• November 24, 2024

Operasi senyap Moeldoko melakukan 3R

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Mantan orang nomor satu di TNI ini menggalakkan program 3R yakni ‘rekrut, pertahankan, keluarkan’

JAKARTA, Indonesia – Calon Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang digadang-gadang menjadi kuda hitam adalah Moeldoko. Mantan Panglima TNI itu diduga bergerak tanpa terlihat, yakni mengeksekusi operasi yang tenang, mengaitkan pemilih.

Belum dijelaskan secara jelas siapa yang menyandang pangkat purnawirawan jenderal itu. Sebab, ada aturan yang menyebutkan tidak perlu diungkapkan kepada publik anggota pengusung calon ketua umum.

Alhasil, peta persaingan dan perolehan suara tim besutan Moeldoko tak pernah terlihat. Namun, sumber terpercaya mengatakan sudah ada suara yang dapat diyakinkan untuk beralih. Awalnya ia berada di Grup 85 (K-85) dan disokong Edy Rahmayadi, namun kini terbawa arus dan menyeberang ke Moeldoko.

Entah apa yang ditawarkan, tapi yang pasti Moeldoko menawarkan konsep 3R dalam eksekusi slogannya, Sepak Bola Untuk Semua Orang. “Kami akan mengelola organisasi dengan prinsip 3R yaitu lokasi, mempertahankanDan menghapus,” kata Moeldoko.

Lokasi, Menurutnya, hal itu berarti merekrut seseorang yang mempunyai kemampuan. Selama ini, ia selalu menegaskan ingin bekerja sama dengan tokoh-tokoh yang memiliki visi dan misi yang sama. Tujuannya adalah untuk mencapai tujuan sepak bola yang berprestasi tinggi.

Sementara itu, Mempertahankan Artinya, Moeldoko ingin mempertahankan sosok-sosok yang punya kemampuan hebat. Tak bisa dipungkiri, meski PSSI sedang terpuruk, namun masih ada sosok-sosok yang dibutuhkan kemampuannya untuk memperbaiki organisasi. Akan ada sejumlah nama berpengalaman yang akan dipertahankan.

Lalu untuk Menghapus, Artinya, Moeldoko ingin mencopot sosok yang tidak bisa membawa perubahan pada PSSI dan tatanan sepakbola Indonesia.

“Sepak bola tidak bisa dikendalikan oleh satu kelompok, harus bisa bersatu. “Bisa mempersatukan bangsa,” ujarnya.

Moeldoko ingin mendengar lebih banyak

Mantan Pangdam III/Siliwangi ini menegaskan, tidak akan bersikap otoriter. Meski berasal dari institusi militer, namun ia akan selalu berusaha menerima masukan darinya pihak yang berkepentingan sepak bola nasional.

Oleh karena itu, ia siap merangkul dan membuka diri kepada siapa pun yang dianggap kompeten bagi dirinya. Menurutnya, tidak mungkin dia melakukan semuanya sendiri berdasarkan idenya. Namun masukan dari pihak lain juga diperlukan untuk mengembangkan sepak bola Indonesia.

Di sisi lain, ia ingin membangun organisasi PSSI yang modern dan kemudian mengejar prestasi. Kemudian bangunlah kompetisi yang benar-benar terstruktur dengan baik. Saat ini, lanjutnya, kompetisi tersebut belum menjangkau semua umur.

Baginya, untuk meraih prestasi di tingkat Asia, Indonesia harus meningkatkan persaingan, semakin profesional dengan wasit dan pelatih berstandar internasional.

“Itu berjalan beriringan, nanti akan terjadi meningkatkan pelatih, wasit, dan kompetisi juga semakin baik,” ujarnya.

Moeldoko sendiri sebelumnya mengaku mendapat restu dari Presiden Joko “Jokowi” Widodo. Memang, dalam sidang di kampus PSSI, ia disebut-sebut sebagai calon pimpinan umum pada Kongres 2015. Namun, ia masih berstatus Panglima TNI sehingga enggan mencalonkan diri dengan alasan ingin fokus pada satu tugas.—Rappler.com

Data HK