiga Organisasi Perlindungan Konsumen Keuangan Internasional (FinCoNet). Pertemuan tahunan tersebut akan berlangsung pada tanggal 15-16 November, dilanjutkan dengan seminar internasional pada tanggal 17 November 2016. Acara yang akan berlangsung di Hotel Fairmont, Jakarta ini bertemakan: Menemukan keseimbangan antara inovasi dan perlindungan konsumen.

Tuan rumah, Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad dan Ketua Dewan Pengurus FinCoNet, Bernard Sheridan, akan memimpin rapat tahunan tersebut. Sheridan juga menjabat sebagai Direktur Perlindungan Konsumen di Bank Sentral Irlandia. Sementara itu, dalam seminar tersebut antara lain akan hadir Komisioner OJK yang membidangi edukasi dan perlindungan konsumen Kusumaningtuti S. Soetiono dan Wakil Ketua Dewan Pengurus FinCoNet sekaligus Komisioner Perlindungan Konsumen Keuangan di Kanada, Lucie Tedesco. Pembicara datang dari sejumlah negara anggota FinCoNet antara lain Spanyol, Australia, Belanda, dan Indonesia.

Inovasi teknologi untuk jasa keuangan atau teknologi keuangan (Fintech) di Indonesia mulai tumbuh pesat. Asosiasi Fintech Indonesia (AFI) meyakini bisnis fintech memiliki potensi yang sangat besar. Perbankan di Indonesia menggunakan fintech yang memiliki banyak fungsi, tidak hanya sebagai layanan transaksi keuangan on line. Saat ini fintech mampu melayani, uang elektronik, akun virtual, agregator, meminjamkan, penggalangan dana dan lain-lain. Fintech hadir untuk meningkatkan efisiensi layanan bagi konsumen lembaga keuangan.

Fintech telah menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Wakil Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Himawan Hariyoga mengatakan ekonomi digital Indonesia diperkirakan bernilai US$ 130 miliar pada tahun 2020, menempatkan Indonesia sebagai ekonomi digital terbesar di kawasan Asia Tenggara. “Padatnya demografi generasi muda mendukung inovasi dan pertumbuhan ekonomi digital,” kata Himawan pada konferensi Australia Indonesia Business Council, di Perth, Australia (15/11).

Maraknya inovasi dan tumbuhnya industri keuangan yang didukung oleh layanan teknologi membuat kebutuhan akan perlindungan konsumen semakin besar. OJK memanfaatkan momentum pertemuan tahunan FinCoNet untuk memberikan kesempatan bagi para pakar perlindungan konsumen berdiskusi dan berbagi ilmu di Jakarta.

Pesatnya pertumbuhan pengguna Internet membuat FinCoNet menaruh perhatian khusus pada Indonesia. Jumlah pengguna internet mencapai 88 juta pada tahun 2016, dari jumlah penduduk sekitar 259 juta jiwa. Sebanyak 79 juta pengguna internet di Indonesia merupakan pengguna aktif media sosial. Bagi FinCoNet, hal ini memiliki potensi yang luar biasa untuk layanan keuangan digital.

Laman FinCoNet mengutip data dari Accenture, sebuah perusahaan konsultan manajemen, yang menginformasikan bahwa pertumbuhan fintech meningkat pesat di seluruh dunia. Investasi pada perusahaan fintech meningkat tiga kali lipat menjadi US$12,21 miliar pada tahun 2014. Angka ini menunjukkan bukti signifikan hadirnya revolusi digital di sektor jasa keuangan.

Memang belum jelas apakah revolusi digital ini merupakan peluang atau tantangan bagi industri keuangan. Yang pasti, situasi ini menuntut para pelaku industri keuangan untuk mengambil langkah berani melakukan inovasi digital. Di Indonesia, Bank Mandiri menawarkan Mandiri E-Cash. Bank Tabungan Pensiun Nasional menawarkan Cashtagh dengan aplikasi HiJenius. Sejumlah start-up juga telah mendaftar fintech.

Mengingat transaksi keuangan dilakukan melalui Internet, maka perlindungan konsumen menjadi isu penting. FinCoNet percaya bahwa pembuat kebijakan dan pengawas lembaga keuangan harus membuat kerangka tata kelola untuk sektor fintech, dan memantau secara dekat perkembangan industri ini, sekaligus memahaminya dengan lebih baik, guna mengantisipasi pesatnya perkembangan fintech. “Regulator dan pengawas harus menemukan cara untuk mencapai keseimbangan antara inovasi dan perlindungan konsumen,” menurut FinCoNet.

Muliaman D. Hadad dalam beberapa kesempatan menggarisbawahi pentingnya peran OJK dalam edukasi dan perlindungan konsumen, sesuai dengan UU No. 21 Tahun 2011 yang mempunyai fungsi meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dalam menjalankan amanah tersebut, OJK membentuk sistem perlindungan konsumen keuangan yang terintegrasi serta melakukan edukasi dan sosialisasi secara masif dan komprehensif.

“OJK akan mengefektifkan dan memperkuat bentuk perlindungan konsumen yang selama ini tersebar menjadi satu kesatuan disertai dengan edukasi dan sosialisasi kepada pelaku jasa keuangan dan konsumen,” Muliaman Hadad dikutip Kantor Berita Antara dalam sebuah acara di Padang. .

Dalam penerapan strategi tersebut, OJK akan memprioritaskan dua program, yakni Literasi Keuangan dan Program Pelayanan Konsumen Terintegrasi.

FinCoNet didirikan pada tahun 2013 sebagai organisasi internasional yang membawahi lembaga yang mempunyai kewenangan dalam melaksanakan perlindungan konsumen di sektor jasa keuangan. Organisasi ini berbasis keanggotaan dan beroperasi berdasarkan hukum Perancis sebagai lembaga nirlaba.

FinCoNet mempromosikan manajemen pasar yang bijaksana dan perlindungan konsumen, dengan fokus pada isu-isu terkait perbankan dan kredit konsumen.

Untuk membekali konsumen, OJK pada minggu ini meluncurkan buku berjudul, “Pahami dan hindari“. – Rappler.com

Angka Keluar Hk