• September 27, 2024
Panggung ‘El Clasico’ menanti penampilan Neymar

Panggung ‘El Clasico’ menanti penampilan Neymar

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Semua orang mengalihkan perhatian pada rivalitas Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo di setiap edisi ‘El Clasico’. Tapi tidak kali ini

JAKARTA, Indonesia — Sejak era Josep “Pep” Guardiola, Lionel Messi telah menjadi pusat permainan Barcelona. Seolah-olah bukan Messi yang bermain untuk El Barca – demikian sebutan Barcelona – melainkan El Barca yang bermain untuk pemain sepak bola kelahiran Rosario, Argentina tersebut.

Semua pemain bergerak sesuai keinginannya. Mereka ibarat pelayan yang melayani tuan besar di sebuah pesta makan malam. Hampir seluruh rekrutmen Barcelona disesuaikan dengan gaya permainan Messi.

Lihat saja daftar pencetak gol terbanyak Barcelona sejak musim 2009-2010 atau setelah era striker Thierry Henry dan Samuel Eto’o di klub berakhir. Selama enam musim, Messi selalu seperti itu pencetak gol terbanyak klub.

Ketika Neymar tiba dari klub Brasil Santos pada musim 2013, ia direkrut bukan hanya karena bakatnya, tetapi juga karena bidang pekerjaannya berbeda dengan Messi. Neymar cenderung berada di sayap kiri sedangkan Messi di sayap kanan atau sebagai gelandang serang atau striker bayangan.

Kedatangan Neymar tentu tak akan mengganggu Messi. Atau membuatnya lebih tajam. Oleh karena itu, wajar jika pemain kelahiran Mogi das Cruzes itu tidak banyak mencetak gol di musim pertamanya. Dia mencetak 9 gol dan mencetak 9 gol membantu.

Neymar juga menjalani masa “magang” di bawah Messi tanpa pemberontakan. Dia bisa menempatkan dirinya di antara bintang-bintang utama klub. Dalam berbagai jumpa pers, ia selalu memuji pemain asal Argentina itu sebagai sosok yang membantunya beradaptasi dengan baik di klub juara lima kali Liga Champions itu.

“Saya datang ke klub ini untuk belajar dari yang terbaik,” dia berkata mengacu pada senior.

Bukan lagi seorang pelayan, tapi partner

Namun kekuatan Messi tidak bisa bertahan selamanya. Bagaimanapun, Neymar adalah masa depan Barcelona. Pemain nama panggilan Kutu (Si Kutu) kini berusia 28 tahun sedangkan Neymar masih berusia 23 tahun.

Lewat tiga musim di bawah bayang-bayang Messi, perlahan Neymar mulai tergantikan perannya. Jumlah tujuan dan membantuterus meningkat.

Pada musim pertamanya, 2013-2014, Neymar menghasilkan 9 gol dan 9 gol membantumelonjak menjadi 22 gol dan 7 assist pada 2014-2015 membantudan musim ini 11 gol dan 3 membantu. Jauh di atas Messi yang hanya mencetak 3 gol dan 2 gol membantu.

Tak salah jika mantan petinggi Real Madrid Jorge Valdano memujinya. “Sebelumnya Neymar hanya menjadi pelayan Messi, sekarang dia adalah rekannya,” kata Valdano.

Musim ini saja, Messi absen dari pertandingan Barcelona selama dua bulan karena cedera ligamen lutut. Momen klasik Dihelat pada Minggu 22 November dini hari WIB, Messi belum tentu bermain. Meski diturunkan pelatih (Pelatih) Luis Enrique, mungkin bukan sejak menit pertama.

Dengan situasi ini, Neymar tidak punya pilihan lain klasik Yang ke-263 nantinya akan menjadi panggung baginya.

Dalam dua bulan tanpa Messi, Barcelona juga bagus. Mereka kini memimpin Divisi Primera dengan keunggulan 3 poin atas Real Madrid. Mereka pun menyegel tiket lolos ke putaran kedua Liga Champions.

“Cedera yang dialami Messi membuktikan Neymar dan Luis Suarez bisa melindungi tim ini. Neymar muncul untuk menghadapi semua tantangan. Absennya Messi membuat kekuatan Barca berkurang, tapi dengan adanya Neymar, orang-orang mulai melupakan Messi, kata mantan pemain Real Madrid dan Barcelona Alfonso Perez.

Akankah kita melupakan Messi pada Minggu pagi itu? — Rappler.com

BACA JUGA:

Result SDY