Owi/Butet mempersembahkan gelar juara dunia sebagai hadiah kemerdekaan Indonesia
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Owi/Butet berhasil mengalahkan ganda papan atas Tiongkok Zheng Siwei/Chen Qingchen melalui rubber set 15-21, 21-16 dan 21-15
JAKARTA, Indonesia – Juara ganda campuran utama Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mempersembahkan gelar Juara Dunia 2017 dalam rangka Hari Kemerdekaan Indonesia ke-72 yang jatuh pada 17 Agustus. Pasangan yang akrab disapa Owi/Butet berhasil mengalahkan ganda top China Zheng Siwei/Chen Qingchen di Emirates Stadium, Glasgow, Minggu 27 Agustus.
Bagi pasangan Owi/Butet, ini merupakan gelar juara dunia keduanya. Namun bagi Butet, ini merupakan gelar juara dunia keempatnya. Butet berhasil meraih dua gelar juara dunia lainnya bersama Nova Widianto.
Bagi Indonesia, ini merupakan anugerah kemerdekaan kedua yang dianugerahkan Owi/Butet.
“Tahun lalu, medali emas Olimpiade sebagai kado terindah kita berikan kepada Indonesia pada 17 Agustus. Tahun ini, meski belum tepat tanggal 17, bulannya masih Agustus. “Jadi gelar juara dunia ini kita persembahkan sebagai hadiah kemerdekaan Indonesia,” kata Butet usai pertandingan usai.
Pada babak pertama Owi/Butet sempat tertinggal dari Chen/Zhen dengan skor 15-21. Chen nampaknya sangat berambisi mengalahkan Owi/Butet.
Namun ganda campuran Indonesia yang saat ini menduduki peringkat delapan dunia berhasil membalikkan keadaan di babak kedua. Bahkan, mereka berhasil memaksakan set karet.
Lalu apa rahasia kesuksesan mereka? Butet mengaku sejak awal tidak memikirkan bagaimana cara meraih gelar juara dunia.
“Kami hanya bermain dan mengikuti strategi pelatih meski sempat terguncang di awal pertandingan,” ujar perempuan yang kini berusia 32 tahun itu.
Ia mengaku hanya bermain seperti biasa. Meski demikian, Butet mengaku lebih percaya diri karena berhasil meraih medali emas di Olimpiade.
“Kami menggunakan pengalaman kami. “Lawannya lebih muda, tapi kami bermain lebih tenang,” ujarnya.
Keberhasilan Owi/Butet berhasil menyelamatkan muka Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Pasalnya PBSI mengincar pulang gelar juara dari Glasgow.
Semula harapan itu diprediksi terlampaui karena ganda putra Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro juga lolos ke final. Sayangnya, mereka kalah dari ganda papan atas China, Liu Cheng/Zhang Nana. – Rappler.com
BACA JUGA: